Kita Butuh Jeda

39 0 0
                                    

Kau tahu, kehadiranmu mampu mengalihkan duniaku. Kau pun harusnya tahu, kehadiranmu mampu membuatku kembali utuh. Saat aku sudah malas untuk percaya pada pria, kamu meyakinkan aku bahwa bersamamu aku akan baik-baik saja. Semakin aku tak ingin percaya, semakin kau bersikeras mendekat dan tak ingin lepas. 

Kau bilang aku wanita yang berbeda, yang mampu membuatmu ingin mulai lagi percaya cinta. Kau bilang aku mampu menerima kau apa adanya, dan tak butuh apa-apa asal aku tetap menemanimu jalani semua cerita. Kau bilang jangan pernah hilang, karena saat aku tak ada, kau tak mampu jalani hari dengan seharusnya. Aku menemukan awal yang indah yang tak pernah aku duga sebelumnya. Aku menemukan seseorang yang akhirnya membuat hidupku kembali berwarna, setelah sebelumnya begitu dirundung awan pekat.

Sebelumnya, aku bertahan dengan diriku sendiri tanpa ingin membuka hati. Karena rasanya akan sia-sia mencinta jika rasa pun tak pernah ada. Semua ragu dan pilu bercampur menjadi satu, semakin meneguhkan egoku untuk sendiri saja dulu. Aku tak butuh cinta, jika pada akhirnya lagi-lagi aku harus kecewa. 

Aku merasa semua pria sama saja, hanya bersemangat pada awalnya lalu bosan pada akhirnya. Tapi kau bilang kau berbeda, dan memintaku untuk percaya saja tanpa perlu banyak curiga. Dan akhirnya aku mulai ingin menerima hadirmu di sisiku, aku membiarkan pintu hatiku terbuka agar kau bisa menetap di sana. Kau berhasil membuatku jatuh cinta.

Duhai hati, kini aku akan membiarkanmu merasakan kembali rasa disayangi, aku akan membiarkan kau dipenuhi oleh rindu yang kerap membuncah tak terkendali. Aku akan membiarkan dia mengisi setiap ruang yang dulu begitu lengang. Agar kau kembali merekah, dan tumbuh dengan indah. Biar dia melakukan tugasnya, memenuhi janjinya dan mencintaiku apa adanya. Walaupun aku tahu suatu saat dia bisa saja menghancurkan semua harapan yang terlanjur ada. Walaupun aku mengerti bisa saja satu kesalahan kecil akan membuatku patah hati. Aku sudah siap menerima semua konsekuensi, karena aku rindu rasanya dicintai. Tolong biarkan aku begini sejenak, bila memang ini semua mimpi aku tak peduli.

Tapi cinta tetaplah cinta, tak seru rasanya jika hanya diisi kebahagiaan saja. Akan terasa membosankan bila semua berjalan sesuai ingin kita. Padahal aku hanya berharap kalau semua rasamu padaku memang nyata. Padahal aku hanya ingin sikapmu tetap seperti awal kita berjumpa, hanya itu saja. Aku bahkan memohon pada Tuhan untuk tak membiarkanmu pergi, bahkan jika kau mulai merasa tak menginginkan aku lagi. 

Biarkan aku tetap menyayangimu dengan segala rasa yang aku punya, biarkan aku tetap setia mengamini semua impianmu yang selalu kau inginkan jadi nyata. Mungkin kau mulai menemukan titik jenuhnya, atau mungkin kau mulai merasa kalau aku menuntut segala hal yang tak kau punya. Aku kerap membuatmu kesal dengan sifat kekanakan, bahkan aku kerap membuatku marah dengan prasangkaku yang tak terarah. Aku mulai menunjukkan semua kelemahanku padamu, dan mungkin kau tak mampu menerima itu.

Kau tahu, aku bahkan kerap membenci diriku sendiri saat harus terbakar cemburu. Aku kerap menyalahkan diriku sendiri karena kerap berprasangka buruk padamu. Ketahuilah, akupun tersiksa karena egoku sendiri, yang entah muncul dari rasa terlalu ingin memiliki atau terlalu takut kau pergi. 

Percayalah, bahwa semua perangai burukku muncul karena aku terlampau jujur pada rasaku. Aku tak pernah mampu menyembunyikan sedihku, dan sering tak mampu menahan rindu. Ini tak mudah, kau tahu aku payah dalam hal cinta hingga sering membuat orang lain terluka atau bahkan diriku sendiri. Tapi kumohon jangan pergi, tuntun aku menjadi wanita yang lebih baik lagi. Kalau kau memang sudah tak tahan, bisakah kau bertahan sebentar? Sampai aku benar-benar siap kehilangan.

Aku berjanji tak akan mengekangmu lagi, aku tak akan menjadi wanita yang menyebalkan. Kalaupun kau ingin pergi sebentar, ketahuilah aku akan tetap disini dan menunggu dengan sabar. Mungkin kita butuh jeda, untuk saling memahami isi hati dan perasaan yang ada. Mungkin kita butuh jeda, untuk tahu seberapa besar kita saling membutuhkan. 

Aku tahu kita butuh jeda, untuk menegaskan apakah rindu itu masih tetap ada atau memang sudah sirna. Jarak akan membuat kita sadar, bahwa rindu selalu butuh temu. Aku tak akan memaksakan apa-apa lagi, biarlah cinta bekerja dengan caranya sendiri. Aku akan memberi jeda pada kita, untuk kembali saling menemukan jika memang Tuhan mengizinkan. Aku akan membiarkan kau menghindar, jika itu memang membuatmu lebih nyaman.

Sayang, hatiku memang sekarang hancur berantakan. Aku tak mampu lagi membedakan mana sayang dan bukan. Mungkin kau pernah merasakan, bagaimana rasanya terbuang oleh cinta yang begitu kau perjuangkan. Rasanya begitu pilu, hingga kau ingin rasanya menghentikan waktu. Rasanya begitu sedih, hingga menangis pun tak mampu redakan semua perih. Rasanya semua kebahagiaan yang ada tak ada gunanya, kalau pada akhirnya kau tetap tak mampu redakan gundah jiwa. 

Percuma saja semua harapan yang aku amini, tapi kau tak punya rasa lagi. Ingin rasanya aku memelukmu dan berkata jangan pernah pergi, aku tak sanggup sendiri menghadapi hari. Tapi percayalah, aku bahkan tak mampu mendoakan keburukan untukmu, seberapa pun kecewanya aku. Aku akan selalu berdoa demi kebahagiaanmu, sekecil apapun itu. 


Tetap bahagia sayang, semoga waktu mempertemukan kita lagi dengan takdir yang lebih indah. 

Semoga Tuhan mendengar semua pintaku dalam doa. Aku menyayangimu, sebaik itu.

Titik TemuWhere stories live. Discover now