TURQUOISE-02

541 66 9
                                    

oOo
-
oOo

"HYUNGGG!!" Eunhyuk disambut teriakan menggema begitu ia masuk dalam rumah. Siapa lagi pelakunya? Satu-satunya namja yang berani berteriak bebas. Satu-satunya dongsaeng yang ia miliki.
Lee Donghae!

"Aahh..Wae?" jengkelnya.

"kau kenapa? Kau tidak sakit kan? Apa pekerjaanmu begitu banyak hari ini? apa ada masalah hyung?" Eunyuk tambah pusing saat Donghae melemparnya banyak pertanyaan.

"Guemanhae!! Berisik!!"

"Aigooo... ck..ck!! APPPAAAAA!! HYUK HYUNG MEMARAHIKU!" Adunya lucu.

Bukannya takut, Donghae malah kembali mengadu.

"Hentikan kataku Hae!! Aisshhh!!" hentakknya kasar pada lantai lalu melempar tubuhnya ke sofa.

"Waeyo Hyuk? Gwaenchana?" kali ini Appa mereka muncul dengan wajah teduhnya. Duduk di samping Eunhyuk mengusap pundaknya pelan. Sementara Donghae tak mau kalah. Ia masih saja cemburu jika sang Appa memperhatikan Eunhyuk. Padahal itu wajar.
Donghae duduk di samping lain Appa-nya. Hinggi kini posisi namja itu di tengah kedua putranya. Dengan manja, Donghae langsung menempelkan kepalanya di pundak sang Appa. tidak sampai di situ, ia memeluk lengan sang Appa erat.

Melihat hal konyol yang di lakukan dongsaengnya, Eunhyuk hanya tertawa.

"Aaahiiigooo... uri maknae manja sekali eoh?" sentilnya pada kening Donghae.

"Hyuuung...."

"Wae?? Kau kan sudah besar Hae? Kau lupa? Kau selalu bilang 'jangan anggap aku sebagai anak kecil, aku sudah besar. Bahkan aku sudah cukup umur..' begitu bukan?" ledeknya.

"Appaaaa... dengar, Hyuk hyung menggodaku lagi.."

"Ck! Kau sendiri bersikap manja begitu?? Kenapa menyalahkan hyungmu?"

Ahahahahaha!! Tentu saja itu disambut tawa oleh Eunhyuk.

"Hah, terserah kalian.." jengkelnya sambil berdiri berlalu masuk kamarnya "Aku mau tidur, jangan ganggu aku!"

"YAK!! Donghae.. kau marah eoh??"

"NDE!"

Ahahahaha!

"OMO! Donghae-ya! Kau mau susu cokelat?" kali ini suara Taek Gu, ia pun masih sama, memanjakan Donghae.

"ANIYO! AKU BENCI KALIAN SEMUA!" teriaknya dari dalam kamar dengan pintu yang sudah tertutup.

Ahahaha...!!
"Gwaenchana Ajjuhssi, pulang saja. Jangan selalu memanjakan dia.."

"Hah, nde.."

oOo
-
oOo
-
oOo

Eunhyuk semakin merasa curiga saat namja bernama Kim Kangin itu sering menemui Leeteuk. Ia sedikit tahu jika namja itu bekerja di tempat Siwon tapi, apa hubungannya dengan Leeteuk??
Bahkan pagi ini pun Eunhyuk melihat Kangin mengantar hyungnya bekerja.

"Morning Hyungie!"

"OMO!! YAK!"

Leeteuk terkejut, baru saja pintu geser lobi terbuka dan ia sudah disambut wajah aneh dari dongsaengnya.

"Wae? Hyung kaget sekali melihatku? Aku bukan hantu.. lihat aku masih menapak.."

"Bukan itu Hyuk, tidak biasanya kau semanis ini bersikap didepanku. Ada apa??" benar saja, mereka paling sering bertengkar bukan? Kenapa jadi begitu perhatian?

Eunhyuk menggeleng "aniya, hanya saja.. aku masih penasaran dengan namja yang mengantarmu barusan. Ada hubungan apa hyung dengannya?"

Leeteuk melenguh "hubungan apapun aku dengannya bukan hak mu Lee Eunhyuk ssi!!" ujarnya sambil melangkah pergi.

"Hyung!!" Eunhyuk masih memburunya. Sampai Leeteuk masuk ke dalam lift, Eunhyuk mengerjarnya.
"tidak ada orang lain disini sekarang, kau bisa jujur padaku hyung"

Leeteuk berdecak "kau ketularan Donghae eoh? Kenapa penasaran sekali dengan hidup orang lain?"

"kau bukan orang lain, kau hyungku"

"ck! Tapi aku punya hak untuk diam dalam urusan pribadiku. Mau aku berteman dengannya atau berhubungan apapun atau itu urusan bisnis, yang jelas kau tidak bisa mendikteku"

"aiiissshh susah sekali bicara denganmu hyung, hahhh.. tapi wajahmu seperti orang jatuh cinta saja yang menyembunyikan pacarnya!!"

Degh.
Telinga Leeteuk memerah seketika..

"Yak! Jangan bicara sembarang!"

Tling!!
Untung saja lift itu terbuka cepat.. Leeteuk selamat kali ini.

oOo
-
oOo
-
oOo

Yunho menghadap komputernya dengan serius, sampai pandangan matanya teralihkan pada sosok yang lewat begitu saja didepannya. Rivalnya tidak hanya satu tapi entah mengapa Yunho selalu tidak mau kalah dari yang satu itu.

Jaejoong.
Namja itu masuk ke ruangan Siwon. Dan Yunho masih memperhatikannya.

"heol! Kenapa dia jadi sering masuk ruangan itu? aisshh apa dia sedang berusaha menyuap Choi Siwon?? Hah.. lihat saja nanti jika aku memergokimu ya.." jengkelnya "hhhaaahhh gundae, kenapa harus ruangan itu. tidak ada ruangan lainnya? Di sana.. di sana..." tunjuknya dengan rancauan lucu "masih banyak pintu ruangan bukan??"

Sementara ia bicara tak jelas, Heechul sudah berdiri di sampingnya. Lalu dengan wajah penuh tanya ia menunduk, tepat di samping wajah Yunho yang akhirnya menoleh..

"OMO!! YAK!! Kau mengagetkanku!"

"Neo gwaenchana??"

"N..nde.. wae??"

"Kau seperti orang gila, bicara sendiri.."

"Aku tidak gila!"

"syukurlah..." ucap Heechul nampak tak bersalah "tapi apa yang membuatmu seperti marah sekali?"

Mendengar itu Yunho mengubah sikapnya, memperbaiki wajah jengkelnya "aniya, aku tidak marah.. lihat aku tersenyum bukan?"

Heechul berdecih "aigooo.. orang aneh, sedetik lalu bicara tidak jelas sekarang tersenyum lebar.. ada apa dengan kepribadianmu eoh??" cibirnya.

"Yakk.." Yunho hampir memukulnya "sudahlah, untuk apa kau ke sini Heechul ssi?"

"Aniya hanya ingin tahu, bagaimana perkembangan program mu?"

Yunho nampak berpikir lalu dengan tenang menjawab "lancar sejauh ini, aku akan menggunakan strategi yang lembut dan halus.. kau sendiri?"

"molla.." jawabnya lalu pergi begitu saja. Membuat Yunho bingung dengan sikapnya "lihat, bukankah dia lebih aneh dariku?? Aigooo.. kenapa aku dikelilingi orang-orang yang tidak waras??" umpatnya halus.
Yunho menatap lagi pada layar komputernya. Tapi ia menyerah. Otak dan hatinya sedang tidak sinkron. Mereka sedang beradu argumen, membuatnya pusing saja!

"Hah! Jika begini lebih baik aku menyegarkan otakku dulu.." tak mau berlama-lama, ia matikan layar itu, mengambil dompet dan ponselnya lalu pergi.

Kemana??

Kemana lagi kalau bukan..

-Seasons Caffe-

oOo
TBC
oOo

TURQUOISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang