Bab 5

790 55 17
                                    

Pagi ini hujan deras mengguyur beberapa daerah di korea selatan.
Membuat orang-orang malas untuk memulai akifitas meraka diluar rumah. Termasuk Donghae, hari ini entah kenapa Donghae merasa malas sekali melakukan apa-apa bahkan Donghae meminta izin kepada Eommanya untuk tidak masuk sekolah  dengan alasan tidak enak badan, sampai membuat Leeteuk kelabakan dan hampir memanggil ambulan untuk membawanya ke rumah sakit. Tapi Donghae menolak dan mengatakan kalau dia hanya membutuhkan istirahat dan banyak tidur. Tapi pada kenyataannya Donghae tidak bisa tidur bahkan dari tadi yang dia lakukan hanya berguling-guling tidak jelas di atas kasurnya. Sesekali dia akan melihat ponselnya, berharap akan ada telfon atau pesan masuk.

Ring..ring..

Ada notif pesan masuk di Hp Donghae, tanpa pikir panjang Donghae langsung membuka pesan tersebut,tidak lama dia mendengus setelah tahu Siwon yang mengirim pesan. Padahal Donghae sangat berharap itu pesan dari Eunhyuk saudaranya. Sejujurnya Donghae sangat merindukan saudara kembarnya itu, tapi karena gengsi Donghae enggan menghubungi Eunhyuk duluan.

"Huhh..untuk apa aku merindukannya,dia saja lebih memilih tinggal dengan Appa dari pada denganku" gumam Donghae.

"Tapi aku sangat merindukanmu Hyuk aku merindukan saat-saat menggoda dan menjahilimu. Semoga kau baik-baik saja di incheon."gumamnya lagi.

Incheon

Semua pelayan di rumah besar Kangin di hebohkan dengan keadaan sang Tuan Muda mereka yang tidak baik-saja.
Hampir seminggu Eunhyuk sakit tapi dia tidak mau makan dan meminum obatnya dengan alasan dia tidak mau makan kalau tidak ada Kangin yang menemaninya, berkat alasannya itu mengakibatkan keadannya semakin menghawatirkan. Badannya yang sudah kurus semakin terlihat kurus di tambah dengan wajah dan bibirnya yang pucat.

Sejak meninggalkan Seoul, Kangin menjadi makin gila kerja di tambah lagi Berkas perceraiannya dengan Leeteuk pun belum bisa di urus ke pengadilan karena Leeteuk yang enggan memberikan tanda tangannya. Alhasil Kangin menjadi jarang pulang. Sampai melupakan anak yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya.

"Ayolah tuan muda, makan sedikit saja kami tidak ingin anda semakin sakit" rayu seorang pelayan kepada Eunhyuk.
Tapi Eunhyuk tetap menggeleng lemah sebagai jawabanya.

"Bibi bisa minta tolong telfonkan Appa untukku, aku sangat merindukannya" ucap Eunhyuk lemah.

"Maaf Tuan Muda bukannya kami tidak mau tapi kata asistennya Tuan Besar untuk saat ini tidak bisa di ganggu" jawab Bibi Lee.

"Kalau begitu bisakah Bibi telfonkan Eomma untukku" tanya Eunhyuk lagi.

"Sekali lagi maaf Tuan Muda saya tidak tahu nomer rumah keluarga anda di Seoul" jawaban Bibi Lee membuat eunhyuk frustasi.
Kenapa Appanya setega itu kepadanya dengan menyita handphone Eunhyuk dengan alasan yang tidak jelas.
Mentang-mentang Eunhyuk anak penurut jadi Appanya bisa seenaknya sendiri.

Donghae dan Eunhyuk memang kembar, tapi sifat mereka sangat jauh berbeda. Kalau Donghae terkenal Bad Boy dan pembangkang sedangkan Eunhyuk terkenal kalem dan penurut makannya banyak orang sering memanfaatkan sikap Eunhyuk yang penurut itu, membuat Donghae harus Ekstra menjaga saudaranya itu. Tapi bagaimana dengan keadaaan mereka sekarang.

"Aku sangat merindukan Eomma dan Hae..hiks..hiks..". Tangis Eunhyuk pilu.


Seoul.

Hari ini Leeteuk sengaja pulang lebih awal karena tadi pagi Donghae yang mengatakan kalau anak itu mengeluh tidak enak badan. Jadilah sekarang Leeteuk sedang di dapur untuk membuatkan makan malam untuk putranya dan dirinya sendiri. Jangan remehkan Leeteuk, walaupun Leeteuk wanita karier tapi Leeteuk jago dalam hal memasak. Setelah selesai berkutat dengan masakannya akhirnya masakan Leeteuk pun jadi. Leeteuk berinisiatif memanggil Donghae untuk makan malam bersama.

Story Of Lee TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang