Bab 3 : Sakura in Action

336 46 24
                                    

Sakura berdiri didepan pagar rumah Sasuke sambil menenteng satu kardus kue dari salah satu toko kue ternama yang ada di kota Konoha. Masih dengan setelan kerja yang ia gunakan tadi pagi lengkap dengan sisa sisa keringat yang menempel pada tubuhnya karena ia belum sempat mandi. Sakura mondar – mandir didepan pagar galau mau mencet bel apa pulang terus mandi dulu.

Nanti kalau yang bukain Pak Sas ganteng gimana?

Bisa ilfeel dong kalau Sakura kucel gini.

Raut resah Sakura tiba – tiba berubah saat ia mendapati pintu rumah Sasuke terbuka. Pujaan hatinya nampak berdiri didepan pintu rumahnya. Bukannya berjalan menemuinya dan membuka pagar, Sasuke malah bengong mendapati Sakura berdiri di depan pagar rumahnya.

Duh ini pak Sas gak tau apa Sakura udah pegel kelamaan berdiri. Bukain kek. Ini malah bengong.

Tak lama kemudian Sasuke bukannya berjalan membuka pagar, ia malah berbalik dan menutup pintunya.

JUANC*K. Astagfirullah nyebut Sak.

Melihat kelakuan Sasuke yang malah menutup pintu membuat Sakura melotot tak percaya. Dengan cepat tangannya kembali memencel bel berulang kali. Dan berhasil, pintu kembali terbuka dan Sasuke muncul lagi lengkap dengan raut jengkel diwajahnya. Sasuke lalu bergegas menghampiri Sakura.

"Kamu ngapain kerumah saya?"

Sakura nyengir mendengar pertanyaan Sasuke. ia mengangkat tentengan kardus kue yang ia beli tadi.

"Sore pak ini Sakura bawain kue buat bapak sekeluarga. Mulai hari ini saya tinggal di seberang rumah bapak."

Sasuke mengernyit mendengar penuturan Sakura, ia heran bisa – bisanya ada takdir sekeji ini. Ia udah dapet sekretaris yang genit gak ketulungan eh ini nambah jadi tetangganya pula. Tau gitu itu rumah diseberang Sasuke beli dah biar Sakura gak tinggal disitu.

"Siapa Sas? Kok gak diajak masuk?"

Karena mendengar ribut – ribut didepan rumahnya, Mikoto yang pada dasarnya emang kepo akhirnya keluar dari rumah dan melihat anak bungsunya sedang ngobrol dengan sesosok gadis dengan terhalang pintu pagar. Uh romantis, pikirnya.

"Halo Tante, perkenalkan nama saya Haruno Sakura. Saya tetangga baru tante sekaligus mau mencoba ngelamar jadi calon istri anak bungsu tante. Doain ya tan"

Mikoto yang mendengar penuturan Sakura langsung berbinar. Serius ini ada perempuan yang mau sama anak bungsu perjakanya? Mana cantik dan manis lagi anaknya bisa ini dicoba.

"Proposalnya ada gak? Siapa tau tante sreg terus langsung acc kamu jadi istri Sasuke"

"MAMAA"

Sasuke gak habis pikir sama mamanya, emang dikira Sasuke tender apa pake proposal segala.

"Apasih Sas. Ini ada yang mau sama kamu lho. Pamali kalau ditolak, nanti kamu jadi perjaka tua."

"Udah mama mending masuk aja. Biar Sasuke yang ngadepin Sakura"

Sakura menahan tawanya ketika melihat kalau atasannya yang sempurna itu diledek sama mamanya sendiri. Emang enak.

"Pak Sas gak mau cepet – cepet nikah? Itu mamanya bapak udah nyuruh tuh. Saya siap lahir batin kok jadi istri bapak."

"Saya yang gak mau lahir batin sama kamu"

"Ih kok bapak gitu. Saya takut bapak keburu keriputan lho."

Wah ini wah ini enak aja Sasuke dibilang bakalan keriputan.

"Enak aja keriputan, saya tiap cuci muka ngebilasnya bukan pake air tapi pake SKII ya. Gak ada itu namanya keriputan"

Sultan mah bebas ye cuci muka pake SKII.

A Tale of Sakura and The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang