3.SAY HAI

22 6 1
                                    

'Kalo punya tetangga ganteng mah ga bakal main jauh jauh dari komplek.'
-Reta

Sore ini Reta habiskan untuk mendengarkan lagu-lagu dari boyband group asala Korea yang dia sukai.

Saat sedang asyik menyanyikan lagu exo yang berjudul love shot,  suara ketukan pintu membuat dirinya berdecak kesal
'Ganggu ae nih'  rutuk Reta dalam hati sambil berjalan menuju pintu kamarnya.

"Apaan? " Tanya Reta jutek kepada Deka yang berdiri di ambang pintu kamar Reta.

"Bunda manggil di bawah. " Jawab Deka dengan tangan yang masih memegang ponsel.

"Bukannya bunda baliknya besok? " Tanya Reta lagi, Deka hanya menjawab dengan bahu yang di naikkan .

Reta pun berjalan masuk kedalam kamarnya dan mengambil ponselnya, mematikan lagu yang tadi ia putar.

Setelah itu ia pun berjalan menuju lantai satu, tempat dimana sang bunda berada.

"Kok cepet bun baliknya? " Tanya Reta kepada Chika-bunda Reta, Deka maupun Aldo- yang sedang duduk manis di ruang keluarga,  di sebelahnya ada Daffa-suaminya- yang sedang membaca koran.

"Urusannya udah selesai... Oh iya tadi bunda beli brownis, kamu tolong kasiin ke tetangga baru di depan ya. " Jelas Chika.

"Aish... Kan ada Deka bun. " Tolak Reta kesal.

"Bunda pengennya kamu yang nganterin. " Pinta Chika

"Reta mageran bun. " Ucap Reta dramatis sambil duduk di samping bundanya.

"Anak gadis gaboleh mageran,  cepet sana.  Brownis nya ada di kantong putih di meja makan. " Jelas Chika tetap kekeuh menyuruh Reta mengantarkan brownis itu ke rumah tetangga barunya.

"Ya Allah bun... Baru juga duduk. " Kesal Reta. Dengan berat hati ia pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju meja makan mengambil brownis itu dan mengantarnya ke rumah tetangga barunya.

                     ***

Disinilah Reta berada,  di depan pintu bercat putih.

Tok tok tok.

Reta mulai mengetuk pintu bernuansa putih itu.  Tak lama kemudian pintu pun terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya dengan menggunakan sebuah celemek.

"Ada apa ya? " Tanya nya

"Eh.. Ini Tan, bunda saya ngasi brownis untuk tante.  Saat dari rumah depan tan." Jawab Reta sambil memberikan kantong brownis kepada wanita paruh baya itu.

"Oh tetangga depan toh... Waduh ga perlu repot-repot. " Ucap wanita itu sambil menerima kantong brownis dari Reta

"Ga ngerepotin kok Tan. " Ucap Reta.

"Oh iya.. Kenalin nama tante Renata, baru aja pindah kemarin malem. " Ucap wanita yang mengaku bernama Renata itu.

"Nama saya Reta Tan.. Kalau gitu saya balik dulu ya Tan. " Ucap Reta

"Aduh... Masuk dulu ada yang mau tante kasi nih. " Ucap Renata sambil membawa Reta menuju sofa yang ada di ruang tamu rumah barunya.

"Duduk dulu ya... Tunggu sebentar tante ambil barangnya dulu. " Ucap Renata sambil pergi meninggalkan Reta

Sambil menunggu Renata pergi ntah mengambil apa,  Reta pun sibuk memperhatikan pajangan-pajangan yang ada di ruang itu.
Ada sebuah foto yang menarik perhatian Reta. Terdapat sebuah foto dimana seorang anak kecil laki-laki yang sedang duduk di kursi taman sambil memakan sebuah ice cream.

Lucu. Kata itu yang tiba-tiba muncul di benak Reta.

"Maaf ya lama.. Ini kasi ke mama kamu ya, jangan lupa datang. " Ucap Renata sambil memberikan sebuah kertas undangan kepada Reta.

"Ma... Aku pergi dulu. " Teriak seseorang dari arah dalam tangga rumah.  Pandangan Renata dan Reta pun beralih menatap orang yang asedang berjalan menuju arah mereka berdua.

"Mau kemana? " Tanya Renata kepada seorang pemuda yang kini berada di dekat Renata.

"Rumah Fikri. " Ucap pemuda itu.

Reta terdiam membisu memerhatikan pemuda yang ada di depannya itu.

Ganteng bat ya Tuhan.  Ucap Reta dalam hati.  Matanya sampai tak berkedip melihat pemuda itu.

"Oh iya... Nih kenalin Reta. " Ucapan Renata itu membuat lamunan Reta buyar.

"Nanta." Ucap pemuda itu ramah sambil menjulurkan tangan kanannya kepada Reta.

Dengan senang hati Reta pun menyambut tangan pemuda yang mengaku bernama Nanta itu.

"Eh Hai...gue Reta." Ucap Reta dengan sebuah senyuman yang terbit.

"Reta ini tetangga kita yang di depan. " Ucap Renata membuat tangan Reta dan Nanta yang tadinya saling berjabat menjadi terlepas.

Ganggu ae ni emkanya kesal Reta dalam hati.

Nanta hanya mengangguk mengerti.

"Oh iya kalau gitu saya pulang dulu ya Tan. " Pamit Reta

"Iya... Jangan lupa ya undangannya di sampaikan ke mama kamu. " Ucap Renata sambil menggiring Reta menuju ke luar rumah.

***

"Assalamu'alaikum... Reta is back. " Suara Reta melengking dulu segala penjuru rumah.

"Wa'alaikumsalam... Jangan teriak-teriak kali Ret. " Ucap Chika.

"Perasaan tadi perginya badmood.. Kok sekarang balik malah seneng seneng kejer?" Tanya Chika.

"Ah biasa aja kok bun perasaan.  Oh iya nih ada undangan. " Ucap Reta sambil memberikan kertas undangan yang tadi diberi oleh Renata kepada bundanya.

"Undangan apa ini? " Timpal Daffa.

"Selamatan kek nya. " Ucap Reta lalu berlalu menuju kamarnya.

Ia yakin pasti dirinya susah tidur malam ini. Karena memikirkan seorang Nanta, tetangga barunya yang berparas ganteng dan menawan. Eh.

***


Pagi ini Reta pergi ke sekolah seperti biasa,  bersama Deka.

Saat sedang asyik menelusuri koridor menuju kelasnya, tak sengaja Reta menabrak punggung seseorang.

"Adoh.. " Rintih Reta kesakitan sambil memegang pundak kirinya.

"Aduh.. Maaf ya, gue ga sengaja buru-buru soalnya. " Ucap pemuda itu. Reta pun mendongakkan kepalanya.

"Elo? " Pekik Reta.

TBC.
Mon maap klo typo

ARETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang