2-Harris J

30 7 2
                                    

Hello London, I' Come

read On wattpad
@milaazh_

Matahari bersinar menyambut pagi, embun-embun masih membasahi dedaunan. Semua orang mungkin sudah terbangun sedangkan harris masih tidur lelap.

"Ris bangun, harriisss, ini udah jam berapa." Umaimah sangat kesal pada harris.
"Iya mi."
"Bangun."
"Iya."
"Bangun."
"Iya umi, nih harris udah bangun."

Harris segera melangkahkan kakinya keluar kamar. Tanpa sengaja pria itu menabrak seorang gadis.
"Awww, sakit tau, jalan tuh liat-liat dong." Gerutu tara kesal.
Pria itu hanya cuek tak memperdulikan gadis itu lalu pergi meninggalkannya.
"Dasar cowok gak tau diri."

"Ayo sarapan."
"Kak harris lama banget sih bangunnya," kata isla memasang muka datanya.
"Iyah nih bang harris, perut kita udah keroncongan nih." Ucap ajjung sembari mengelus perutnya.
"Huh dasar bang harris." Yusha pun ikut nimbrung.

"Udah-udah, sekarang kita makan."

"Nak tara gak biasa yah makan makanan lond____."

"Iyalah mi kan dia orang indo." Ucap harris memotong kata umaimah yang belum selesai berbicara.

"Harris, kamu bisa diam gak, gak sopan banget motong pembicaraan orang tua." Ucap umaimah geram kepada harris.

"Hehe." Harris terkekeh dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Setelah selesai makan mereka kemudian berkumpul diruang keluarga.
"Harris kamu anterin tara jalan-jalan yah." Harris yang dari tadi memainkan ponselnya tersontak kaget.
"Tapi mi."
"Gak ada tapi-tapi." Bantah Umaimah.
"Ya deh," kata harris kemudian keluar rumah.
"Kamu ikutin harris ya tara," pinta umaimah, tara hanya mengangguk.

Tara mengikuti harris dari belakang. Mereka berdua menaiki sebuah mobil yang yang terparkir di depan rumah. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam, tidak satupun memulai pembicaraan. Akhirnya mereka sampai di sebuah jembatan Tower Bridge. Tempat impian tara.

"Nih cewek cuek banget yak." Ucap harris dalam hati.

"Hy," ucap harris memulai pembicaraan.

"Apa." Balas tara dingin.

"Ngomong napa."

"Hmm."

"Hmm, aja."

"Lo harris bukan."

"Yaiyahlah emang siapa lagi."

Mereka saling melempar pandangannya satu sama lain. Sesekali harris menoleh kearah gadis itu, sedangkan gadis itu pandangannya hanya tertuju ke depan.

"Kamu tere kan." Lanjut harris.
"Nama gue Taralia Rahayu, bukan Tere." Kata tara geram.
"Padahal lebih cocok Tere loh," harris memandang gadis itu yang tak mau menatapnya.

"Tara liat gue." Ujar harris, sementara tara tetap saja tidak melihatnya. Harris tersenyum, kemudian pria itu menangkup kedua pipi tara yang membuat gadis itu sontak kaget.

"Liat ke gue dong, jangan ke depan mulu," ujar harris dengan lembut.
"Gak usah pegang-pegang." Tera menepis tangan pria itu yang berada di pipinya.

"Kenapa."

"Gak papa."

"Kenapa."

"Gak papa."

"Kenapa."

"Iss, lo tuh bikin kesal gue tau." Kata gadis itu kesal.

"Ngeselin itu ngangenin tau." Kata harris dengan senyumnya.
"Apaan sih." Jawab tara cuek.
"Gue tau gue ganteng, gak usah di puji juga kali." Kata harris dengan PD nya.
"Hah." Ujar tara kemudian tertawa "PD banget sih lo jadi orang," lanjutnya.
"Gak usah ketawa, jelek tau." Ucap harris yang membuat gadis itu berhenti tertawa. "Bercanda." Lanjut harris kemudian mencubit pipi kanan tara, membuat tara mendengus kesal padanya.

"Kejar gue kalo bisa" teriak harris dan pergi meninggalkan tara, tara pun mengejarnya.
"Awas lo." Teriak tara dari jauh.

Tiba-tiba tara terjatuh dan kakinya terkilir.
"Aww sakit." Teriakan itu di dengar oleh harris kemudian ia menghampiri gadis itu. Pria itu membawa tara duduk di kursi. "Apanya yang sakit." Tanyanya.
"Kaki gue." Jawab tara meringis kesakitan.
"Sini gue obatin," ucap harris.

KREKKKK

"Itu suara apa," tanya tara terkejut.

"Suara tulang," jawab pria itu dengan santainya.

"Awas aja kalo kaki gue patah."

"Semoga ajah patah."

"Ih lo tuh," kata tara lalu menarik rambut harris yang membuat pria itu meringis kesakitan.

"Mau pulang." Tanya pria itu, gadis itu hanya mengangguk.
"Yaudah ayok." Ajak harris.
"Gendong." Ucapnya mengulurkan kedua tangannya.

Harris pun menggendong tara. "Dasar manja." Tara yang mendengarnya cemberut kesal pada pria itu.

"Liat sunset yuk," ajak harris.
"Gue gak suka sunset," kata tara, harris hanya menautkan kedua alisnya, "kenapa." Tara tidak menjawab, ia hanya menangis.
"Jangan nangis dong, ntar dikira aku ngapa-ngapain kamu lagi." Bujuk harris kepada tara.
"Sorry gue ngajak lo liat sunset, ayo kita pulang," lanjut harris yang dibalas oleh anggukan tara.

Mereka berdua kemudian menaiki mobil, dan langsung pulang menuju rumah harris.
"Kamu manis deh kalau senyum." Goda harris yang membuat pipi gadis itu langsung memerah.
"Kamu alergi yah deket cowok ganteng." Ucap harris tersenyum kecil.

"GAKKKK"




Hay guys masih ada yang mau baca❣️💋💋
Gimana Part ini seru gak😊😊
Jangan lupa votment yah guys💋

Hello London, I' ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang