1

45 3 0
                                    

Jika hanya untuk menenggelamkan tidak perlu singgah
Jika tidak berniat masuk tidak perlu mengetuknya
Jika hanya untuk menjatuhkan tidak perlu mengajak terbang
Jika hanya untuk menyakiti tidak perlu datang~~



























Pagi ini SMA Harapan Bangsa kembali riuh. Penyebabnya tak lain dan tak bukan karena kedatangan sang pangeran sekolah. Suara deru mesin motor sport menggema diseluruh penjuru sekolah elit ini. Teriakan membahana para siswi bertambah tatkala sang pemilik motor membuka helmnya.

Ia berjalan dengan santai dikoridor dengan diiringi tatapan memuja dari kaum hawa. Dengan cuek ia terus berjalan melewatinya. Sampai ia tak sadar ada seorang siswi yang berjalan dengan arah berlawanan dengannya. Dengan membawa kertas-kertas ditangannya, ia terlihat kerepotan dan tidak memperhatikan jalannya. Sampai........

BRUKK...

Ia menubruk dada seseorang yang membuatnya terhuyung kebelakang dan membuat kertas-kertas itu berhamburan.

"Awww." Keluhnya sambil mengusap keningnya. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada kertas-kertas malang yang sudah tergeletak dilantai.

"Astaghfirullah, kertasnya." Pekiknya pelan sambil berjongkok untuk memungutinya. Saking asyiknya mengurusi kertas-kertas itu, ia tidak menyadari ada sepasang mata tajam yang sedari tadi menatapnya. Tidak ada niatan untuk membantu sedikitpun.

Gadis itu kembali berdiri dan mengalihkan tatapannya pada orang yang ditabraknya tadi. Ia agak sedikit terkejut orang yang ditabraknya adalah teman sekelasnya dan anak hitz sekolah.

"Ah,maafkan aku. Aku tidak sengaja tadi. Aku sedang terburu-buru. Sekali lagi aku minta maaf." Katanya sambil sedikit menundukkan kepalanya. Laki-laki itu tetap diam dan langsung melangkahkan kakinya melewati gadis berhijab itu begitu saja. Gadis itu menghela nafasnya.

"Sudahlah." Ia kembali melanjutkan jalannya yang sempat terhambat tadi.






Dikelas XII IPA 1

Bagas duduk dibangku ketiga dari depan dan persis disamping jendela yang menghadap langsung ke arah taman sekolah. Ia hanya asal duduk, tidak peduli bangku itu milik siapa. Lagi pula, jika yang duduk dibangku ini perempuan pasti ia juga senang karena duduk dengannya.

Tiba-tiba ada yang duduk disebelahnya. Dan nampaknya orang itu tidak sadar jika ada orang yang sedang duduk juga.

Bagas terus memperhatikan gadis berhijab yang duduk disebelahnya. Bukankah itu gadis yang menabraknya tadi? Merasa ada yang memperhatikannya gadis cantik itu mengalihkan tatapannya dan matanya bertemu pandangan dengan netra gelap tajam dihadapannya.

"ASTAGHFIRULLAH, KAMU?!" Gadis itu menutup mulutnya tak percaya, melihat orang yang ditabraknya tadi sekarang ada dihadapannya.







Yooo, hehe gimana readers? Masih pemula jadi ya kaya gini😅
Jangan lupa voment~~









My Lovely UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang