Sudah lama aku tak berbicara tentang analogi hati
di derasnya air yang membawa seluruh isi pikiran dari kepalaku
aku tersadar
aku masih terpuruk
di satu hati yang suram, sedih, hina dan tak ada harapan
lalu dia datang
dia yang pernah mengisi hari-hariku dulu
aku semakin tersadar
ternyata,
masih ada hati yang terbuka dan tulus
dengan segala cerita indah yang sedang menungguku
Tapi,
meninggalkannmu dalam keterpurukan dan gelap
saat aku masih bernyawa
merupakan siksaan untukku
Tidak bisakah kita sama-sama berbahagia saja???
berat untuk meninggalkanmu, karena hatiku masih tinggal di sana
Tapi, lebih berat berada di dekatmu dengan segala sisi gelapmu
Lebih gelap lagi,
jika aku bersamanya mencari kebahagiaan tapi aku menganggap dirinya adalah dirimu
