" Reiki... j... jadi..." Irene masih tergagap dengan kedua matanya yang menatap intens ke arah Reiki yang masih berdiri di hadapannya. Penampilan Reiki hari ini sangat mengagumkan. Dia mengenakan kemeja biru muda lengkap dengan jasnya berwarna navy, serta celana bahan berwarna hitam. Terlihat rapi, berbeda sekali dengan penampilan biasanya yang sering dilihat Irene. Biasanya pemuda itu hanya mengenakan celana jeans dan kaos santai.
Jika diperhatikan dengan seksama, sebenarnya Reiki sosok pemuda yang tampan dengan tubuh tinggi dan atletisnya. Satu-satunya alasan yang membuat penampilannya culun bagi Irene adalah kaca mata yang dikenakannya. Reiki selalu menutupi iris onyx gelapnya dengan sebuah kaca mata bulat, besar dan tebal. Selain itu rasa benci Irene yang berlebihan, membuatnya gelap mata dan tidak menyadari pesona sesungguhnya dari seorang Reiki. Itulah sebabnya hari ini Irene begitu terkejut melihat penampilan Reiki yang sangat berbeda dari yang biasa dilihatnya. Seandainya kacamata tebalnya tidak bertengger manis menutupi kedua matanya, pasti penampilan pemuda itu sempurna hari ini.
" Kalian udah saling kenal ya?" tanya Adrian seraya bergantian menatap ke arah Irene yang masih terbelalak kaget, lalu menatap Reiki yang masih berdiri dengan wajah datarnya. Kemudian Reiki duduk di kursinya, tepat berhadap-hadapan dengan Irene.
" Kami satu kampus, yah." Jawab Reiki dengan suara baritonenya.
" Kok kamu gak pernah cerita sama bunda kalau kamu satu kampus sama Irene?" Santy mengerucutkan bibirnya, tampak kesal karena sang putra merahasiakan hal ini darinya. Reiki merupakan putra tunggal dari sepasang suami istri itu, karena itulah Santy selalu kesal jika putranya menyembunyikan sesuatu darinya. Dia tipe ibu posesif yang selalu ingin tahu semua urusan yang menyangkut putra kesayangannya.
" Nanti juga bunda akan tahu sendiri, lagian gak penting aku satu kampus sama Irene atau gak, soalnya kami beda jurusan." Jawab Reiki begitu santainya seolah tidak menyadari tatapan sebal dari ibunya.
" Irene... kamu liat kan, Reiki ini anaknya cuek banget jadi tante harap setelah kalian nikah nanti. Kamu bisa rubah sifat Reiki yang nyebelin ini ya." Irene gelagapan mendengar perkataan Santy. Dia masih belum bisa menormalkan detak jantungnya yang tiba-tiba menggila karena mengetahui calon suaminya adalah pria yang sangat dibencinya. Sekarang calon ibu mertuanya justru memintanya merubah sifat Reiki, jelas dia belum siap akan hal ini.
" Sudah sejak kapan kalian saling mengenal?" kali ini Ratna, ibu Irene yang bertanya. Dia juga cukup terkejut mengetahui putrinya ternyata sudah mengenal calon suaminya sebelum pertemuan ini.
Reiki tidak menjawabnya, dia justru dengan santainya menyantap hidangan yang tersaji di depannya seolah dia tak mendengar calon ibu mertuanya baru saja melontarkan pertanyaan. Irene mendengus kesal, padahal dia berharap Reiki lah yang akan menjawabnya.
" Sejak SMA ma, aku sama Reiki satu sekolah dulu, malah 3 tahun kami satu kelas." Ketiga pasang mata orang-orang paruh baya itu membulat sempurna. Mereka terkejut putra-putri yang sudah lama mereka jodohkan ternyata sudah saling mengenal sejak lama tanpa sepengetahuan mereka.
" Waah... bagus dong kalau kalian udah saling kenal. Berarti kalian gak perlu tahaf perkenalan lagi. Kalian bisa langsung nikah." Irene menyemburkan air putih yang baru saja diminumnya. Entah sudah berapa kali dia dibuat kaget hari ini, dan perkataan Adrian barusan kembali membuatnya gelagapan. Dia menatap ke arah Reiki penuh harap agar pemuda itu mengeluarkan suaranya, dia yakin Reiki juga pasti sama terkejutnya dengan dirinya. Jujur saja Irene begitu berharap Reiki akan menuturkan penolakannya. Tapi melihat pemuda itu bersikap begitu tenang dan tampak begitu menikmati makanannya, membuat beberapa urat marah bermunculan di kening Irene.
" Rei... kita bisa ngomong sebentar gak?" Reiki mendongak, lalu mengernyitkan dahinya mendengar untuk pertama kalinya Irene berbicara padanya dengan nada lembut karena biasanya gadis itu selalu bicara sambil membentaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS A GAMER [COMPLETED]
HumorChapter sudah dihapus karena pindah ke Dreame/Innovel Bagaimana rasanya ketika kamu harus nikah sama cowok maniak game, penampilannya culun, nyebelin, irit bicara dan yang paling parah kamu benci banget sama dia? Irene... seorang model cantik dan te...