SATU

249K 4.3K 82
                                    

Malam ini hujan deras
dan akan menjadi moment yang paling indah bagi sebagian orang untuk tertidur. Tapi seperti biasa, hal itu tidak berlaku bagi sang sekretaris satu ini, Icha. Baru saja dirinya ingin tertidur tapi seperti biasa panggilan telepon dari bos nya, yang selalu saja membuat nya kerepotan.

Hampir tiap malam.

Icha segera bersiap dan tak lupa memesan taksi online. Pemberitahuan di hpnya bahwa taksi online, telah sampai membuat Icha, berlari untuk masuk ke dalam taksi itu.

Baru saja terduduk lega didalam taksi, dering telfon Hp Icha berbunyi. Saat ia menatap layar hpnya, datanglah sumpah serapah dari mulutnya untuk sang bos yang saat ini menelfonnya, lalu diakhiri tarik napas dan segera mengangkat nya.

"..."

"Iya pak, sabar dikitkan bisa. Saya gak bohong kok! saya beneran udah dijalan ini." Kata Icha lewat telpon.

"Saya tetep gak percaya sama kamu. Coba fotoin lokasi dan kirim ke saya, sekarang!" Kata gerald, bos yang setiap harinya membuat kepala Icha selalu dapat ber-adu dengan hatinya.

"Oke!" Icha mematikan telfonnya lalu mengambil gambar jalanan didepannya, lalu dikirimkan pada bosnya.

Tak ada jawaban dari bosnya, hanya ada tulisan read saja dan Icha pun seperti biasa mencoba untuk tak memperdulikannya.

Setelah sampai tujuan Icha langsung masuk ke apartemen sesuai kebiasaannya. Icha tau kata sandi bosnya, hari ulangtahun nya.

Icha sempat menanyakan apa bosnya suka dengannya. Tapi bosnya malah bilang,
'Jangan kepedean kamu, password saya itu angka ulang tahun si cantik!'

Icha masih ingat sekali bosnya bilang gitu, padahal Icha tahu itu hanyalah karangan bosnya saja. Icha masuk, dan melihat si cantik yang seakan udah nungguin Icha buat dateng.
"Astagfirullah.." ujar bosnya kaget.

"Lah! Ada yang salah bos?" Tanya Icha yang sama kagetnya karena ucapan mendadak gerald.

"Kamu kenapa pakai baju tidur cha?" Kata sang bos pada sekretarisnya, sebari menggelengkan kepala.

"Kata bapak kan, saya harus cepet-cepet kesini, terus bilang gak usah pakek alasan segala yang bisa buat saya lama dateng kesini." kata Icha dengan tampang polos nya.

Gerald menggeleng-gelengkan kepala untuk kedua kalian nya, tak menyangka dengan jawaban sekretaris nya yang sudah berkerja bersamanya selama bertahun-tahun. Gerald juga tak menyangka punya sekretaris bodoh seperti Icha, menurutnya.

"Yaudahlah terserah kamu aja, sekarang kamu bikinin saya makan malam,saya belom makan soalnya"

"...saya tinggal mandi ya cha"

Icha ingin mengomel pada bosnya yang selalu seenak jidat menyuruhnya melakukan pekerjaan ini itu. Tapi ia tahu diri, gaji yang diberi bos nya sangat besar. Tapikan dari pada membayar besar gaji sekretaris, kenapa tidak cari istri saja biar lebih enak?

"Udah abis gini stok makanannya, jadi bingung mau masak apa." Ujar Icha.

"Hua!!!"
Icha kaget, karena ada sesuatu yang berbulu bergerak-gerak dikakinya.

"Ya ampun, kamu toh tik.."

"Miaw.."

"Aduh cantik. Kalo ga bisa diem nanti aku masak loh, sana jangan deket-deket!" Ujar Icha pada kucing bosnya, yang sedari tadi mengikutinya dengan gerakan ekor yang mengibas-ibas.

"Siapa yang mau kamu masak?" Ujar si bos dengan tatapan dinginnya.

"Eh si bapak, udah selesai mandi? Cepet banget..He He.." kata Icha mengalihkan. Roman gerald itu sayang sekali sama kucingnya, si cantik.

Pernah saat kejadian, ada yang mau nabrak si cantik. Itupun karena si cantik yang kabur duluan dari apatemen bosnya. Eh bosnya malah mengajukan tuntutan pada orang itu karena, berani-beraninya ingin menabrak kucing kesayangannya itu.

"Kamu ngalihin pembicaraan saya cha?" Tanya pak bos sambil mengangkat sebelah alisnya.

Icha menggeleng,
"Nggak  kok pak maksud saya stok di kulkas bapak abis, terus ga ada yang bisa dimasak." kata Icha gemetar seraya menelan ludahnya.

"Oh, berarti saya salah dengar ya. Soalnya saya lagi gak nafsu makan daging manusia malam ini." Kata gerald seram sambil menyeringai.

Icha hanya bisa menelan, ludah nya sendiri saat gerald mengatakan itu.

"Yaudah,siap-siap kita makan diluar aja." Kata gerald

Icha mengangguk.
"Eh..?" Ujar Icha kaget.

Ia baru sadar bahwa ia tengah memakai pakaian tidurnya.

"Ta..tapi pak saya pake pakaian tidur loh! Masa keluar sih pak." Rengek Icha dengan suara yang sedikit dimanjakan.

"Miaw .." terdengar suara si cantik yang sengaja dibuat-buat untuk meledek Icha. Icha yang sadar akan hal itu segera memelototi kucing bosnya itu, tapi yang ia dapat malah tatapan tajam dari si bos.

Dan si cantik?
Ia malah sengaja pergi ke gendongan si bos, dengan gerakan manjanya.

'Dasar kang modus!'
Dengus Icha dalam hati.

"Yaudah delivery aja, kamu selalu buat saya repot saya cha." Kata bosnya lalu beranjak pergi, untuk duduk diruang TV.

Icha hanya bisa tarik napas, menahan gejolak api di ubun-ubun nya karena si bos! Lalu segera men- delivery kan makanan Jepang, untuk si Bos dan dirinya.

Icha duduk bersebelahan dengan si bos dan si cantik yang masih dalam gendongan si bos, di sofa empuk milik bosnya sambil menonton TV dan makan cemilan.

'Gua juga mau kali jadi si cantik kalo di dekepin mulu sama si bos.'
Batin Icha, sambil menatap si cantik dan bosnya tampan nya bergantian.

"Kenapa kamu liatin saya kayak gitu, jangan-jangan kamu melamun jorok ya." ledek si gerald

Icha terkejut dan menahan malu, ia terciduk oleh bosnya.

"Apasih bos, mana ngelamun jorok sih. Saya cuma cemburu sama si cantik, saya juga mau dong digendong kek gitu.."

'Eh, keceplosan!'

Vote dan komen nya.
11-08-2019/6.56 rev.
Gabrielinked

Annoying Boss & Secretary [END] #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang