LAGU UNTUK NADA: Yang tak pernah Usai (TAMAT)

PROLOG

⚠️VERSI TAMAT ADA DI KUBACA⚠️

Bagi kalian yang mau versi lengkapnya, bisa mampir ke akun aku yang ada di platform KUBACA ya.

Kuy mampir😊 Nunggu apa lagi? Karena cerita ini tidak akan ditamatkan lagi di versi WP, tapi tamat di versi KUBACA.

Jadi yang mau baca, langsung aja mampir ke:
Akun: omerafe
Judul: Lagu Untuk Nada

•

•

•

-LAGU UNTUK NADA|PROLOG-

(Maaf kalau ada typo)

-NADA-

NARESH AVIAN (Na Jaemin Nct Dream)

JAKARTA, 2021

Naresh Avian, satu nama yang selalu di elu-elukan oleh banyak gadis di salah satu kampus kenamaan di Jakarta. Bakatnya di bidang musik tak perlu diragukan lagi. Berbagai alat musik dikuasainya, seperti gitar, drum, sampai piano. Sifatnya yang begitu baik membuat Naresh banyak disayangi oleh semua orang. Orang-orang menyebutnya Naresh si bintang.

Tapi tak ada yang tahu masa lalunya. Masa lalu yang membuat seluruh kehidupannya berubah 180 derajat. Naresh yang sekarang berbeda dengan Naresh semasa SMA. Naresh yang dulu begitu jahat dan suka semena-mena. Dan Naresh yang dulu pernah membuat seseorang terjebak dalam suramnya dunia hingga akhirnya ajal menjemput orang tersebut.

"Namanya Nada, Nada Auristela." Sosok itu menggumam sambil memandangi sebuah foto polaroid gadis dengan senyuman indah yang dicetak 4X6. Rambutnya yang sepunggung terikat rapi dengan sebuah pita kuning dan poni tipis terurai di dahinya.

"Nada?" beo salah seorang wanita berambut kecoklatan yang duduk di sebrang Naresh.

Naresh Avian mengangguk kecil, matanya tak pernah lepas dari foto tersebut. Senyum tipis selalu terpasang di wajah tampannya. "Gadis tuli yang beberapa tahun lalu hidupnya menderita karena ku."

Lira Anindya, raut wajah wanita cantik yang sudah tumbuh dewasa tersebut berubah jadi prihatin. Tak sengaja tatapan Lira jatuh pada sebuah buku hitam di atas meja yang terdapat sebuah tulisan di atasnya.

LIRA ANINDYA (Ningning Aespa)

"Ini buku apa?" tanya Lira.

Naresh melirik ke arah buku yang kini sedang dipegang oleh Lira. Kemudian ia tersenyum, tapi matanya menunjukkan kesedihan yang mendalam. "Buku untuk nulis lirik lagu."

"Ah, jadi semua lagu yang kamu tulis ada di buku ini?" tanya Lira lagi.

Naresh mengangguk, masih menatap foto seorang gadis yang bernama Nada.

Lira membuka lembaran demi lembaran. Semua lagu karya Naresh tertulis rapi di dalamnya. Ada banyak lagu, kira-kira sekitar 40 lagu. Tapi, ada satu halaman yang membuat Lira tertarik. Satu kalimat, 3 kata, dan ditulis menggunakan tinta merah.

"Lagu untuk Nada?" gumam Lira. "Aku gak pernah dengar lagu yang ini. Lagu baru kamu ya?"

Saat mendengar hal itu, Naresh tersenyum semakin sendu. "Bukan, lagunya sudah lebih dari satu tahun yang lalu, tapi aku belum menyelesaikannya."

"Kenapa? Kayanya ini lagu bagus. Dari judulnya aja udah keren."

"Terlalu banyak kenangan dengan Nada. Sampai aku tak kuat untuk menuliskannya ke dalam lagu. Lagi pula itu bukan judul lagunya, itu cuma jadi pengingat untukku tentang Nada," jawab Naresh cepat.

"Nada pasti beruntung banget ya, punya lelaki yang begitu mencintainya, sampai dia rela nulis lagu hanya untuk mendeskripsikan tentang perempuan bernama Nada."

"Bukan, justru aku yang merasa beruntung pernah bertemu dengan Nada, perempuan yang begitu indah untuk diriku yang kelam."

Naresh mengatakan hal itu tanpa mengetahui perasaan Lira yang sebenarnya. Naresh begitu larut dalam kematian Nada, sampai ia lupa bahwa ada Lira yang mencintainya. Dan Lira hanya bisa mengagumi seorang Naresh dalam diam selama bertahun-tahun. Walaupun rasanya sangat sakit melihat orang dia cintai, masih belum lepas dengan masa lalunya.

"Lagu untuk Nada memang belum selesai. Tapi kisahnya sudah berhenti sejak beberapa tahun yang lalu. Kisah Nada belum sampai di halaman terakhir. Dan aku yang akan menyelesaikannya sampai akhir." Dan ucapan Naresh tersebut, menjadi sebuah janji di sore hari.

*****

Ome(◍•ᴗ•◍)❤
Ig: omerafe19