Bel masuk telah berbunyi, seakan menyeret para siswa untuk berlari secepat mungkin menuju kelas sebelum para guru sampai terlebih dahulu. Sesampainya dikelas, disaat pelajaran telah dimulai tak tahu kenapa aku masih memikirkan sebuah pertanyaan yang sedari tadi pagi terus terngiang di pikiranku tanpa henti "Siapakah dia? Mengapa aku begitu gugup waktu bertemu dengannya? Apakah dia murid baru? Atau juga tuhan telah mengirimkan bidadarinya turun ke bumi untuk membantu dan menemani hidupku yang tanpa semangat ini?" pertanyaan konyol semacam itu yang terus menghantuiku sampai pada saat istirahat pelajaran telah tiba, Akupun bangkit dari lamunanku tentang wanita misterius itu, rasa lapar diperutku akhirnya sedikit membantu untuk melupakan segala pertanyaan tentang asal usul wanita tersebut, dalam perjalanan menuju kantin sekolah, disaat baru saja aku bisa terlepas dari pikiran yang sangat mengganggu itu tiba-tiba ia kembali muncul didepanku, lagi-lagi dengan senyuman indah ia berhasil menundukkan hatiku yang keras, ada perasaan tenang saat lengkung senyum itu terlukis dengan indah diwajahnya. "Hai, kamu cowok yang tadi pagi bertemu aku kan? Kenapa kamu tadi tak membalas sapaanku, malah melamun seperti orang habis bertemu setan, apa aku mengganggu kamu?" Tak mau aku larut dalam lamunan yang mempermalukan dan membuatku seperti orang gila didepan wanita yang berhasil merebut perhatianku seepanjang pagi ini, akhirnya aku membalas sapanya dengan sedikit gerogi "Hai, maaf tadi aku tak sempat membalas sapamu, kalau boleh tau kamu murid baru disini ya?" Melalui percakapan yang cukup panjang, akhirnya aku berhasil menjawab semua pertanyaan yang sangat menngganggu tadi, aku juga berhasil mencari tau darimana ia berasal, tinggal dimana, dan masuk di kelas apa. Ku ketahui dia berasal dari salah satu daerah di Kalimantan, namanya adalah Ainun, alasan ia pindah kesini yaitu karena ayahnya dipindah tugaskan ke daaerah sini, ayahnya adalah seorang prajurit TNI AL, hal itu yang pada akhirnya membuatnya dengan berat hati harus rela meninggalkan semua keluarga, sekolah, dan sahabatnya disana, baru kemarin lusa Ainun dan keluarganya mendarat di bandara terdekat dan sekarang tinggal di daerah yang aku ketahui tak cukup jauh jaraknya dari rumahku.
Tanpa terasa bel sekolah pun sudah kembali berbunyi, itu adalah tanda jikalau obrolanku dengan ainun harus segera berakhir dikarenakan jam istirahat telah usai dan kami berdua harus secepatnya menuju kelas untuk kembali melanjutkan jam pelajaran berikutnya, ucapan sampai bertemu kembali pun terucap dari mulut kami berdua. 5 menit yang lalu aku sempat berpikir jikalau semua lamunan yang mengganggu itu akan segera pergi setelah aku berhasil mengobrol dan mengetahui tentang darimana wanita itu berasal, namun ternyata semua pemikiran itu salah, bukannya lamunan menyebalkan itu pergi tapi malah makin menjadi-jadi, membuatku sangat ingin bertemu dan mengobrol dengannya kembali, semacam ada perasaan aneh dan asing di dalam hatiku saat ini yang memaksaku untuk mengenal lebih jauh lagi sesosok wanita cantik bernama Ainun itu. Entah karena alasan apa pula dihatiku terbesit sedikit prasaan nyaman saat berada disampingnya, aku merasa dia sangat bisa memahami dan menghargai apa yang telah aku ucapkan, tak seperti teman-teman lainnya disekolah yang selalu menjauhiku karena cara pikir dan sikapku yang sangat jauh berbeda dengan mereka pada umumnya.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa dan siswi berbondong-bondong meninggalkan sekolah untuk segera sampai dirumah, aku berjalan dengan santai menuju gerbang sekolah sembari mencari dan berharap untuk bertemu lagi dengan Ainun agar bisa meminta nomor handphone miliknya,
namun usahaku ternyata sia-sia, sampai para murid hampir seluruhnya pulang aku masih belum mampu menemukannya dikarenakan mungkin ia sudah pulang terlebih dahulu sebelum aku, akhirnya kuputuskan lebih baik aku pulang saja meskipun misi kali ini belum sepenuhnya berhasil. Dalam perjalanan pulang didalam angkot yang melaju kencang, aku pun menyempatkan untuk membuka diary untuk menuliskan apa yang telah aku alami hari ini."Teruntuk bidadari dari timur yang terbit setelah kelamnya malam melanda dunia, hari ini telah kutemukan sesuatu yang baru dari dalam hidupku, ada serupa cahaya asing yang mengenalkanku pada suatu rasa yang tak pernah aku kenali sebelumnya, apakah ini bahagia? Aku juga masih tak mengerti, semoga secepatnya aku akan mengerti setelah tuhan mempertemukan kita kembali di keesokan hari yang bertabur mimpi, terimakasih untuk hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbitnya Sang Senja
RomanceSebuah kisah cinta romantis nan puitis, antara sepasang remaja yang saling mencintai, namun kisah cinta mereka berdua tidak berjalan mulus begitu saja, ada beberapa faktor yang menghalangi hubungan asmara keduanya. Tak hanya tentang kisah cinta kedu...