2

55 13 3
                                    


"Lagi lagi gua pulang ngga ada orang dirumah!" Ucap garen kesal saat memasuki rumah dan bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Garen berdiri dengan tatapan kosong kearah jendela, diluar hujan deras hembusan angin tak membuatnya merasa dingin..

"Gua punya keluarga, tapi gua ngga pernah dapet kasih sayang! Semua sibuk dengan harta, harta selalu harta!" Garen meninju dinding dengan keras.

Ia mengambil ponselnya diatas nakas bertujuan untuk menelfon seseorang, setelah itu ia memakai jaket hitam dan memasuki mobilnya menuju kesuatu tempat.

Fikiran garen kacau, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tentu bisa membahayakan dirinya sendiri

*
*
*

Tok...tok...tok..
Bunda mengetuk pintu kamar caca namun tak kunjung dibukakan pintu

"Caca?" Panggil bunda lembut
setelah ia masuk kemar caca, ia melihat putrinya sedang tertidur dengan pulas, ya, caca tidak terbangun maupun terusik disaat bunda mencium keningnya

"Astaga, suhu badan caca tinggi sekali" ucap bunda khawatir saat merasakan tubuh caca yg panas.

Bunda mencari obat penurun panas dirumahnya namun hasilnya nihil
Bunda berniat untuk membeli diluar namun hujan deras membuat toko maupun apotek disekitar rumahnya tutup.

Bunda tetap mencari hingga jauh dari rumahnya. Hujan yg sangat deras membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas.
Saat bunda hendak menyebrang tiba tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju kearahnya.

Brak!!

Tabrakan terjadi, bunda terkapar tak berdaya dan tidak sadarkan diri dengan darah segar mengalir dengan sangat deras.
Sementara mobil yg menabrak bunda menghantam sebuah pohon besar.

****
Sinar matahari masuk melalui cela cela jendela kamar caca hingga mengenai wajah caca, membuat gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan pandangannya.

"Tumben banget bunda ngga bangunin, biasanya hari minggu pun ngebangunin pagi pagi buta" Gumam caca

Caca bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Bundaaa.." Panggil caca namun tak ada jawaban

Tok....tok....tok...
Permisi!

Suara ketukan pintu membuat caca berharap bahwa yg datang adalah bundanya

"Permisi neng caca, ibu neng semalam tertabrak mobil dan pagi tadi salah seorang warga melihatnya namun sayangnya ibu neng sudah tidak bernyawa" ucapan orang tersebut sukses membuat air mata caca lolos, bak dihantam ribuan batu kini caca merasa dunianya runtuh

"Di-dimana bunda sekarang!" tanya caca dengan teriakan histeris dan air mata yang mengalir deras

"jenazah Ibu neng ada di rumah sakit Harapan"

Tanpa aba-aba, caca langsung menutup pintu dan memanggil taksi untuk menuju kerumah sakit..

"Assalamualaikum, ayah? Bunda kecelakaan yah" ucap caca menahan tangisnya saat menelfon ayahnya

"APA! Kamu jangan main main caca! Itu ngga lucu!"

"Caca serius yah, sekarang jenazah bunda ada dirumah" ucap caca kali ini sambil menangis sejadi jadinya

"Baiklah ayah akan pulang sekarang juga"

-Tut- sambungan telpon terputus

***
Sahabat caca, yaitu azira, ale dan tisya datang untuk memberi semangat pada caca..
Adel menyalakan televisi dan menayangkan berita bahwa telah terjadi tragedi jatuhnya pesawat. Pesawat tersebut adalah pesawat yg ditumpangi oleh ayah caca.
Tragisnya, tidak ada penumpang pesawat yg selamat

"A-ayah.... "

Brukkk...
Caca ambruk tak sadarkan diri

Kehilangan dua orang yg sangat dicintai diwaktu yg bersamaan? Siapa yg sanggup? Hancur?putus asa? Itulah yg dirasakan caca

Selesai pemakaman, ketiga sahabat caca menemani caca dirumah,mereka takut caca melakukan hal yang membahayakan dirinya.

"Ca, makan dulu yah dikit aja"

" iya ca, kamu dari kemarin loh ngga makan"

"Trus kalo kamu sakit?gimana?"

"Ayo makan ca"

"Cacaaa, nih enak banget loh sumpah demi apapun"

Begitulah cara azira, ale dan tisya membujuk caca agar mau makan. Tapi jangankan makan, mendengarkan ucapan mereka saja tidak.
Caca terlalu kalut dengan perasaannya
Tatapannya kosong, caca sangat tertekan atas kematian orang tuanya.

"GUA NGGA MAU MAKAN! GUA MAU IKUT ORANG TUA GUA! MENDING LO SEMUA PERGI DARI SINI!" Ucap caca emosi

"Jangan gini ca! Kamu ngga sendirian, masih ada kita. Kita akan selalu ada buat lo selalu nemenin lo" ucap tisya lembut dan memeluk caca disusul oleh lea dan azira memberi ketenangan bagi caca.

"Lo bukan temen kita ca, lo udah jadi keluarga kita jadi jangan pernah ngerasa hidup lo udah selesai di detik ini" Timpal lea

*****
1 minggu berlalu namun caca belum masuk sekolah, ia masih menyendiri dirumah memberi ketenangan pada dirinya.

Malam ini azira, ale dan tisya menginap dirumah caca karena besok hari minggu. Mereka berfikir untuk berkumpul, tertawa dan melupakan sedikit masalah sekaligus menghibur caca.

"Eh ca, cogan lo udah satu minggu ngga ada di sekolah, gua kangen deh'' ucap tisya dengan suara imut tapi kesannya jijik

"Yee monyet! Tadi bilang cogannya caca tapi kenapa kamu yg kangen" ucap azira menarik pelan rambut tami

"Bacot ae si tante, kan gua kangen abang garen tersayang" jawab tisya

"Pala lu tante! emang tampang gua mirip tante tante apa" sahut azira tak terima

"Bukan tante sih tapi emak emak" balas tisya sambil tertawa membuat aziza kesal

"Cowo mulu dipikirin!" Sahut ale ketus

"Sirik ae, JOMBLO! " Jawab tisya dan azira kompak

"Kalian juga jomblo woi ngaca napa! ngaca!" sahut ale kesal

Perdebatan kecil itu bisa membuat lekukan kecil di bibir caca, setidaknya ia tidak terlalu larut dalam kesedihannya.

Typo?maaf🙏

Vote n comment

UnTouchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang