✨1. Alando✨

48 5 0
                                    

Aku Alando Pradinata Coslovt. Siapa yang tidak mengenalku? Anak dari Mathew Coslovt dan Ralin Rymora. Anak dari pembisnis dunia yang handal. Bahkan, di usiaku yang masih 20 tahun. Aku sudah menjadi CEO termuda yang mengembangkan perusahaan besar seperti Pradinata Corp yang sudah ku rintis sendiri dengan bimbingan grandpa. Jangan kagum dulu!

Aku bahkan sangat membenci keluarga Coslovt yang sangat dibangga-banggakan oleh masyarakat ini. Ya, aku membenci keluargaku. Mengapa? Karena keharmonisan keluarga yang sering diperlihatkan ke media hanyalah formalitas semata. Sepenuhnya, keluargaku seperti tak saling menunjukkan kasih sayang satu sama lainnya.

Aku kehilangan segala hal karena keluarga ini. Terutama kasih sayang yang tak pernah secuil saja aku rasakan. Aku merasa tak punya orang tua padahal papa dan mama masih hidup. Hanya grandpa dan grandma yang sedari kecil melimpahiku dengan kasih sayang. Grandpa dan grandma adalah ayah dan ibu dari mama. Sedangkan oma dan opaku, ayah dan ibu dari papa sudah meninggal.

Aku sangat membenci papa yang sedari dulu tak pernah mau menganggapku dan mama. Kenapa? Karena memang pernikahan mereka bukan atas dasar cinta. Tapi ingatlah! Disini aku korbannya.

Papa menganggap aku dan mama jika hanya di depan media atau untuk mengaturku semaunya. Terlebih lagi aku tak menyukainya sebagai tua bangka yang tak punya malu. Katakan aku durhaka! Siapa yang tak malu jika sitiap harinya papa suka gonta-ganti wanita? Bahkan aku muak saat mendengar percek-cokan antara mama dan papa saat tengah malam papa pulang dengan keadaan mabuk dan yang mengantar adalah simpanannya.

Papa memang tegas dan berwibawa menurut diluar sana. Tapi setelah mengetahui kebiasaan buruknya, apakah kalian masih ingin memganggapnya sedemikian rupa?

Karena banyaknya percek-cokan itu, mama mulai jenuh. Hingga mama masuk ke dunia bisnis dan mulai melupakanku. Disini aku mulai menjadi broken home. Aku bosan di rumah, aku ingin masuk ke dunia yang indah tanpa kekangan! Hingga suatu ketika, aku sudah tak bosan lagi dirumah, melainkan bosan hidup. Jadi, aku memutuskan meminum obat tidur dengan dosis tinggi. Aku meminum itu hanya untuk tertidur lebih lama, tapi nyatanya karena kebodohanku hidupku hampir di ujung tanduk. Kejadian itu terjadi saat aku berusia 7 tahun.

Setelah mendengar kejadian cerobohku yang mereka anggap percobaan bunuh diri, grandpa dan grandma datang. Alih-alih menjengukku, mereka malah memboyongku ke New York untuk tinggal bersama mereka dengan alasan papa dan mama tak merawatku dengan becus.

Disana aku tumbuh menjadi seorang remaja mandiri dan tentunya kecerdasan yang mumpini. Bisa bayangkan saat usiaku masih 13 tahun, aku sudah terjun ke dunia bisnis untuk mengalihkan kekesalanku terhadap papa dan mama. Aku mengurus beberapa aset pembangunan infrastruktur milik grandpa mulai umur 15 tahun. Dan hingga umurku menginjak 17 tahun, aku membangun perusahaanku sendiri yaitu Pradinata Corp tanpa adanya campur tangan papa atau grandpa. Grandpa hanya membantuku dibidang peng-karyawanan yang didominasi mengambil dari karyawan grandpa di Rymor Group.

Hingga kini aku pulang dan menginjakkan kaki ke negara yang pernah kubenci, Indonesia. Negara yang kubenci karena telah menjadi saksi bagaimana seorang Alan kecil yang haus kasih sayang dari orang tuanya. Alan kecil yang selalu menangis saat papanya lebih memilih keluar dengan para jalang dari pada bermain dengannya, Alan kecil yang merengek pada sang mama agar tidak pergi ke kantor, Dan Alan kecil lain yang sangat bodoh.

Aku ingin perlihatkan kepada mereka bagaimana aku tumbuh mandiri tanpa mereka dan menemui duniaku sendiri. Dunia dengan hitam dan putih di dalamnya.

Aku menyeringai; Lihatlah tuan Mathew Coslovt dan nyonya Relin Rymora yang terhormat. Apakah kalian masih ingat dengan putramu yang satu ini setelah kalian sibuk dengan dunia kalian sendiri tanpa memeperdulikanku? -Batinku menerawang.

MonokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang