1. Sekolah

112 14 4
                                    

Apa yang kalian lakukan ketika akan memasuki sekolah baru? datang pagi?menyiapkan perlengkapan sekolah dengan semangat? sarapan menu kesukaan?atau malah tidur meringkuk menenggelamkan wajah kedalam selimut kesayangan? opsi ke 4 lah yang sedang dilakukan Agatha.

"Agathaa!bangunnn!" teriak April seraya menarik selimut Agatha, tetapi Agatha tidak terusik sedikit pun

"Ck. anak ini emang kebo."

"Aha gue punya ide." Terlintas ide jahil di otak April untuk membangunkan Agatha. Lalu April sejenak mengambil napas dan

1
2
3

"AGATHA BANGUN WOI INI ADA BARA, KATANYA MAU NGAJAK LO BALIKAN SEKARANG JUGA!!" Teriak April tepat didepan telinga Agatha, hingga membuat Agatha terlonjak kaget

"HAHH? GUE GAMAU YA BALIKAN SAMA LO BARA. GAAKAN PERNAH!!" Teriak Agatha tak kalah kencangnya dengan April,  Agatha yang masih setia menutup matanya itu mengundang April untuk tertawa

"HAHAHA! adehh gatha lo tuh ya mana si si Bara?ko gue galiat." Tawa April semakin meledak, dikala ia melihat Agatha yang sudah membuka matanya dan menunjukkan wajah masam.

"hehehe, cepet seyeng kamu mandi ya, gaada bara ko tenang. Sekarang hari pertama lo sekolah. Gue takut lo telat ya jadinya gitu, maap yaa." Cengir April menampakkan deretan giginya yang rapih tak lupa dengan jarinya yang menunjukkan peach

"hmmm."

~

07.15 am

Wajah panik April terlihat jelas ketika ia melihat gerbang sekolahnya yang tertutup rapat. Dan tepatnya sekarang itu hari senin, hari pelepasan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) untuk kelas 10 tentunya setelah melewati MOS

"Aduh Agatha, gimana dong nih kita telat 15 menit, pasti kita dihukum. Parahnya kalau kita gaboleh masuk." Ujar April seraya menggigiti kukunya

"sans kuy, gue punya ide." Senyum April mengembang mendengar penuturan Agatha, memang Agatha ini cerdik, bisa-bisanya punya ide disaat genting ini.

~

"POKOKNYA BERSIHKAN KAMAR MANDI INI HINGGA JAM ISTIRAHAT PERTAMA SELESAI!!" Titah seorang guru berkepala botak, yang sedang menghukum Agatha dan April karena terciduk memanjat pagar belakang sekolah.

'iya botak bawel' batin Agatha dan April berbarengan

"MENGERTI?"

"SIAP MENGERTI." Ujar Agatha dan April seraya hormat terhadap guru tersebut, membuat guru tersebut menggelengkan kepalanya seraya beranjak pergi

"Adehh Agatha gara gara ide lo yang kelewat CEMERLANG, kita berakhir disini, mana baru pertama masuk kelas 10." Ujar April dengan bibir ditekuk

"Hehehe gapapa deh, yang penting kita bisa masuk sekolah ini."

Dan keadaan inilah yang sedang mereka kerjakan, membersihkan setiap sudut toilet di hari pertama masuk sekolah. Duh membayangkannya saja seperti mimpi buruk.

~

Mulut penuh kepedasan dengan keringat yang membasahi badan Agatha dan April, yang sedang duduk di pojokan kantin, seraya mulut penuh dengan bakso extra pedas.

"Hah hah ta pedes banget si." April yang kepedasan itu langsung meminum es teh manisnya, lalu memakan bakso lagi.

"iya nih, tapi seger cape cape makan bakso." Ujar Agatha seraya mengibas-ngibaskan tangannya.

"Eh btw udah ini kita masuk kelas mana?"

"Gatau, dah ini kita ke ruangan kepsek aja."

"yaudah kuy."

~

Tok Tok Tok

"Permisi pak."

"Masuk." Titah seorang guru didalam ruangan kepala sekolah tersebut

"Eh bapak? Kita ketemu lagi disini." Ujar April tak lupa dengan senyum lebar menunjukkan deretan giginya yang terususun rapi

"Iya pa, em Bapak kepala sekolahnya mana pak?" Tanya Agatha dengan tampang bodohnya

"Kepala sekolah kalian ada dihadapan kalian."

"Hah siapa pak? orang cuma ada Bapak dihadapan kita." penuturan April yang langsung disetujui Agatha

"Ck. Kalian ini gapeka."

1
2
3

"Hahhh? Bapak kepala sekolahnya?aduh maap pak kita gatau hehe."

"yasudah kalau gitu, kalian kesini mau nanya kelas kan?." Tanya Pak kepsek tersebut yang diangguki oleh Agatha dan April

"Agatha kamu dikelas ipa 1 dan April dikelas ipa 2." Ujar Pak kepsek itu, seraya memasukkan data kelas 10 kedalam laci.

"Yahh Pak, April gak sekelas dong sama Gatha."

"Iya Pak, padahal nih ya, aku sama April dari TK udah sekelas, masa dipisahin gitu aja. Bapak ini kaya orang ketiga tau ga, misahin kita berdua, ya kan pril?." Angguk April dengan tatapan sendunya.

"Adeh kalian tuh ga beda Planet, cuma beda kelas, terus kelasnya juga sebelahan."

"Tapi kan pak, pleasee." Jurus andalan Agatha dikeluarkannya apalagi kalau bukan puppy eyesnya berharap permohonannya di kabulkan

"Gaada tapi tapian. Dah pokoknya kalian sanah masuk kelas."

"hmm."

~

"Permisi." Semua siswa/i yang ada dikelas X IPA 1 langsung menoleh kesumber suara

"Eh sini masuk. Kamu Agatha kan?." Tanya Ibu guru paruh baya yang langsung diangguki oleh Agatha

"Yasudah kalau gitu kamu duduk sama Andra. Andra acungkan tanganmu." Andra yang dipanggil namanya langsung mengacungkan tangannya

"Nah kamu duduk sana."

"Iya bu."

Baru saja Agatha melangkahkan kaki, terdengar gebrakan meja yang membuat semua orang kaget.

"BUU!Gabisa gitu dong! harusnya aku yang duduk sama Andra bukan dia."  Ujar seorang wanita lebih tepatnya bisa dikatakan tante. Lihat saja bedak berlapis-lapis, dengan seragam super ketat. cih baru masuk sekolah udah sok menguasai. Bisa-bisanya ia masuk kelas IPA 1

"Adehh Raya. kamu tuh ya. Sudah sudah gaada penolakan." Agatha pun meneruskan langkah menuju bangkunya dengan muka datarnya.

"huhh." Hembusan nafas gadis disebelahnya terdengar oleh Andra ketika Agatha duduk di kursinya

"Eh lo kenapa telat?" Agatha pun menoleh, ketika pertanyaan keluar dari mulut seorang pria yang duduk disebelahnya

"lo nanya ke gue?" Tanya Agatha yang diangguki Andra

"oh." Sial. Andra benar-benar menyesal telah melontarkan pertanyaan kepada gadis bernama Agatha itu, ingin rasanya ia menarik kata-katanya beberapa detik lalu.

'Untung cantik.' batin Andra

~

BAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang