Setelah perbincangan singkat tadi, Yoongi memutuskan untuk kembali bekerja, membantu apa yang bisa ia lakukan. Sedangkan Hoseok, langsung menyelesaikan sarapannya dan pergi ke kantornya. Sebelum itu, Hoseok sempat berterima kasih dan berpamitan kepada Yoongi.
Yoongi membersihkan meja yang tadi diduduki oleh Hoseok, kemudian hendak berjalan ke arah dapur. Bunyi deritan pintu yang terbuka cukup membuat Yoongi menengok kearahnya,
"Oh lihat, siapa yang datang,"
"Hai manis," ucap Jimin sambil melambai ke arah Yoongi.
Yoongi yang mengetahui itu hanya menatap datar kemudian melanjutkan jalannya ke arah dapur, ia mulai memberikan piring kotor kemudian kembali ke kasir.
Jimin menghampiri Yoongi dengan senyuman manis yang membuat matanya menjadi tidak terlihat.
"Anda bisa pilih pesanannya di sebelah sana," ucap Yoongi.
"Tidak usah terlalu kaku, Yoongi. Perkenalkan aku Park Jimin," kata Jimin diselingin tawa lalu ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Bagaimana bisa tau namaku?" tanya Yoongi curiga.
"Name tagmu," jawab Jimin.
Yoongi terdiam dan kemudian mulai menyadari jika memang tertera name tag di bajunya.
"Uh bisakah menjabat tanganku dulu? Tanganku mulai pegal," ucap Jimin sedikit mengeluh.
"Untuk apa?" tanya Yoongi yang kemudian menatap Jimin kembali.
"Berkenalan Yoon," jawab Jimin.
"Tapi aku tidak mau," balas Yoongi.
"Ssh-seperti inikah perilaku pegawai kepada pelanggannya? Wah aku cukup sakit hati," ucap Jimin sambil meringis perlahan, tangannya mulai ia turunkan seraya memasukkannya di kantong celananya.
"Siapa peduli, jika tak mau beli lebih baik keluar," jawab Yoongi masih dengan wajah datarnya.
"Aku berniat membeli loh-" kata Jimin menggantung.
"Berniat membelimu juga," lanjutnya sambil tertawa perlahan, kemudian ia mengambil nampan juga capitan dan mulai memilih beberapa roti yang sudah tersedia.
"Sialan, aku bukan barang!" ucap Yoongi memekik.
Bung, bagaimana Yoongi tidak memekik, ia kesal luar biasa. Rasanya seperti disamakan dengan orang-orang yang sedang kehausan akan uang.
Yoongi misuh dalam hati. Ia sebal sekali.
Jimin yang mendengar hanya cekikikan kecil sembari mengambil roti yang ingin ia beli.
Selesainya Jimin kembali ke kasir untuk membayar, selagi menunggu ia menatap Yoongi, dilihatnya Yoongi tampak sedang mengumpat. Terbukti dari mulutnya yang bergerak-gerak kecil. Jimin tersenyum.
Ia memberikan uang pas, kemudian mengambil kantong plastik yang berisi rotinya. Sebelum keluar dari toko, Jimin sempat menoleh ke arah Yoongi,
"Kau manis sekali Yoongi-ya, besok aku akan datang kembali," ucap Jimin seraya tersenyum dan memberikan kedipan mata.
Yoongi bergidik ngeri, ia berharap pria yang berbicara dengannya tadi tertimpa kesialan agar tidak datang ke toko rotinya lagi.
.
.
.Semoga suka♡
KAMU SEDANG MEMBACA
BAKERY | MinYoon
Fanfiction❝ Yoongi kira kesehariannya akan tetap menenangkan seperti biasa. Tapi, semenjak kedatangan seorang pengangguran bernama Park Jimin di toko rotinya, Min Yoongi tidak lagi mendapatkan hari-harinya yang menenangkan. ❞ BxB ©Jeonsgucci