Habis Mafia, Terbitlah Juara.

22 3 0
                                    

"Habis gelap terbitlah terang" kata pejuang imansipasi wanita RA. KARTINI, dalam kutipannya. Namun ungkapan diatas rasanya pas jika disandingkan dengan permasalahan sepak bola indonesia saat ini.
Bagaimana tidak, kasus match fixing yang saat ini berlangsung dan mewabah dalam tatanan sebakbola indonesia menjadi begitu ironi. Sebab sekitar 11 tersangka yang ditetapkan oleh badan SATGAS ANTI MAFIA BOLA bentukan POLRI ini terjerat kasus pengaturaj skor dalam tubuh PSSI.

"Habis mafia, Terbitlah Juara" sangat tepat jika menggambarkan hegemoni yang terjadi saat ini, keberhasilan timnas U-22 tampil sebagai juara piala AFF U-22 ditengah skandal calciopoli yang merabak dalam kompetisi indonesia Sejatinya adalah berkah ditengah musibah yg berlangsung. Tapi, harus diingat bersama bahwa keberhasilan yang diraih baru titik awal, baru mainstone. Tidak perlu berlebihan bereuforia karena tantangan yg sesubgguhnya ada dikualifikasi AFC U-23, ada juga fokus utama EMAS SEAGAMES2019 FILIPHINA yang harus dituntaskan.

Maximize utility atau memaksimalkan potensi dan prestasi. Sudah waktunya sepakbola indonesia melakukan regenerasi, mulai dari pengurus PSSI utamanya, sampai kepada pemain. Secara potensi sebakbola usia dini di indonesia sangat potensial dan mampu bersaing. Yang harus dihindari dan menjadi perhatian utama adalah attitude pencurian umur dan budaya titip pemain. Yang berikutnya adalah menyiapkan kompetisi kelompok umur yang berjenjang secara sehat, kompetitif, profesional dan bermartabat. Ini semua harus kita benahi jargonyapun harus kita rubah dari "football my job menjadi football my hob". Sepakbola adalah harapan masa depan bangsa.

"Habis Mafia, Terbitlah Juara. Sebuah diksi yang mengantarkan kita bahwa mimpi telah terbeli karena ia tak lagi dalam impianmu"

SEMUA TENTANG BOLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang