Bab 1 : Sakura Jatuh Cinta?

398 49 2
                                    


"Apa aku masih ada jadwal visite pasien?"

Lorong rumah sakit sore itu terlihat sedikit lenggang dibandingkan biasanya. Sakura, salah satu dokter bedah di Konoha Hospital baru saja keluar dari salah satu ruangan pasiennya. Biasa untuk mengecek kondisi pasiennya pasca operasi. Dengan menggunakan setelan formal dan jas dokter, ia berjalan menuju ruangannya diikuti salah satu asisten dokternya.

"Sudah tidak ada sensei"

Mendengar jawaban dari asistennya, ia pun segera menuju ruangannya untuk beristirahat. Maklum sudah sejak pagi ia belum sempat duduk karena ada jadwal operasi dan jadwal visite.

"Baiklah kau boleh kembali" Ujar Sakura ketika ia telah sampai didepan ruangannya.

"Baik sensei"

Setelah ditinggal oleh asistennya, Sakura segera melepas jas dokternya dan menuju meja kerjanya untuk mengistirahatkan diri.

Gila. Padet amat ya dari pagi. Kalau kayak gini terus kapan Sakura punya pacar Ya Allah.

Bukannya Sakura tidak bersyukur atau gimana. Tentu saja ia menikmati pekerjaannya sebagai dokter karena itu memang cita – citanya semenjak kanak-kanak. Tapi karena keinginannya menjadi dokter inilah yang membuatnya jadi jones.

Nasib. Nasib.

Sebenarnya Sakura tidak semengenaskan itu sih, andai saja ia melihat kesekeliling pasti ia akan menyadari bahwa ia salah satu most wanted di rumah sakit.

Udah cantik, body goals, pinter, dan dokter pula. Kurang apa coba. Tapi sayang si doi enggak peka. dan emang dasarnya Sakura nyari pacar yang kayak pangeran tampan berkuda putih jadi ya susah.

Hhh. Ini gak ada cowok ganteng lewat gitu yang bisa digebet?

"Dari pada sendirian disini mending keruangannya Saso-nii aja kali ya"


***

HATCHI..

Sudah sejak pagi Sasuke flu. Hidung meler, wajah pucat, dan bersin yang tidak berhenti. Ini semua gara – gara baka aniki-nya. Coba saja ia tidak asal menyiramkan satu ember air kolam untuk membangunkannya, pasti Sasuke masih sehat walafiat.

Flashback On

"Maaf Sas, gak sengaja"

Maaf, maaf.. Enak aja habis nyiram gak bertanggung jawab. Flu kan jadinya.

Sasuke menatap tajam mendengar permintaan maaf dari Itachi. Setelah menyiramnya dengan seember air kolam, membuat kamarnya basah hingga dirinya flu. Kakaknya itu hanya minta maaf?

Hello. Ini adeknya atau bukan sih heran. Khawatir kek atau diobatin kek ini malah minta maaf doang. Kampret emang si keriput.

"Ini kau berobat kesini ya. Aku mengenal dokternya dan kau bisa langsung datang nanti sore. Sudah kubuatkan janji" Ucap Itachi sambil menyerahkan kartu nama seseorang.

dr. Haruno Sasori

Nah gini kek dari tadi peka gitu sama adiknya yang lagi sakit.

Flashback Off


Dan disinilah Sasuke sekarang ia terdampar di ruang tunggu karena ia harus menunggu dokternya selesai melakukan visite.

"Eh.. eh.. ada Sakura – sensei lewat."

Sasuke mendengar ada suara bisik – bisik dari sebelahnya. Matanya melirik kearah kerumunan laki – laki yang kemungkinan staff di rumah sakit ini. Ia menyadari bahwa kerumunan tersebut sedang membicarakan seorang dokter wanita yang baru saja lewat.

A Tale of Sakura and The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang