ompol

1.3K 134 0
                                    

Seokjin tidak habis pikir dengan kelakuan putra bungsunya, Jungkook.

Ia memikirkan saat mengalami masa-masa hamil Jungkook, ia ngidam apa sampai-sampai membuat Jungkook suka berbaring di atas ompolnya sendiri.

Memang Jungkook baru berusia tiga tahun tapi Seokjin ingin mengajarkan supaya ia tidak sering memakai pampers.

"Kalau Kookie ingin pipis bilang sama Eomma, jangan ditahan, paham?"

Jungkook mengangguk patuh.

Kalau tidur malam Seokjin masih memakaikan pampers ke Jungkook. Tapi kali ini ia mencoba untuk tidak memakaikannya saat tidur siang.

"Kookie mau minum teh atau susu?"

"Teh Eomma," jawabnya saat berbaring di atas kasur kecil di ruang tengah, sambil menonton Power Rangers kesukaannya.

Seokjin membuatkan teh manis hangat di dalam botol dot dan memberikannya pada Jungkook. Ia menerimanya dan mengecap karet dot dengan kuat. Jungkook sangat suka minum teh seperti dirinya. Berbeda dengan Taehyung yang lebih menyukai susu.

Sebenarnya Seokjin agak was-was saat membuatkan teh untuk Jungkook karena minuman itu membuat seseorang jadi mudah buang air kecil.

Benar saja, lagi-lagi Seokjin kecolongan karena Jungkook terlelap dan mengompol sampai membentuk genangan besar di atas kasur.

Ingin rasanya Seokjin menjerit karena lagi-lagi ia harus membersihkan kasur itu.

Jungkook terbangun dan ia asyik berguling-guling di atas kasur yang sudah terbasahi oleh ompol itu.

Seokjin semakin frustasi melihat kelakuan anaknya.

"Kookie kenapa suka sekali tidur di atas ompol sih?"

Jungkook berhenti berguling dan mengubah posisinya jadi tengkurap di depan Seokjin.

"Enak.. dingin.." katanya sambil menguap, rupanya sisa-sisa kantuk masih terasa.

"Tapi kan bau ompol, hiii jorok!" Seokjin menjepit hidungnya seolah-olah ia kebauan. Tapi meski ia berpura-pura kebauan, ompol Jungkook memang tidak bau pesing. Itu karena Jungkook masih kecil dan belum banyak makan-makanan seperti orang dewasa sehingga pipisnya tidak bau.

"Tapi Kookie suka," ucapnya sambil bergelung dan meringkuk keenakan.

"Ayo bangun Kookie, nanti jadi kebiasaan sampai kamu besar!" Seokjin mulai menarik Jungkook paksa.

"Kyaaa!!!! Eommaaaa jangaaaannn!!!! Kookie mau tiduran disini huwaaaaa.."

Seokjin tetap bersikukuh dengan menggendong bocah itu, meski Jungkook membuat perlawanan dengan memukul-pukul bahunya.

"Kalau ketahuan teman-teman bagaimana?"

Jungkook berhenti menangis.

"Malu kan?"

"Jangan dikasih tahu ke teman-teman."

"Yugyeom saja sudah pintar tidak mengompol, masa Kookie kalah?"

"Memang Eomma tahu?"

"Iya Eomma-nya Yugyeom cerita ke Eomma."

"Huhu hiks, Kookie tidak mau."

"Kookie mau menurut kan?"

Jungkook mengangguk kaku.

"Nah sekarang ayo mandi," Seokjin mencium pipi chubby-nya. "Bau ompol hiiii," ledeknya. Jungkook kembali merengek di pelukan sang ibu.
























Keesokan harinya di jam yang sama.

Seokjin meninggalkan Jungkook yang tertidur di sofa. Ia keluar untuk melihat apakah kasur bekas ompol Jungkook yang tadi dijemur olehnya sudah kering.

Baru saja Seokjin selesai mengangkat kasur, ia melihat Jungkook sedang mengusap-usap sofa. Genangan cairan bening itu sangat kontras dengan sofa beludru berwarna peach.

Sekali lagi Seokjin mengulangi kesalahan yang sama.

Jungkook tengah tertidur di atas ompolnya lagi. Tangannya sibuk mengusap ompol basah itu. Sambil menghisap karet dotnya.

"Gyaaaaaaaaa Jungkoooookkkkkkk!!!!!"

Mulai besok Seokjin akan tetap memakaikan Jungkook pampers saat ia tidur siang.

Kim's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang