TWO/DEUX

9.7K 1.5K 234
                                    

PLAK!"

Otomatis, tangan ramping Elena menampar wajah di depannya. Dia menahan rasa geli pada telapak tangannya ketika dalam waktu yang cepat itu merasai sekilas bulu-bulu lebat di rahang lelaki kurang ajar itu.

Tak hanya urakan, berantakan, dan bau rokok saja, lelaki itu juga kurang ajar. Menjual dirinya pada Elena? Bahkan mengakui harga tubuhnya lebih mahal dari semua berlian kecintaan Elena? Yang benar saja!

Rolf tahu bahwa kalimat yang dilontarkannya akan berakhir dengan satu tamparan di wajahnya tetapi sama sekali tidak menyangka bahwa tamparan itu begitu keras hingga rasanya pipinya membengkak. Perempuan ganas! Umpatnya di dalam hati saat melotot pada si pemilik toko berbibir seksi itu. Demi Tuhan! Sejak pertama melihat makhluk bermulut pedas itu perhatian Rolf selalu terarah pada bagian-bagian tertentu dari perempuan itu tanpa disadarinya.

"Siapa sih kau? Kurang ajar sekali! Bayar saja ganti rugi berlianku dan kerusakan tokoku!" Elena bercakak pinggang, sama sekali tidak mau mundur dari kedekatannya dengan lelaki berambut kacau itu.

Sambil menahan rasa nyeri di pipinya, Rolf tersenyum miring. "Rolf Zimmberman. Aku seorang penulis dan baru saja dicampakkan kekasihku. Aku meminta tanggung jawab karena tokomu menjual cincin sialan yang menguras isi dompetku."

Elena mengernyitkan dahinya ketika mendengar rentetan kalimat Rolf. "Aku bertanya siapa namamu bukan riwayat kegagalanmu dengan kekasihmu!" lagi, Elena melipat tangan di dada hingga kembali mata Rolf terarah ke bagian tersebut. "Apa yang kau lihat heh!"

Rolf menyeringai. "Melihat apa yang harus dilihat." dia memberi jawaban ringan dan hal itu membuat Elena menurunkan kedua tangannya ke sisi tubuh.

Wajah Elena memerah. Dia seperti orang bodoh yang meladeni orang gila. Bukan seperti ini cara yang biasa dilakukannya. Ia mengedikkan bahu, menoleh manajernya dan memasang kacamata hitamnya.

"Hubungi polisi. Katakan ada lelaki gila mengamuk di toko dan merusak berlianku." Elena menurunkan sedikit kacamata hitamnya hingga menggantung anggun di ujung hidungnya. "Kau harus ganti rugi! Kalau tidak dalam 24 jam kau akan berada di sel."

Rolf berdiri santai dan mengembangkan kedua tangannya ke udara hingga Elena dan semua pramuniaga melihat dada terbukanya di balik jaket yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rolf berdiri santai dan mengembangkan kedua tangannya ke udara hingga Elena dan semua pramuniaga melihat dada terbukanya di balik jaket yang terbuka. Beberapa menatap lekat pada dada berbulu dengan bentuknya yang padat dan kecokelatan, namun Elena tak mau melihat pemandangan itu terlalu lama, dia lebih fokus pada wajah serampangan Rolf serta cengiran yang menyebalkan itu.

"Sudah kukatakan aku miskin. Aku tak sanggup membayar ganti rugi kecuali kau mengembalikan uangku yang membeli cincin berlian sialan dari toko ini." Rolf mengeluarkan bungkus rokok, bersiap menyulut rokoknya.

"Jangan merokok di sini! Aku benci baunya yang mengotori udara." Elena berteriak keras, tanpa sadar menepis lengan Rolf namun yang terjadi adalah wajahnya disembur oleh asap rokok lelaki sialan itu.

MY DIAMOND LADY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang