Pagi ini Sakura mengecek kembali wajahnya di cermin kamar kos miliknya sebelum dia membuka pintu. Setelah dipastikan memar dekat pelipis dan pipinya sudah tercover dengan concealer, dia memasang senyuman dan menyambut kekasihnya di depan pintu.
"Hai Sasuke-kun." Dia merentangkan tangannya dan Sasuke yang sudah paham langsung mendekat dan memeluknya erat.
"Kau mau masuk atau kita langsung berangkat?" Tanyanya dengan masih memeluk Sasuke.
"Kalau kau sudah siap, kita bisa berangkat." Jawab Sasuke.
Sakura melepaskan pelukan mereka dan masuk kembali ke kamar kos kecil miliknya. Dia mengambil tas dan beberapa buku paket yang diperlukan kemudian mulai mengunci pintu. "Aku sudah siap." Katanya setelah mengunci pintu sambil tersenyum. "Ayo berangkat ke kampus."
Sasuke mengacak rambut Sakura gemas dan mengambil buku paket dari tangan kekasihnya itu untuk dia bawa. "Ayo."
Keluar dari kos milik Sakura, kedua muda-muda ini harus berjalan agak sedikit ke depan guna menghampiri mobil Sasuke yang terparkir di tempat lain, karena gang kosan Sakura tidak bisa dilalui mobil.
Kalau ada yang bertanya-tanya siapa yang naksir duluan, jawabannya adalah Sasuke.
Pada awalnya Sakura hanya menemani sahabatnya Ino dan Hinata untuk nonton konser. Tidak menyangka, ternyata konser itu merupakan salah satu tempat penggalangan dana yang diatur oleh Sasuke untuk pasien di rumah sakit milik keluarganya. Sasuke yang melihat Sakura saat itu langsung suka dengan kepribadiannya yang baik, pintar, dan bonus ternyata mereka satu fakultas--hanya beda angkatan. Sakura dua tahun dibawahnya.
Pendekatan Sasuke bahkan tidak tanggung-tanggung, selepas dari konser, pemuda itu bahkan dengan inisiatif menawarkan tumpangan mengantar Sakura pulang ke kosannya. Dia bahkan langsung menanyakan nomor kontak Sakura dan keesokan harinya, Sasuke langsung menghubungi gadis itu untuk mengajaknya makan siang bersama.
Sakura tidak langsung menyambut pendekatan Sasuke yang terus maju itu dengan terbuka. Gadis itu beberapa kali bahkan menolak dan membuat alasan agar tidak bertemu dengan Sasuke. Dia merasa minder.
Dia bukannya tidak sadar perbedaan status sosial mereka berdua sangat jauh. Sakura adalah anak yatim piatu dengan berbekal beasiswa full dan pekerjaan paruh waktu untuk bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Konoha. Sedangkan Sasuke, keluarganya adalah pemilik Rumah Sakit terbesar di Konoha.
Tapi bukan Sasuke jika menyerah dan tidak bisa meluluhkan hati Sakura. Dia bahkan menurunkan egonya dan meminta bantuan pacar dari sahabatnya--yang merupakan sahabat Sakura yaitu Ino dan Hinata untuk mencari tahu kesukaan Sakura, mengecek jadwal Sakura, bahkan membujuk gadis itu agar mau kencan dengannya.
Butuh waktu hampir satu tahun usaha Sasuke untuk bisa dapat pengakuan 'iya' dari Sakura untuk bisa jadi pacarnya. Dan saat ini baru masuk dua bulan sejak hubungan resmi mereka.
"Kelasmu selesai jam berapa?" Sasuke bertanya pada Sakura sambil menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang.
Sakura yang tadinya sibuk membaca chat yang ada di grup miliknya langsung menoleh menatap Sasuke begitu mendegar suara kekasihnya. "Aku tidak mendengarmu tadi. Kau tanya apa, tadi?"
"Kelasmu. Selesai jam?" Ulang Sasuke.
Sakura mulai mengecek jadwalnya dan menghitung dalam hati. "Mungkin sekitar jam 3 sore, ada beberapa tugas yang perlu kuselesaikan, jadi aku berencana ke perpustakaan setelah kelas selesai untuk cari referensi." Jawabnya. Kemudian dia bertanya lagi. "Kalau Sasuke-kun?"
Sasuke menggeleng. "Aku free hari ini. Mau kutemani di perpustakaan?"
Sakura mengangguk dan tersenyum. "Kalau Sasuke-kun tidak keberatan menunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan One/Two Shot [SasuSaku] ✔
FanficKumpulan One/Two Shots dari Eunike Yuen Bacaan yang ringan-ringan saja Khusus SasuSaku Silakan dibaca judul per chapternya karena akan selalu berbeda-beda setiap ceritanya