Jisoo POV
Jinyoung
Perpustakaan Eiffel jam 10 .
Aku membelakkan mataku tak percaya. Jinyoung mengajakku kencan untuk yang ke tiga kalinya. Aku sangat senang, bahkan aku sangat berantusias bertemu dengannya. Sejak kontrak kami di salah satu acara musik berakhir, kami hanya dapat bertemu berdua hanya tiga kali. Pertama, saat merayakan ulang tahunnya. Kedua, saat sebelum ulang tahunku. Dan ini bakal jadi yang ketiga.
"Eonnie?" seru Lisa melihatku tersenyum kegirangan.
"Jinyoung akan mengajakku berkencan malam ini." ucapku senang lalu masuk ke kamarku.
Aku tak menyangka dia bakal mengajakku berkencan, padahal jadwal syutingnya cukup padat, bahkan ia tak bisa datang pada acara VLive kemarin.
"Jisoo eonnie? Kau akan kemana?" tanya Jennie yang masuk ke kamarku dan melihat kamarku yang berantakan.
"Aku? Aku akan dating dengan Jinyoung. Kau tidak?" tanyaku berbalik. Aku tau berita bahwa Jennie putus dengan Kai beberapa minggu lalu. Tapi percayalah, mereka tak benar-benar putus. Agensi hanya membuatnya seperti itu agar fans Jennie dan Kai tidak berkurang hanya karena berita dating mereka. Bukankah dunia entertainment sangat kejam?
Begitu pula denganku yang tak bisa dengan senang mempublikasikan hubunganku. Namun, apalah dayaku, agensi melarangnya bahkan hingga sampai kapan akupun tak tau.
Jinyoung calling...
Jinyoung
Soo-ya!
Jisoo
Apa? Jangan bilang kamu mau batalin!!
Jinyoung
Emmm...
Jisoo
Nyoung-ah, kamu jangan buat aku kecewa untuk kesekian kalinya ya!!
Jinyoung
Soo-ya!
Jisoo
Tak apa. Kamu pasti sibuk, kan? Batalkan saja, aku akan keluar dengan Lisa sebagai gantinya.
Jinyoung
Jangan memotong ucapanku!
Jisoo
Baiklah. Apa?
Jinyoung
Aku akan menjemputmu, jangan lupa bawa jaket, cuacanya sedang tidak enak.
Jisoo
Ahh! Oke. Itu saja?
Jinyoung
Iya. See you!
Calling ended...
"AAAAAAAAHHHHHHHH" teriakku sekecang-kencangnya.
"Apa? Dia kenapa? Ada apa?" kepo Jennie dengan wajah khawatirnya. Ah sungguh lucu sekali wajahnya.
"Dia akan menjemputku. OMG! Aku mimpi apa tadi pagi? Aku benar-benar berharap ini bukan list mimpiku." ucapku kegirangan,dibalas dengan muka datar jennie lalu keluar dari kamarku. Dan disitulah aku melompat ke kasurku senang.
****
Mobil hitam milik Jinyoung sampai didepanku. Dia membuka kaca depannya, tersenyum manis padaku. Oh sungguh hatiku berdetak dua kali lipat dari biasanya.
Dia turun untuk menemuiku dan tak lupa senyumannya.
"Kamu cantik." Ucapnya membuatku tersenyum.
