Part 3

121 19 8
                                    

Sudah hampir dua minggu Irene bekerja di Hanseol dan dalam beberapa hari ini pula Irene terus berdebat dengan Dokter Oh Sehun. Dokter Oh dengan sifatnya yang dingin dan kejam sedangkan Irene dengan sifat keras kepalanya. Sungguh perpaduan yang sempurna.

Hal tersebut dimulai dari dokter Sehun yang memarahi Wendy karena datang terlambat. Irene tahu Wendy salah, namun tetap saja Ia merasa perkataan dokter Sehun sudah sangat keterlaluan. Dokter itu bahkan sengaja mempermalukan Wendy didepan para dokter dan perawat lainnya. Irene hanya sedikit membela Wendy karena tidak seharusnya seorang kepala tim bedah yang seharusnya mengayomi secara tidak langsung malah menindas anggotanya timnya sendiri.

Kemudian, itu terus berlanjut. Irene tidak tahan untuk tidak membalas setiap perkataan Oh Sehun yang menurutnya selalu kejam itu. Tidak bisakah lelaki itu berbicara secara baik-baik?

Seperti yang terjadi saat ini...

"Kau seorang perawat tapi tidak bisa membedakan pembuluh darah arteri dan vena?!" Wajah Sehun sudah merah.

"Saya benar-benar minta maaf dok..." Perawat Yeri terus menundukan kepalanya.

"Kenapa kau bisa diterima bekerja di rumah sakit ini jika kau sebodoh ini?!" Perawat tersebut terlonjak medengar pertanyaan Sehun barusan.

"Tidakah ucapanmu terlalu kejam dokter Oh?" Ah gadis keras kepala ini lagi, pikir Sehun.

"Ini tidak ada urusannya denganmu."

"Saya bahkan heran kenapa orang sekejam anda bisa menjadi seorang kepala tim bedah di rumah sakit sebaik Hanseol." Perkataan Irene sukses membuat kedua bola mata Sehum membulat sempurna. Gadis ini benar-benar...

"Kau tidak tahu apa-apa soal diriku jadi lebih baik diam."

"Dokter tidak seharusnya bersikap sekejam itu terhadap kami semua."

"Kau siapa berani mengaturku?!"

"Dokter perlu tahu bahwa dokter tidak sepantasnya merendahkan harga diri anggota timmu sendiri!"

Wah berani sekali dokter baru satu ini...

"Dan kau perlu tahu bahwa kau sebaiknya tidak mencapuri urusanku!" Sehun lalu berjalan menjauh. Namun, baru sampai beberapa langkah Ia menoleh dan berbicara kepada perawat Yeri.

"Ulangi ambil sampel darah pasien tadi dan segera bawa ke lab. Ingat jangan sampai salah untuk yang kedua kalinya." Kemudian, Sehun benar-benar pergi.

"Biar aku saja yang mengambil sampel darahnya." Irene yang merasa kasihan terhadap perawat Kim pun akhirnya menawarkan bantuan.

"Dokter Bae terima kasih karena telah membela saya tapi jika dokter Oh Sehun marah itu adalah hal yang wajar karena memang saya sangat ceroboh."

"Walaupun kau salah bukan berarti dokter Oh bisa seenaknya. Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, biarkan aku membantumu."

***

Irene tersenyum senang karena hari ini Ia akan bertemu sahabat sejak Ia berada di sekolah menengah atas, Kang Seulgi. Irena buru-buru menuju basement rumah sakit dan mulai menjalankan mobilnya menuju restaurant sushi dimana Ia akan bertemu dengan Seulgi.

"Seulgi-ah, kau sudah disini?" Irene langsung memeluk Seulgi dari belakang begitu Ia sampai di restaurant dan menemukan sahabatnya sudah duduk didalamnya.

"Eoh...akhirnya kau datang juga. Aku sudah sangat merindukanmu pabo-ya!" Seulgi membalas pelukan Irene.

Terakhir mereka bertemu adalah ketika Irene baru kembali dari Jepang. Meskipun kini mereka bekerja di rumah sakit yang sama akan tetapi kesibukan keduanya membuat mereka tidak dapat bertemu. Ya, Seulgi adalah seorang dokter spesialis kandungan di Hanseol Hospital. Seulgi juga yang memberikan informasi bahwa rumah sakit itu sedang membuka lowongan untuk tambahan tenaga medis dan menyuruh Irene untuk mendaftarkan diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Way To Get BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang