Tiga puluh dua

56.8K 692 57
                                    

Sorry For typo!

***

Setelah penculikan yang sebelum nya terjadi pada Icha, wanita itu telah bersiap diri untuk menemui sang CEO.

Cerita awalnya ketika Icha baru saja selesai berbelanja beberapa makanan ringan seperti mie instan dan minumam kaleng di supermarket karena dietnya akan segera berakhir malam ini. Ia mau setelah acara pesta selesai dirinya memakan banyak makanan, ia sudah tidak kuat menahan kelaparan selama tiga hari.

Tapi apa daya ketika beberapa orang berjas hitam dengan mobil Limousin meminta nya untuk ikut dan membawanya ke suatu tempat. Sampai dimana Icha merencanakan dirinya untuk kabur karena takut diculik, tapi usaha nya gagal ketika beberapa orang itu mulai menarik tubuh nya untuk ikut dan masuk kedalam mobil. Membawa nya entah kemana.

Dan seperti inilah dia saat ini, ternyata mereka semua adalah suruhan Gerald yang sengaja dikirim untuk menata busana dan rias wajah Icha untuk malam ini. Tapi kenapa mereka baru bilang diakhir scene penculikan ini?!

"Pak Gerald ada disana, mohon tunggu sebentar." Ucap salah satu pria berjas hitam.

Icha menganggukinya."Padahal baru menjadi sekretaris beberapa bulan, rasanya sudah seribet ini ya?" Gumam Icha.

Icha melihat orang berjas itu menghampiri Gerald dan berbincang sebentar, dapat dilihat dari kejauhan betapa keren bosnya saat ini. Tak sadar Icha mencoba melangkah untuk menghampiri bosnya, serasa sudah terlalu dekat mata Gerald mulai terlihat fokus pada penampilan Icha saat ini.

Saat itu juga, Gerald menaikan bibirnya membentuk senyuman miring tanda kepuasan akan suatu hal dihadapan nya.

"Upik abu berubah jadi Cinderella ya?" Ucap Gerald saat itu.

***

Ditempat pesta berlangsung, Gerald dan Icha berjalan sejajar seperti sepasang kekasih. Tetapi nyatanya siapa lah Icha, seorang sekretaris baru yang masih sering dihina sang bos.

"Cobalah berbicara pada beberapa orang disini, saya akan berkeliling lebih dulu." Ucap Gerald dengan nada dingin yang dimilikinya sejak awal bertemu dengan Icha.

Icha tak bisa menolak perintah sang CEO, karena itu dirinya sekarang tengah berjalan sendirian. Banyak yang menawari nya minuman ber alkohol, tapi diingat nya kembali betapa berbahaya nya alkohol bagi dirinya. Ia juga belum pernah minum minuman yang seperti itu, sejak ia berada dibawah kekuasaan Gerald dirinya jadi banyak mengerti hal-hal baru.

Terlalu lama bermain dengan pikiran nya sendiri, Icha mulai terkejut ketika seseorang memegang tangan nya lembut sembari mencium nya. "Kartu namaku." Ucap pria asing itu.

Icha mulai membacanya dan akhirnya tahu siapa orang yang saat ini berada dihadapan nya, Jack Wilson.

Hampir saja ia lupa dengan tampang brengsek milik sepupu bosnya yang terkenal sangat iri dengan kesuksesan Gerald. Padahal kalau mereka sama-sama mensyukuri apa yang mereka punya tidak mungkin satu keluarga bisa menjadi musuh.

Obsesi akan apa yang menjadi milik Gerald, membuat orang ini semakin tertarik pada Icha. Sekretaris yang katanya bodoh tetapi tetap dipertahankan oleh Gerald sampai saat ini, bahkan hampir satu tahun. Membuat nya semakin menarik.

"Sekretaris Icha, kan? Tanpa basa-basi aku akan menawarkan sebuah kontrak yang sangat menguntungkan. Kerja dengan ku dan Bing! Kamu bisa dapat gaji tiga kali lipat dari yang sepupu ku berikan padamu. Bagaimana?" Ucap Jack menawarkan penawaran yang menggiurkan.

Icha tersenyum."Maaf tuan Jack, sepertinya nama mu sudah melambangkan ke brengsekan mu saat ini. Aku sekretaris sepupu mu, keluargamu. Bagaimana bisa aku menghianati pak Gerald. Jelas jawaban saya adalah saya menolaknya dengan keras, permisi." Ucap Icha dengan tegas memberikan jawaban setelah itu dengan cepat pergi dari sana.

Jack hanya bisa menahan emosinya saat ini, sembari mengepalkan kedua tangan nya dan tersenyum miring.

Sedangkan Icha berjalan dengan kesal sembari mengumpatkan beberapa kata-kata kasar untuk Jack. Tak sadar ia mulai menarik minuman yang tidak diketahui asal usulnya dari atas meja pesta. Ia terlalu haus dan bahkan tak sempat untuk memeriksanya. Karena airnya bening dirinya segera menelan habis cairan itu, sampai tersedak.

"Uhuk uhuk! Apa ini sprite?" Tanya Icha pada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian Icha terlihat tengah tertawa terbahak-bahak sendirian, pas sekali Gerald melihat sang sekretaris yang mulai tidak waras dihadapan nya. Ingin menghampiri wanita itu tapi dirinya tidak boleh melewatkan penyambutan malam ini.

Gerald menatap sejenak Icha dari jauh, setelah dirasa aman Gerald mulai menaiki panggung dan memberikan sambutan untuk para tamu malam ini.

Sengaja ia percepat penyambutan nya malam ini, karena curiga apa yang membuat Icha berperilaku seperti orang gila. Didekati nya sang sekretaris cantiknya. "Hei, kamu gila ya?!" Kecam Gerald sembari memasuki kedua tangan nya ke saku celana nya.

Icha nampak terlihat bahagia. "Uh, bapak keren malam ini." Ujar Icha cekikingan.

Gerald menaikan satu alisnya curiga dengan satu gelas kosong disamping meja dekat sang sekretaris berdiri. Akhirnya tangan nya mulai mengambil gelas itu dan mencium bau nya.

"Ck, wanita bodoh!" Umpat Gerald saat itu.

Gerald membawanya perlahan kedalam mobil, pertama kali baginya memegang bagian tubuh wanita se intens ini. Pria itu meletakan Icha dibagian depan mobil tepat disebelah kursi pengemudi lalu menutup pintu mobilnya.

Gerald mulai ikut masuk dan memakai seatbelt dikursi kemudi, harusnya Gerald bisa beristirahat dan menyuruh sang sekretaris untuk mengemudikan mobil nya saat pulang. Tapi apa daya saat ini.

Melihat Icha yang disampingnya belum memakai barang untuk keamanan pun dengan terpaksa lelaki itu memakaikan nya seatbelt. Saat ini mata Icha masih nyenyak terpejam dalam kehaluan nya akibat minum minuman ber alkohol untuk pertama kalinya.

Gerald membuang nya menahan napas karena kesal.
"Apa aku harus memecatnya?" Tanya Gerald pada dirinya sendiri.

Belum sempat Gerald mengancingkan seatbelt Icha ketempatnya, benda kenyal dan basah terasa tengah menyentuh bagian bibirnya saat ini. Matanya melirik kebawah dan yang benar saja, dengan mata terbuka lebar Icha terlihat mengemut bibir sang CEO seperti sedang makan permen.

***
50 KOMEN NEXT YA!

Cie yang bajunya couple!

Cie yang bajunya couple!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerald & Icha

Annoying Boss & Secretary [END] #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang