"Ayo ikut aku"
"Kamu siapa? Kamu orang jahat?"
Orang itu hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan, dia mengulurkan tangannya untuk membantu Felix berdiri. "Ayo, rumahku dekat dari sini" Felix hanya ikut dengan Woojin tanpa ada rasa curiga.
Felix mencium bau Alpha yang sangat kuat dari Woojin dan ntah kenapa itu membuatnya nyaman, sampailah mereka di sebuah rumah yang dapat dibilang lumayan bagus. Daun daun seperti menyambut kedatangan sang pemilik rumah.
Daun daun berjatuhan ke arah mereka, Felix tersenyum kecil lalu mengambil satu daun yang jatuh di tangannya seolah memberi ucapan selamat datang "Ayo masuk ini rumahku"
Rumah yang tampak suram dari luar itu memiliki interior yang sangat bagus
"Selamat datang di rumahku, kenalkan aku Kim Woojin"
"Kamu dari pack apa?"
"Pack ku sudah mati tujuh tahun yang lalu"
Felix merasa bersalah, dia menunduk dan mengundang tawa dari Woojin "Nama kamu siapa?" tanya yang lebih tua dengan lembut "Lee Felix" jawab yang lebih muda dengan cepat "Dari pack mana?"
Dia tidak menjawab melainkan melepas jubah yang ia kenakan tadi dan menunjukan lengan kanan nya dengan tatoo bergambar bunga lotus yang menandakan lambang dari packnya.
"Ow, pack terkuat tahun ini"
"Ya, tapi tinggal aku yang tersisa hiks" Felix mulai meneteskan air matanya lagi mengingat ayahnya yang dibantai oleh Taemin musuh ayahnya. Woojin langsung memeluk Felix erat lalu mengelus rambutnya. "Kau tidak akan sendirian Felix"
Anak kecil di dekapan Woojin ini menangis selama dua jam dan akhirnya tertidur di pelukan Woojin. Woojin menyingkap lengan bajunya dan menampakan tatoo milik pack nya.
"Ayah, aku tak sendirian"
Pagi harinya bau masakan tercium dari arah dapur dan membuat Felix bangun dari tidurnya. "Hei Felix ayo makan aku udah masakin kamu nasi goreng karena bahan makanan ku udah abis" Felix dengan kaki kecilnya melangkah menuju meja makan dan duduk di kursi.
"Habiskan ya"
Dengan lahap Felix memakan nasi goreng buatan Woojin. Tiba tiba Woojin menyentuh tangan Felix dan di kepalanya muncul semua riwayat kehidupan Felix. Didikan keras, luka di sekujur tubuh, pertempuran hebat, kehilangan ayah, kehilangan pack nya. "Kak Woojin, kakak gak apa kan?"
Woojin menggeleng dan tersenyum namun dalam hati Woojin ada rasa yang mengganjal. "Habis ini kamu mandi terus kakak obatin lukanya"
"Kak Woojin kok baik sama Felix?"
"Kamu sama kayak adek kakak yang udah meninggal" Yang bersurai gelap menjawab dengan nada sendu "Maafin Felix"
"Not your fault"
Setelah sarapan, Felix mengikuti ucapan Woojin yaitu mandi dan setelah itu membiarkan lukanya di obati oleh Woojin.
"Kak, kakak berapa lama tinggal di rumah ini sendirian?"
"Tujuh tahun. Dulu rumah ini punya nenek kakak, dan dijadiin tempat persembunyian. Sehabis perang, kakak ga punya siapa siapa lagi. Ya kakak disuruh sembunyi disini"
"Terus kakak dapet bahan makanan dari mana?"
"Kakak nyuri di desa, kamu mau ikut?"
Felix menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan gila Woojin "Nah sudah selesai...jangan lukain diri kamu sendiri okay?"
"Okay kakak"
Woojin sangat telaten dalam membalut luka Felix "Kakak werewolf juga kan?" tanya Felix yang membuat pupil matanya berubah menjadi hijau muda artinya ia sedang kebingungan. "Iya lah, kalau gak ngapain kakak nge adopsi kamu. Kalau ada manusia di hutan paling kakak gigit terus dimakan dagingnya"
Jawaban itu membuat Felix bergidik ngeri "Felix denger ya kita saling melengkapi satu sama lain, kakak tau masa lalu kamu, jadi kamu jangan ngerasa kalau kakak orang asing. Okay?"
Pelukan diterima oleh Woojin sebagai jawaban dari Felix "Felix sayang kakak"
"Kakak juga"
<TBC>
JADI INI ADALAH FLASHBACK DARI KEHIDUPAN FELIX.
CHANGLIX NYA BELOM ADA JADI TUNGGU YA...
Kalo ada saran silahkan comment say.
PAMIT DULU.
YOU ARE READING
Scavenger [Changlix]
WerewolfKetika jati diri harus ditutupi demi menjaga kehormatan pack nya. Warn❌ ¤ BXB ¤ Harsh word