Eunso side's
SEMUA SUDAH SIAP.
Aku berkemas-kemas untuk menginap dua malam bersama Kyuhyun, semuanya sudah ia siapkan di mobil, yang hanya perlu kulakukan hanya mengikuti intruksinya. Diam selagi ia sibuk menyiapkan sesuatu yang nantinya, mungkin akan kami perlukan. Aku sudah memberikan banyak pilihan untukku sendiri, memilih bertahan atau terbawa arus bersama Kyuhyun. Aku diam menyadari bahwa dua pilihan itu terasa tidak pantas untuk di sejajarkan. Aku mungkin bisa saja memilih, tapi pilihan pertama menjadi tak terlihat olehku. Toh... lagipula aku juga tidak terpaksa untuk memilih yang kedua, memilih terbawa arus bersama Kyuhyun. Aku sudah melakukan semua bentuk pertahananku yang kubisa. Aku berusaha menerima itu dengan senang hati walaupun akhirnya aku juga tidak akan mendapatkan apapun selain kekecewaan.
"Untuk malam ini saja, bisakah kita mencoba melupakan hal-hal lain kecuali kau dan aku?" pinta Kyuhyun, mengeluarkan segenap pesona lewat sorot matanya yang tertuju padaku. "Sepertinya aku tak pernah bisa punya cukup waktu seperti itu. Aku perlu berduaan denganmu. Hanya denganmu"
Ini bukan permintaan yang sulit untukku setujui, walaupun aku tahu jauh lebih mudah untuk mengatakan akan melupakan ketakutanku daripada melakukannya. Aku tidak terlalu mengerti apa yang Kyuhyun katakan, jika benar ia ingin berduaan denganku, bukankah di rumah juga sama saja? Ada banyak hal yang kupikirkan sekarang, tapi mengetahui kami hanya akan berdua malam ini, itu mungkin membantuku. Aku sudah menyerah, dan barangkali aku memang ditakdirkan untuk ini, aku siap.
"Baik..."
Aku menyadari.
Ada hal-hal yang sudah berubah.
Misalnya aku sudah siap.
Aku sudah siap dengan segala konsekuensi yang bisa menyerangku kapan saja. Perasaan takut, bersalah, dan gelisah yang kurasakan sekarang telah mengajariku. Tentang bagaimana aku harus membahagiakan diriku sendiri. Aku sudah mendapat kesempatan untuk berkonsentrasi memikirkan hal ini, saat aku memandangi bulan di balik awan-awan sambil bersandar pada bahunya aku tahu aku tidak akan panik lagi. Aku tak harus memilih, karena sebenarnya memang tak ada pilihan untukku selain mengikuti hatiku. Lain kali, jika aku dihidupkan kembali, aku takkan pernah harus memilih antara Kyuhyun dan Eunbi. Aku hanya perlu memilih dan melakukan bagianku sendiri, dan berharap aku benar-benar akan bahagia.
Biarpun sudah mantap dengan keputusanku, aku tidak kaget saat perasaan gugup masih bisa menyerangku saat melihat jalanan mulai sepi. Kyuhyun duduk di kursi pengemudi, menyusuri jalan panjang menuju mansionnya. Ia tersenyum, mengemudi dengan lambat. Dari remang-remang, aku masih bisa menikmati pesona wajahnya yang tampan. Sudut mataku tidak bisa memungkiri, sekalinya aku selalu merasa jatuh saat berada didekatnya. Hari sudah gelap saat kami sampai. Meski begitu padang rumput terlihat terang benderang akibat cahaya lampu yang terpancar di setiap jendela. Begitu mesin mobil dimatikan, Kyuhyun segera keluar dan sudah berada di samping pintuku, membukakannya untukku. Tangannya menarikku turun dengan satu tangan, menyambar tasku di sisi belakang lalu menyampirkannya di pundak dengan tangannya yang lain.
"Selamat datang" ucapnya, matanya cair dan hangat.
"Kedengarannya menyenangkan" kataku.
"Aku punya sesuatu untukmu," kata Kyuhyun saat kami masuk ke rumah.
"Oppa, aku tidak suka diberi sesuatu" tegurku mengingatkan. Bagiku, itu menghamburkan uang. Tapi bagi Kyuhyun, uang hanyalah hal sepele. Ia punya banyak uang— aku bahkan tidak ingin membayangkan jumlahnya. Uang hampir tak ada artinya untuk Kyuhyun, jauh berbeda denganku.
"Barang yang dulu menjadi milik orang lain, kurasa kau mau menerimanya"
Aku berpikir sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Subtituse For My Wife (COMPLETE)
RomansaRomantika cinta Kyuhyun, pria berumur tigapuluh tujuh tahun.