🌧🌧 dialog

398 11 0
                                    

"Aku tak membenci hujan, aku hanya sebal."
"Mengapa?" Tanyaku.
"Karna hujan selalu membuatku terlambat menemuimu. Hujan selalu merebutmu dari sisiku. Hujan tak pernah memihakku."
"Lalu kenapa sekarang kau malah mengajakku hujan-hujanan?"
"Karna aku mau menunjukkan ke hujan bahwa aku bisa menang. Bahwa ia tak boleh lagi sombong. Bahwa meski dia menghalangiku aku akan tetap datang padamu."

Lalu kamipun saling tersenyum... Aku dan kamu. Membentuk pelangi waktu.

-- 31.03.19

Catatan Hujan (Hujanku, Hujanmu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang