prolog

560 38 5
                                    

Ah, aku tak tahu kenapa bisa aku menyukai laki-laki itu. Diriku selalu berbeda jika berhadapan dengannya. Apa yang membuatku jatuh terlalu dalam pada lelaki anak dari sahabat Appa ku ini.

Aku dan dia sering bertemu saat kedua Orang Tua kami bertemu. Tapi, maupun aku atau dia tak pernah saling menyapa. Aku yang karena malu dan dia juga yang selalu bersikap dingin padaku.

Sekali lagi aku tak tahu kenapa aku menyukai laki-laki bermata minimalis itu.

Ah, sudahlah aku tak mau memikirkan perasaan ini. Ini akan semakin membuatku gila. Oke, lupakan.

Lebih baik aku mengerjakan tugas kuliah ku saja daripada memikirkan belahan jiwaku. Eh, apa yang ku katakan barusan? Lupakan.

Aku berjalan menuju meja belajar kesayanganku dan mulai menyalakan komputer yang entah sejak kapan menjadi kesayanganku juga hehe.

Jika dipikir-pikir aku seperti orang gila memanggil semua barangku sebagai kesayanganku. Ya ya ya, kalian mengira pasti aku seperti orang gila iya kan?

Tidak. Aku tidak gila hanya saja aku senang menyebut barang-barang yang selalu menemaniku sebagai kesayanganku.

Mungkin jika aku mempunyai seseorang yang selalu menemaniku aku juga pasti akan menyebut mereka kesayanganku seperti Eomma dan Appa ku. Mereka juga adalah kesayanganku.

Teman? Ah, aku tak banyak mempunyai teman di kampusku. Ya, aku adalah seorang gadis yang tidak suka bergaul. Aku selalu bersikap dingin pada orang-orang. Aku hanya berbicara seperlunya saja. Itupun berlaku hanya untuk kepentingan ku saja. Tak lebih.

Pacar? Oh ayolah, aku tak suka berpacaran seperti orang lain. Aku baru saja berusia 21 tahun. Aku harus lebih fokus pada impian dan cita-citaku.

Orang-orang sering mengira kalau diriku sedikit tidak normal karena selalu bersikap dingin dan acuh pada lelaki yang mendekatiku. Itu selalu membuatku ingin memerintil mulut orang yang selalu berargumen diatas ketidak tahuan mereka. Seenaknya saja menyebut diriku tidak normal.

Asal kalian tahu, aku adalah wanita normal. Buktinya, aku menyukai lelaki manis anak teman Appaku yang membuatku tidak mengerjakan tugasku sekarang karena aku kembali mengingatnya dan menceritakannya kepada kalian.

"Oh Hye Ran fokus fokus fokus" ucapku pada diriku sendiri sembari memukul-mukul kepalaku sedikit.

Ah iya, aku melupakan sesuatu, ini pasti karena aku terlalu memikirkan lelaki yang ku ceritakan tadi. Aku lupa memperkenalkan diriku pada kalian. Namaku Oh Hye Ran, Eomma dan Appa memanggilku Hera. Aku adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Aku mempunyai Oppa empat tahun lebih tua dariku. Oppa ku bernama Oh Sehun. Dia adalah seorang direktur di perusahaan yang dipimpin oleh Appaku. Perlu kalian tahu, sebenarnya Appaku seorang jendral militer Bintang lima. Tapi kata Eomma, dulu perusahaan yang dipimpin Appa adalah perusahaan Haraboji ku. Karena Appa sibuk dengan kegiatan militernya. Appa memberi tugas pada Oppaku untuk mengurus perusahaannya dua tahun yang lalu. Ah, kenapa aku menceritakan tentang perusahaan Appaku pada kalian. Ini pasti gara-gara aku menceritakan Oppaku. Sudahlah lupakan.

Lanjutkan, Aku adalah Mahasiswi semester 3 jurusan Seni. Umurku baru 21 tahun. Entah sejak kapan aku menyukai seni yang pasti sampai saat ini aku menyukai seni. Dan aku juga merupakan anggota club Hapkido. Ya, aku juga menyukai olahraga asal kalian tahu. Karena hobiku aku sering disebut gadis 'tomboy' oleh teman-teman sekelas ku bahkan saudara-saudara ku berkata seperti itu. Itu menyebalkan bukan? .

Tunggu, apa mungkin lelaki yang aku sukai tak menyukaiku karena aku terlihat seperti bukan seorang gadis?

Itu tidak boleh terjadi. Benarkah itu alasan Baekhyun selalu bersikap dingin padaku. Ah, aku malah menyebutkan namanya. Tidak tidak, Aku tidak mau memikirkannya lagi. Ini membuang waktuku.

Aku pun mulai terfokus pada komputer didepanku ini. Aku mulai mengerjakan tugas yang diberikan dosen pembimbingku padaku tiga hari yang lalu.

"Sayang " terdengar suara Eomma memanggilku. Aku pun membukakan pintu kamarku.

"Kau masih belajar? " tanyanya padaku.

"Iya Eomma. Memangnya ada apa? " tanya ku pada Eomma.

"Eomma dan Appa akan pergi makan malam bersama Tuan Jinan dan Nyonya Jisoo. Kata Appa kau harus ikut. Kau tidak sibuk kan? " tanya Eomma padaku.

Sebelum aku meng 'iya' kan aku berpikir dulu. Kenapa Eomma dan Appa selalu pergi makan malam bersama dengan keluarga lelaki yang membuatku tidak fokus akhir-akhir ini.

"Hera" panggil Eomma menyadarkanku.

"Ah iya iya. Aku akan ikut" jawabku.

"Kau bersiaplah. Appa dan Eomma tunggu dibawah" Eomma pun meninggalkanku dan aku segera bersiap.

Asal kalian tahu, saat ini aku sedang bahagia karena akan bertemu dengan lelaki ah tidak, maksudku Baekhyun.

"Byun Baekhyun" gumamku dengan senyuman terukir dibibirku.

........

Tbc

Halloooo hullaaaaa aahhhh diriku khilaf pemirsahh 😭😭 Dua FF belum End uda bikin FF baru aja😭

Tinggalkan voment ya💕

Kalo suka gw lanjut!

unilateral love | BaekheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang