x

454 54 6
                                        

Even though your sigh may seem cheerless to others
I know that Your day was so difficult
It was hard for you to let out even a small sigh
Don't think about anything else
Breathe in deeply and exhale just as you are









🍁🍁🍁








Dengan perasaan tak karuan dan air mata bercucuran Eric mencoba menghubungi Eunseo tapi tak kunjung mendapat jawaban dari sang kakak.

Ia terus mencoba berusaha menelpon Eunseo sembari menggigit tangannya dengan panik tapi hasilnya tetap nihil.
Eric kalut, Eric marah.

"AAARRGHHHHH!!!!" Teriak Eric frustasi membanting handphone-nya.

Retak ㅡmalang nasib benda tersebut, tapi nasib Eric jauh lebih malang.

Eric masih menangis, mengacak rambutnya, sesekali memukul tembok putih yang ada di depannya.

"KAK LO DIMANA!?!?!!!!!!" Teriak Eric lagi, entah ini teriakan Eric yang keberapa.

Orang-orang yang sedari tadi melihat keadaan Eric sampai tidak berani lewat.
Mereka lebih memilih lewat jalan lain.
Keadaan Eric sangat memprihatinkan, sungguh anak yang malang.

"Ric..." Sesorang mendekatinya lalu memeluknya yang masih duduk tertunduk.

"Ric, ada gue..."

Eric masih tidak bergeming, hanya bahunya yang bergerak naik turun karena menangis.

"Gapapa, nangis aja..."

"Bang... Mama..."

"Sshh..." Juyeon memperat pelukannya pada Eric, hatinya mencelos melihat keadaan Eric seperti ini seorang diri.

"Ada gue Ric, kapanpun lo butuh gue..."

Eric menangis semakin menjadi, setidaknya ada orang yang bisa jadi tempat bersandar untuknya sementara ini.

"Kak Eunseo..."

"Eunseo??" Sahut Juyeon.

"Gak bisa dihubungi..." Sahut Eric lirih.

"Eunseo belom tau?"

"Belom bang..." Jawab Eric masih sesenggukan.

"Nanti gua yang kabarin dia, lo tenangin diri dulu... Gue tau ini pasti berat banget buat lo."

"Bang gue takut..." Sahut Eric gemetar.

Juyeon hanya bisa memeluk dan menjadi tempat bersandar Eric saat ini.
Ia tidak mau berbicara banyak, ia membiarkan Eric melampiaskan kesedihannya.





🍁🍁🍁






Tidak terasa sudah satu tahun lebih Eunseo merantau kuliah di luar negeri.
Waktu yang tersisa tidak lama lagi untuk ia kembali pulang ke rumah.
Ia hanya harus berjuang melewatkan masa-masa kuliah sekitar 7 bulan lagi.
Bukan waktu yang lama menurut Eunseo.

Ia kini sudah bisa bekerja paruh waktu, lumayan untuk menambah uang untuk sekedar shopping dan hangout.

Bekerja paruh waktu di sebuah coffee shop sangat menyenangkan buat Eunseo, mendapat banyak pengalaman baru dan bisa bertemu sapa dengan banyak orang.
Eunseo sangat menikmati pekerjaannya.

Eunseo hari ini bekerja seperti biasa, dengan setelan seragam maid yang lucu, ia begitu fokus melayani pelanggan yang datang, jangankan untuk sekedar memeriksa handphone, untuk sekedar break makan siang saja kadang ia lupa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Walkin' In Time | 2JuyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang