"Banyak orang bilang, terkadang benci itu bisa menjadi cinta".
'Pletok'... suara botol mengenai sesuatu lebih tepatnya kepala cowok. Membuat si empunya meringis kesakitan.
Cewek yang melihat karena ulahnya itu, ia menganga sesekali ikut meringis melihat cowok itu.
"Aduh... mati gue". Gerutu cewek itu.
Cowok itu menyapu pandangannya, mencari siapa pelaku yang telah membuat kepalanya benjol ini. Dan ia melihat seorang cewek, yang tak jauh dari sana dan hanya dia sendirian sambil membawa kantong belanjaan. Jadi ia sudah menduga bahwa cewek itu lah pelakunya.
"Woi sialan lo". Kesal cowok itu. Lalu cewek itu ingin berusaha kabur. Akan tetapi lansung disergah, cowok itu turun dari motor ninja birunya tersebut.
"Mau lari kemana lo". Ucapnya sambil mencekal tangan sang cewek yang berusaha kabur.
"Ish... lepasin gak". Ringis cewek itu, menghentakkan tangannya agar terlepas dari cekalan. Namun naas, tenaga cowok itu jauh lebih besar darinya.
"Tanggung jawab dulu dong, lo udah buat kepala gue benjol". Ujarnya.
"Ya so-sori-- gue kan gak sengaja". Lirihnya dengan muka yang masih membelakangi cowok.
"Pokoknya lo harus tanggung jawab, bagaimana pun juga caranya".
Kata cowok itu, tangannya beralih ke kepala si cewek agar menatapnya. Tangannya begitu memaksa, dan akhirnya si cewek menyerah kini berhadapan langsung dengan cowok yang sedang berada didepannya. Mata mereka saling bertubrukan.
"Ish... sakit tahu". Kesal si cewek.
"Lebih sakitan mana dilempar pake botol, mending kalo botolnya Aqua lah ini botol Coca cola yang tebel. Parah lo".
"Argh... ya sory gue tadi gak sengaja". Belanya.
"Gue gak mau tau alasan lo, yang terpenting lo harus tanggung jawab nih".
"Ck. Iya deh iya gue bakal tanggung jawab". Omelnya si cewek.
"Nah gitu dong". Cowok itu tersenyum dengan senyum jahatnya.
Cewek itu melepas tas ransel yang ada dipundaknya, lalu tangannya merogoh seolah sedang mencari sesuatu. Ia mengeluarkan sebuah kotak P3K.
"Sini gue obatin". Ujar si cewek, dan memberi isyarat agar si cowok itu duduk didekatnya. Kini mereka duduk dipinggiran trotoar.
"Awss... sakit bego. Pelan-pelan napa". Ringis si cowok, saat diberi obat betadine pada lukanya.
"Ini udah pelan-pelan". Kata si cewek, malah ia lebih menekan kapas itu ke luka cowok.
"Addaww... malah nambah sakit". Teriak si cowok.
"Banci lo". Ucap si cewek, setelah mengobati luka dan membereskan alat P3K nya, ia memasukan lagi ke ranselnya.
"Anterin gue pulang yuk". Ucap si cewek tanpa rasa dosa, ia beranjak berdiri menunggu respon cowok yang masih terduduk dibawahnya.
"Pulang sendiri lah, pergi bisa masa pulangnya gak bisa". Ucapnya ia pun ikut berdiri.
"Gue kesasar, gak tau gue jalan pulangnya lupa". Ujarnya.
"DL itumah". Cowok itu mengangkat bahunya tidak peduli. Ia beranjak menaiki motor ninjanya. Kini gantian si cewek yang mencegahnya.
"Plis-- anterin seriusan gue kesasar nih". Mohonya dengan muka memelas, ditambah dengan puppy eyesnya membuat terkesan lucu.
"Hahaha, yaudah ayok naik". Cowok itu malah tertawa, dan kepalanya menoleh kebelakang jok motornya agar cewek itu segera naik.
Terpaan angin membuat rambut cewek itu bertebaran, membuatnya terkesan semakin cantik. Diam-diam cowok itu menatapnya disela kaca spion motornya.
"Eh marmut, bisa-bisanya sih lo kesasar". Kata si cowok memecah keheningan.
"Enak aja lo manggil gue marmut". Ia menoyor kepala si cowok. "Gue baru pindahan nih". Ujarnya.
Cowok itu hanya mengangguk sebagai jawabannya. "Nyusahin aja lo". Dengar suara lirih, sehingga tak terdengar.
"Rumah lo dimana". Tanyanya.
"Nanti turunin aja gue didepan jalan nusa indah kalo gak salah". Jawabnya.
Kini mereka sudah sampai dijalan nusa indah. Cewek itu turun, jarinya sembari merapikan rambutnya sedikit acak-acakan akibat terpaan angin.
"Nih buat lo". Ucap si cewek menyodorkan minuman kopi dari kantong belanjaannya. Lalu ia pergi tanpa mengucapkan terima kasih sepatah pun.
Cowok itu menggelengkan kepalanya, saat melihat respon si cewek sialan itu.
"Dasar cewek". Ucapnya, saat melihat punggung si cewek yang sudah menjauh.
***
Makasih yang sudah baca sampai sini:)
Inget tunggu next part-nya loh... bakal tambah seru nih^^Vote dong + komentnya jan lupa:)
Salam cetar,
NinaZucay23🦁🦁🦁
Love you all :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Or Love
Teen Fiction"Gue benci sama lo!!! elo itu selalu saja buat gue marah dan setiap kali lo datang dikehidupan gue pasti aja lo pembuat sial. Tapi gak tahu kenapa gue bisa-bisanya suka sama cewek macam lo". Ujar Alfran. "Eh lo juga ngaca dong, gue juga risi sama lo...