satu lagi

1K 101 1
                                    

Tadi siang Jeonghan bertamu di rumah kediaman Kim untuk membawakan kue buatannya. Seokjin mencicipinya dan Jeonghan meminta menilai apakah kue buatannya enak. Seokjin memang pandai memasak dan sering membantu ibu-ibu kompleks rumahnya untuk memberi tips soal memasak.

Jungkook melihat perut ibunya Mingyu itu besar seperti balon.

Kira-kira apa isinya ya?

Jungkook penasaran.

Tapi Jungkook malu untuk menanyakannya jadi dia bertanya pada Taehyung.

"Taetae hyung ada apa di dalam perut Eomma-nya Mingyu?"

Taehyung yang sedang bermain playstation terpaksa mempause permainannya. Kepalanya miring ke arah Jeonghan dan Seokjin yang sedang asyik mengobrol.

"Oh, itu ada adik bayinya, Kookie."

"Perut Eomma bisa kayak begitu?"

"Bisa, dulu kan perut Eomma besar seperti itu karena di dalamnya ada Kookie."

"Hyung pernah lihat?"

"Pernah, kan yang duluan lahir hyung dulu baru Kookie."

"Lalu apa yang Kookie lakukan di dalam perut?"

Taehyung bergumam seraya berpikir. Dulu dia pernah bertanya pada Seokjin dan dia menjawab kalau di dalam perut ibu bayi sedang tidur.

"Kookie sedang tidur."

Jungkook berpikir lagi, mau menanyakan hal yang lain sampai dahinya berkerut.

"Jadi nanti Mingyu akan punya adik seperti hyung dengan Kookie?"

"Yapyap!" Taehyung memberi dua jempolnya. "Betul sekali!"


























Malam harinya keluarga Kim berkumpul di meja makan. Seokjin sedang menyuapi bubur labu untuk Jungkook. Kemudian Jungkook teringat pada percakapannya dengan Taehyung tadi siang.

"Eomma, Appa," panggilnya.

"Ya sayang?" itu suara Seokjin.

"Ada apa Jungkookie?" yang ini suara Namjoon.

"Kookie ingin punya adik, boleh?"

Deg. Namjoon, Taehyung dan tentu saja Seokjin langsung terkejut setelah mendengar ucapan si bungsu.

"Kookie mau punya adik laki-laki atau perempuan nih?" Namjoon dengan semangat menimpali.

Jungkook masih berpikir agak lama (karena dia banyak pertimbangan) sementara Taehyung berteriak, "laki-laki!!!"

Astaga laki-laki lagi? Bisa hancur badan Seokjin.

"Kookie mau punya adik perempuan."

"Laki-laki saja Kookie supaya bisa diajak bermain perang-perangan," sahut Taehyung.

"Kookie maunya adik perempuan!"

"Laki-laki!"

"Perempuan!"

"Laki-laki!"

"Perempu—"

"Hei berhenti jangan bertengkar! Bagaimana kalau adiknya kembar laki-laki dan perempuan?" usul Namjoon.

Ingin rasanya Seokjin melayangkan sandal yang sedang dia pakai ke arah wajah suaminya itu. Namjoon terus-terusan memprovokasi supaya Taehyung dan Jungkook setuju.

BRAK

Seokjin menggebrak meja dengan kepalan tangannya yang kuat.

"Eomma kenapa?" tanya Taehyung.

Seokjin menghela nafas panjang. "Kookie kan masih bayi, masa bayi punya bayi? Nanti ya kalau sudah besar?"

Jungkook mengangguk semangat. "Bayinya harus perempuan ya Eomma?"

"Ih laki-laki saja Kookie~" sela Taehyung.

Dan kembali terjadi adu debat soal jenis kelamin bayi lagi.




















"Kau siap kalau kita punya anak lagi? Kalau aku sih siap kapanpun," kata Namjoon usai Seokjin menidurkan Taehyung dan Jungkook.

Seokjin menggeleng dengan cepat. "Tidak mau ah, dua saja cukup."

Untuk saat ini Seokjin menolak punya anak lagi. Atau mungkin lebih tepatnya dia belum siap. Jungkook belum sekolah dan tahun depan Taehyung akan lulus TK. Mereka pasti butuh biaya besar untuk sekolah anak-anak. Dan Seokjin telah memperhitungkan semua itu.

Alasan lain karena Seokjin punya pengalaman buruk saat melahirkan. Bisa dikatakan dia sedikit trauma.

Dulu saat melahirkan Taehyung, Seokjin harus melakukan operasi caesar karena posisi kepala Taehyung bukan di bawah. Tentu saja akan beresiko jika melakukannya secara normal. Untung saja saat melahirkan Jungkook ia melakukan secara normal. Tapi Jungkook lahir secara prematur pada minggu ke tiga puluh dua. Itu karena perut Seokjin terus saja berkontraksi selama dua hari berturut-turut. Kalau dipikir-pikir pengalaman melahirkan Seokjin tidak ada yang pernah membuatnya tenang.

"Oh ayolah tambah satu lagi honey. Kalau bisa anak perempuan, nanti kita namakan Namsoon."

"Kau tahu setelah melahirkan Jungkook berat badanku naik berapa? Enam belas kilo! Butuh berbulan-bulan untuk menghilangkannya tau!"

"Ayo honey ini kemauan Kookie kan? Kita coba sekali, kalau hamil ya berarti jackpot kalau tidak ya kita coba lagi."

Seokjin ingin sekali menarik bibir tebal suaminya itu. Bicara sih gampang tapi yang menanggung bayi selama sembilan bulan kan dirinya.

"Ayo honey sudah lama kan kita tidak—" Namjoon menaikkan kedua alisnya dan tersenyum, memberi kode yang Seokjin tahu betul apa maksudnya.

"Satu lagi tapi kau saja yang hamil sana! Jangan aku lagi!"

Kim's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang