Pacar

673 79 35
                                    

Di pagi hari yang cerah ini walaupun panas, semua orang tetap semangat untuk beraktivitas. Khususnya, gadis cantik bernama Park Jiyeon ini. Rambut hitam lurusnya yang di biarkan tergerai begitu saja.

Pagi ini, dia akan berangkat ke sekolah menggunakan bus seperti biasanya. Sekitar lima menit dia menunggu bus, akhirnya bus tersebut datang.

Jiyeon segera memasuki bus tersebut, ternyata tempat duduk bus sudah penuh, Jiyeon pun mengerucutkan bibir pink nya, dan ia hanya berdiri sampai ke sekolah.

Jiyeon yang  tidak menyadari bahwa dari tadi ada pemuda yang melihatnya. Sejak Jiyeon masuk, orang itu memperhatikan Jiyeon dengan mata melotot.

Pemuda itu bernama Kim Myungsoo, satu sekolah dengan Jiyeon. Tapi, dia di atas satu tingkat dengan Jiyeon.

Myungsoo sebenarnya sudah tertarik dengan Jiyeon, sejak pertama kali Jiyeon melangkahkan kaki nya di sekolah SMA nya. Lama-lama rasa tertarik itu berubah menjadi suka, lalu cinta.

[[ menurut author suka sama cinta beda ya:( ]]

Sebut saja Myungsoo pengecut, tapi memang dia tidak pernah deket dengan yang namanya perempuan, karena tidak ada perempuan yang membuat nya seperti ini.

Kembali ke cerita.

Myungsoo dari tadi hanya memperhatikan Jiyeon. Ia ingin memberi tempat duduk nya ke Jiyeon, tetapi dia sangat malu untuk bertatap muka dengan Jiyeon.

Ia melihat gadis itu mengipaskan lehernya menggunakan tangannya sendiri.

Yah, walaupun bus itu mempunyai AC, tapi akan tetap panas karena saking banyak orang di bus.

Myungsoo melihat Jiyeon yang terus mengipas lehernya itu. Tak lama kemudian, Myungsoo melihat Jiyeon mengeluarkan kunciran di balik saku baju nya dan menguncir rambutnya gaya ponytail.

Myungsoo yang terus memperhatikan Jiyeon menguncir rambutnya dengan seksinya —menurut Myungsoo— membuat ia membuka mulutnya yang lama-lama semakin terbuka lebar. Nenek-nenek yang disampingnya Myungsoo, melihat Myungsoo dengan pandangan kaget. Lalu, ia melihat pandangan Myungsoo.

Wah, cantik sekali. Pantas saja anak muda di samping ku sampai melongo melihatnya.

Batin nenek itu.

Jiyeon yang selesai mengikat rambutnya, membuat Myungsoo sadar seketika. Myungsoo langsung menutup mulutnya rapat-rapat ketika sadar bahwa mulutnya terbuka dengan lebar. Muka langsung memerah.

Myungsoo memandangi sekitarnya, dan dia melihat seorang laki-laki yang ia kenal sebagai junior nya itu, sama tingkat nya dengan Jiyeon tapi beda kelas dengannya. Laki-laki yang Myungsoo tahu menaruh hati kepada Jiyeon itu bernama Sehun. Mengapa dia tahu? Karena Myungsoo selalu melihat Sehun memperhatikan Jiyeon terus menerus selama di sekolah.

Myungsoo melihat Sehun yang sepertinya sama seperti dia, terpesona dengan kecantikan Jiyeon pun tersulut cemburu. Lalu, tiba-tiba keberanian dari mana dia langsung memanggil gadisnya. "Park Jiyeon!"

Jiyeon pun langsung menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Jiyeon terkejut, ternyata yang memanggilnya adalah Kim Myungsoo, senior yang dia sukai dari dulu. Dari mana dia mengetahui namanya? ucapnya dalam batin.

"Y-ya?"

"Kau duduk saja di tempat duduk ku."

"A-ah, t-tidak usah senior."

"Jangan memanggil ku senior, panggil saja aku Myungsoo." Sayang juga boleh, tambahnya dalam hati.

"O-oke?"

"Duduk sini." Tanpa permisi, Myungsoo langsung menarik Jiyeon dan menyuruhnya duduk. Dia pun langsung berdiri di hadapan Jiyeon. Rencananya supaya Sehun tidak bisa melihat Jiyeon.

Sesampainya di halte bus di deket sekolah. Jiyeon segera berdiri, dan mengucapkan terima kasih kepada Myungsoo, dan langsung meninggalkan nya begitu saja.

Jiyeon tidak sadar bahwa Myungsoo dari tadi mengikutinya dari belakang. Jadi, dia jalan saja dengan santai, walau dalam hati jantungnya masih berdetak dengan kencang karena Myungsoo.

Myungsoo yang dibelakangnya Jiyeon, bisa mencium wangi dari gadis nya itu. Dia sangat menyukai wangi nya karena membuatnya tenang.

Myungsoo yang mendengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan sedikit berlari langsung menoleh ke belakang, dan dia melihat Sehun yang dilihat dari arah nya akan berjalan menghampiri Jiyeon. Dengan cepat, Myungsoo langsung berjalan ke sampingnya Jiyeon, dan memeluknya dari samping.

Jiyeon yang tiba-tiba di peluk dengan erat pun kaget. Tak lama pelukannya agak longgar, dia langsung  melihat ke atas, dan jantungnya pun berdegup dengan sangat kencang lagi.

"Myu-Myungsoo, kenapa kau memelukku?"

"Memangnya tidak boleh memeluk pacar?"

"H-Ha, pacar?!"

"Mulai sekarang kau pacar ku, oke? Tidak ada bantahan!"

Jiyeon lama-lama menganggukan kepalanya, dan Myungsoo pun tersenyum lebar. Lalu, ia mencium kening Jiyeon, membuat sang empu merona.

Mereka berdua berjalan ber iringan sampai ke sekolah, meninggalkan Sehun dengan keadaan mengenaskan.

.

.

.

.

.

Uuu... kacian sehun:(

Maaf kalo ada typo. Maaf juga kalo gajelas huehehe.

Kalo kalian tidak suka, tidak usah komen, atau memasukan cerita ku ke dalam perpustakaan kalian.

Langsung tinggalkan saja :)





Myungyeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang