Jam olahraga telah usai. Seluruh siswa diperbolehkan pulang untuk mandi dan berganti pakaian. Nia selalu numpang mandi di kost Ida. Ditengah perjalanan, Nia dan Ida bertemu dengan seorang kakak kelas XI. Kakak kelas itu sama seperti Nia, sama-sama berasal dari Pasuruan. Ia rela merantau ke Bali, untuk sekolah di sekolah Pariwisata Negeri yang favorite di Bali itu. Kakak kelas itu belum diketahui namanya. Namun, yang jelas Ida sering melihat kakak kelas itu bekerja di sebuah bengkel dekat dengan toko buku.
Nia dan Ida pun tidak terlalu peduli. Karena mereka hanya memiliki suatu tujuan, yaitu untuk bisa tamat dari sekolah favorite itu dan bisa segera bekerja. Juga bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Mereka tak mau membuang masa mudanya dengan hanya menghamburkan uang dan untuk berpacaran. Mereka memiliki pola pikir yang searah dan sama hebatnya.
Akhirnya mereka sampai di tempat kost Ida. Tempat kost khusus putri dengan aturan yang lumayan ketat itu, adalah tempat kost yang tepat untuk seorang Ida. Ida yang gak suka neko-neko pun dapat melewati segala peraturan yang terpampang jelas di setiap dinding bagian depan kamar kost. Nia hanya tersenyum, ia tahu sahabatnya itu adalah sahabat yang baik.
"Kan gak apa-apa ya, aku numpang mandi?"
Ida tertawa.
"Sudah kemarin ku minta izin. Kalau kamu minta makan disini, juga boleh."
Nia tersenyum. Banyak hal yang mereka ceritakan tentang apa yang terjadi barusan. Termasuk tentang kejadian bagaimana Nia bisa berteriak seheboh itu? Nia hanya berpesan, dan meminta Ida untuk tetap menerimanya sebagai seorang sahabat. Justru permintaan Nia disambut baik oleh Ida.
❄️❄️🐧❄️❄️
Jadi chapter ini adalah chapter paling pendek diantara semua chapter, tapi gak apa. Tentu tak mengurangi kesan, jangan lupa vote yaa. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dermographism
Romance"Kamu adalah manusia biasa yang bisa didefinisikan, namun tidak pernah bisa terdefinisi olehku." Dimulai dengan kisah seorang Nia Elfinia yang mengidap Dermographism. Namun, tak hanya berhenti sampai disitu saja. Nia harus memenuhi wasiat mendiang...