6

86 7 1
                                    

"Saya mamanya kiara" ucap  mama Kiara

"Saya Juna tante" jawab Juna sopan

"Oh, yaudah bawa masuk aja langsung, kamarnya dilantai 2 ya" Ujar mama Kiara dan mulai melangkah masuk

Juna pun mengikuti mama Kiara dan melangkahkan kakinya ke lantai 2 kamar Kiara

Sesampainya dikamar dengan hati hati Juna meletakkan tubuh Kiara dan melepaskan sepatu

serta earphone Kiara yang masih setia di telinganya

"Manis banget kalau tidur" Ujar Juna sambil mengusap pelan kening Kiara

Setelah itu Juna langsung turun dan menemui mama Kiara

"Makan dulu nak Juna" Ucap mama Kiara lembut

"Makasih tante, tapi buru buru pulang maaf"

"Oh yaudah gapapa sekali lagi makasih udah nganter Kiara pulang"

"Iya tante sama sama, permisi tante"

Setelah berpamitan Juna pulang dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang

Tiba tiba ponselnya berdering dan dengan cepat Juna mengangkatnya

Memasang earphone di telinganya

"Halo" ucap seseorang di seberang

"Apa?" Jawab Juna dingin

"Biasa aja kek, udah bagus tadi dibantuin cari alamatnya Kiara lo"
Ujar seseorang diseberang telefon yang ternyata Kainan

"Makasih, ada apa?"

"Hari ini jadi latihan basket gak?"

"Gak"

"Lahh anak anak udah ngumpul ini galih aja sampai batalin acara jalannya sama pacarnya"

"Gak sehat"

"Lah kok malah ngatain gak sehat sih Jun gimana sih? Jelas jelas galih berlapang dada gimana sih lo"

"Gue"

"Gimana sih kok malah lo? Emang lo berlapang dada apa? Lo gak sehat ya? Gak nyambung deh lo"

Juna hanya bisa mengusap wajahnya kasar

"Gue. Yang. Gak. Sehat." Ucap Juna penuh penekanan disetiap katanya

"Oh sorry hehe gue kira kan tadi lo ngatain Galih maaf deh, ya lo taulah otak gue susah mencerna"

"Yaudah deh gue batalin aja. Bye"
Lanjut Kainan lagi dan memutuskan sambungan telefon

"Dasar" gumam Juna sambil memutar bola matanya malas

Juna kembali fokus menyetir dan mulai mempercepat laju mobilnya

Sesampainya di rumah Juna langsung menuju kamarnya

Dan merebahkan tubuhnya serta melempar tasnya kesembarang arah

Lagi lagi rumahnya sepi hanya ada bibi Retno pembantu yang bekerja dirumahya sejak ia masih kecil

Orang tua Juna jarang pulang mereka sering bekerja diluar negeri paling pulang 2 kali 3 bulan

Namun itu tak dipermasalahkan oleh Juna dan tidak membuat Juna bergaul bebas

Ia lebih sering dirumah mengerjakan tugas dan bermain basket sepulang sekolah

"Denn juna makan dulu den" Ujar bi Retno sambil mengetuk pintu kamar Juna

"Nanti" Jawab Juna sedikit teriak namun dingin

"Iya den" Jawab bi Retno dan meninggalkan kamar Juna

You are mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang