Diadaptasi dari sebuah kisah nyata...
Pada hari yang super duper Indah ini, aku akan mengajak kalian semua kembali ke kisah ku yang dulu. Waktu aku masih menjadi seorang siswi SMIP (sekarang SMK) di daerah Mengwi, Badung-Bali tahun 1996-an. Bahkan aku tidak berniat sedikit pun untuk membagikan kisah ku ini. Juga suatu kebodohan jika aku harus menikmati kisah ini sendiri. Sebenarnya aku tidak punya kemampuan sedikit pun tentang dunia tulis menulis. Namun, bagiku ini sudah lebih dari sekadar cukup untuk menuliskan sebuah kisah yang bisa kalian baca dan nikmati saat ini. Tak perlu banyak membuang waktu. Tentunya, sekarang aku tengah duduk manis dan di temani segelas moccacinno dingin kesukaanku. Dan inilah kisahku...
Mengwi, Badung Bali 1996
"Pyanggggg."
Terdengar suara piring pecah dari dalam rumah Nia.
Perlu kalian ketahui, hari ini kami akan mengikuti kursus bahasa inggris jam tiga sore. Tapi, Nia tak kunjung datang, aku pun mendatangi rumah Nia.
"Permisi." ucapku.
Datang seorang wanita paruh baya mengenakan daster dengan rambut keriting dan ekspresi yang tak bisa di tawar. Tubuhnya gempal, kulitnya sawo matang.
"Kenapa?"
"Mau cari Nia, Tante." jawabku dengan santai.
Wanita paruh baya itu hanya memandangiku.
"Nia masih sibuk." ucapnya dengan jutek dan meninggalkan diriku yang tengah diam mematung.
Aku yang tahu jalan pintas untuk menuju ke kamar Nia pun segera bergerak. Ku telusuri lorong di belakang rumah lumayan mewah lengkap dengan ukiran khas Bali di setiap dindingnya itu.
"Nia." ucapku ke Nia yang tengah sibuk menyetrika.
Ku lihat ada sekitar dua keranjang besar yang berisi pakaian untuk di setrika.
"Ida, sama siapa kesini?"
Aku segera menutup pintu kamar Nia.
"Sendiri. Masih lama nyetrikannya?" tanyaku.
"Sebentar lagi Ida, tunggu ya? Maaf juga, keadaan kamarku begini."
Aku hanya bisa menatapnya sembari tersenyum.
"Iya, gak apa-apa."
❄️❄️🐧❄️❄️
Hy semuanya, welcome back to my story!
.
.
Setelah sekian lama gak nulis. Aku putuskan buat ngepost ini kisah.
.
.
Fyi, kisah ini itu emang real dari si empunya kisah.
.
.
Jadi, kalau kalian mau kenalan sama si empunya kisah ini. Kalian bisa kok baca kelanjutan kisahnya, habis tu follow my ig: putunoviea
KAMU SEDANG MEMBACA
Dermographism
Romance"Kamu adalah manusia biasa yang bisa didefinisikan, namun tidak pernah bisa terdefinisi olehku." Dimulai dengan kisah seorang Nia Elfinia yang mengidap Dermographism. Namun, tak hanya berhenti sampai disitu saja. Nia harus memenuhi wasiat mendiang...