"Kata maaf itu ucapan seseorang yang tulus dari lubuk hatinya karena menyesali akan perbuatannya, lha elo? Minta maaf ke gue karena kasihan, sory gue gak terima maaf buat lo".
Reurer Alrisa
***
Pikiran Alfran masih tergiang-giang dengan kejadian dikantin tadi, dimana ia melihat Reurer sedikit merasa bersalah akan perlakuannya. Mungkin itu hanya masalah sepele, malah Alfran dibesar-besarkan.Setelah mengantarkan Meyrose ke kelasnya ia pergi menuju WC terburu-buru karena lima menit yang lalu bel masuk sudah berbunyi, tapi Alfran mampir dahulu ke WC karena ia kebelet, sehingga telat sedikit memasuki kelasnya.
Kebetulan WC pria dan wanita saling berhadapan hanya dibatasi oleh penutup tembok untuk memisahkannya.
"Ck. Mata gue kelihatan bengkak lagi, apa lagi masih merah udah ketahuan kalo gue itu habis nangis". Gerutu Reurer menatap dirinya sendiri ke arah cermin yang sudah disediakan di WC tersebut.
Reurer membasuh mukanya dengan air, diwastafel. Lalu ia mengelapnya dengan sapu tangan yang berada disaku rok nya.
"Udah mendingan, gue masuk ke kelas aja". Tanyanya pada diri sendiri. Sambil meraba-raba ke pipi dan matanya.
Reurer membuka pintu kamar mandi, begitu pun Alfran yang sudah buang air. Ia berjalan keluar. Saat menuju pintu keluar, Reurer tercekat karena disitu juga Alfran sedang berjalan berjalan ingin keluar. Mata Alfran dan Reurer saling bertatapan sekejap.
Namun Reurer dengan cepat membuang mukanya, karena ia masih merasa kesal pada orang yang ada dihadapannya ini.
"Rew, lo habis nangis ya". Tanya Alfran berjalan mendekat ke arah Reurer yang masih setia membuang mukanya.
Reurer cepat-cepat menutupi wajahnya dengan tangannya. Ia sengaja segera berjalan cepat sebelum Alfran menghampirinya.
"Rew. Tungguin gue". Teriak Alfran pada Reurer yang jaraknya sudah jauh darinya.
Tanpa berpikir panjang, Alfran segera berlari menghampiri Reurer. Dan kini ia sudah ada dihadapan Reurer. Pada akhirnya Reurer berhenti karena ada yang menghalanginya.
"Jawab pertanyaan gue, lo bener habis nangis". Tanya Alfran sekali lagi, tangannya terulur ingin menyentuh tangan Reurer yang sedari tadi menutupi mukanya.
Saat tangan Reurer merasa ada yang menyentuhnya, ia langsung menepisnya dengan kasar.
"Ck. Diem deh... gak usah berlagak sok peduli". Sentak Reurer dengan muka merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Or Love
Genç Kurgu"Gue benci sama lo!!! elo itu selalu saja buat gue marah dan setiap kali lo datang dikehidupan gue pasti aja lo pembuat sial. Tapi gak tahu kenapa gue bisa-bisanya suka sama cewek macam lo". Ujar Alfran. "Eh lo juga ngaca dong, gue juga risi sama lo...