Sakura is Mine

1.2K 167 3
                                    

Konoha, 18 May 2014 08.08

"SASUKE BRENGSEK!!!" Maki Sakura sambil berlari menggenggam sebuah buku tulis di tangan kanannya hendak melempar kepala manusia di depannya

Sakura berlari dengan sekuat tenaga guna mengejar seorang pemuda kulit putih dan rambut ravennya yang melawan gravitasi yang sudah melesat jauh di depannya. Beberapa kali kata-kata makian yang tidak senonoh dilontarkannya sebagai tanda kekesalannya yang memuncak pada pemuda itu.

Baru sampai--kira-kira lima belas meter berlari, Sakura sudah berhenti dan kehabisan tenaga. Inilah akibatnya berlari mencoba mengejar seorang atlet basket universitas--sedangkan dia jarang olahraga dan hanya hobi rebahan.

Sakura meruntuki kebodohannya sendiri. "Cih, Kuso!" geramnya sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

Bagaimana mungkin Sakura tidak marah, kalau pagi ini, rencananya untuk pergi ke taman bermain bersama teman-temannya pupus sudah dikarenakan Sasuke mengajak semua temannya yang laki-laki untuk menonton pertandingan aikido antar universitas--pada hari yang sama dengan hari dia mau pergi ke taman bermain.

Apakah si Sasuke tidak bisa mengajak nonton hari lain?

Dan voila, akibat itu juga, teman-teman Sakura yang perempuan tidak mau ikut lantaran mereka tidak bisa melakukan aksi PDKT. Karena acara jalan-jalan ini merupakan niat terselubung untuk acara kencan buta...

Karena para lelaki tidak jadi pergi jadi untuk apa juga acara pergi ke taman bermain dilakukan?

Kesalnya, pagi-pagi sudah bikin hati Sakura mau meledak rasanya.

Masih dengan posisi mengatur napasnya Sakura terduduk di salah satu bangku sambil memejamkan matanya.

"Kau sudah lelah?" Panggil seseorang dengan suara menyebalkan yang Sakura sangat hapal.

Sontak dibuka matanya lebar-lebar untuk menatap seorang pemuda yang DEMI KAMI-SAMA! tidak ada satu keringatpun yang mengalir di pelipisnya dan sepertinya dia bahkan sama sekali tidak merasa lelah padahal sudah berlari-lari kesana-kemari.

"Minum sana, dasar bodoh." Lanjutnya.

"BERISIIIIK!" semprotnya sebal sambil menendang-nendang kaki Sasuke yang selalu tidak kena karena pemuda itu pandai menghindar. "Kenapa Sasuke-kun tidak mengajak teman-temanmu untuk menonton lain hari saja. Aku kan sudah berencana untuk ke taman bermain hari ini." Semoga aja laki-laki satu ini mau mengerti.

Sasuke memandangi Sakura beberapa saat sebelum menarik kursi di sebelah Sakura dan duduk disitu "Oh itu."

Sakura tanpa sadar mendelik tidak suka mendengarnya. Hanya itu balasannya?

"MENURUTMU KENAPA AKU MARAH!?" teriaknya tepat di telinga Sasuke saking kesalnya. Sakura yakin wajahnya sudah memerah sekarang.

"Kau tidak mengajakku ke sana."

Oh, sekarang jadi Sakura yang salah! "Memang kau mau kalau aku mengajakmu? Kau kan tidak suka tempat ramai." Terangnya pada Sasuke. Salah sendiri setiap kali diajak pergi ke taman bermain, atau sekadar jalan-jalan ke bazaar selalu ditolak.

"Aku mau." Sakura menatapnya heran. Yakin? Baru saja gadis itu akan membalas, Sasuke sudah lebih dulu melanjutkan perkataanya. "...kalau tempatnya tidak ramai. Bisa cari di pinggiran kota atau kita sewa saja sekalian."

"Kau sudah gila! Taman bermain pinggiran kota pun pasti ramai! Dan kau pikir aku gila mau patungan sewa taman bermain hanya untuk pergi berdelapan?"

Mendengarnya Sasuke menjadi tertawa dan mengacak-acak rambut pink Sakura-yang kemudian mendapat delikan super sebagai balasannya.

Kumpulan One/Two Shot [SasuSaku] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang