Hari ini adalah hari ke 14 Azie mengenal Ainun, merupakan 2 minggu yang paling bahagia dalam kehidupan Azie, seakan menemukan sebuah harapan baru Ainun hadir memberikan segala hal yang tak pernah diperoleh Azie semasa hidupnya, mulai dari kasih sayang, cinta, bahagia, dan yang paling berkesan bagi Azie dimana saat Ainun mampu menghargai segala yang dilakukan olehnya, Ainun mampu memberi ketenangan kepada sebuah hati yang keras dan selalu menyimpan gejolak amarah yang sangat tinggi. Tak pernah terbayangkan oleh Azie dimana sebuah api dan air mampu bersatu dan saling melengkapi seperti halnya hubungan kedua remaja itu saat ini.
Minggu, 05 Maret 207, pukul 09.00 pagi adalah waktu yang disepakati oleh Azie dan Ainun untuk bertemu. Ini adalah kali pertama mereka berdua pergi mengisi hari libur bersama-sama. 2 hari yang lalu setelah bel pulang sekolah berbunyi, Azie memberanikan diri untuk menemui Ainun dikelasnya dengan maksud ingin mengajaknya pergi mengisi hari libur bersama, tak lama menunggu Ainun pun keluar dari kelasn dengan santai, meskipun sudah 2 minggu mereka berteman namun pembawaan Ainun yang santai dan cuek ini lah yang membuat azie dilanda gugup setiap kali bertemu dengannya.
“Hai zie, tumben kamu berani nemuin aku dikelas, pasti lagi kangen ya? Hehehe.”
“ Yeeee pede banget kamu, hahaha, jadi gini nun kita udah 2 minggu berteman, aku pingin ngajak kamu pergi keluar minggu besok, gimana kamu mau nggak?” Tanpa pikir panjang kemudian Ainun pun mengiyakan ajakan Azie tersebut.
Suhu panas mulai melanda, pukul 09.15 Ainun masih tak kunjung datang, namun Azie tetap berusaha menenangkan hatinya yang mulai bergejolak karena rasa khawatir “Sabar, tak lama lagi ia pasti akan datang” Begitu lah kira-kira yang diucapkan Azie didalam hati, dengan sabar Azie terus menunggu kedatangan Ainun dengan sabar dan benar saja tak lama setelah itu Ainun pun tiba dengan menaiki angkutan umum.“Aduh maaf ya zie aku telat datang, kamu nunggu lama ya? Tadi aku ada urusan dikit.”
“Hehehe nggak apa-apa kok, lagian aku nunggu nggak terlalu lama juga, jadi kamu nggak perlu minta maaf.” Tanpa menunggu lama Azie dan Ainun pun pergi ke tempat wisata alam yang ada tak jauh dari daerah tempat mereka tinggal, sepanjang perjalanan dengan menggunakan motor usang milik Azie wajah bahagia tampak dari wajah kedua remaja itu,sungguh tak disangka dengan kepribadian yang jarang beragaul ternyata Azie mampu membuat Ainun tertawa lepas dengan candaan sederhana yang diucapkannya, Ainun pula terlihat sangat nyaman berada didekat laki-laki yang satu ini.
Sesampainya di lokasi mereka berdua pun berjalan beriringan seperti halnya sepasang kekasih, siapa yang menyangka jika ternyata mereka berdua hanya sebatas teman dengan keserasian dan keromantisan yang mereka pertontonkan, namun entah sampai kapan kata teman ini mampu bertahan sebelum kemudian rasa cinta menyerang keduanya seperti yang biasa terjadi pada hubungan persahabatan antara perempuan dan laki-laki, di tengah pertemuan mereka isi dengan saling bercerita tentang latar belakang dan kepribadian masing-masing, saling memperhatikan, dan saling memberi masukan saat salah satu dari mereka bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya.
“Zie, kamu tau nggak kalau ibuku senang banget waktu aku cerita kalau aku sudah punya sahabat disini, dan sahabat itu kamu, asal kamu tau dari dulu itu aku susah banget bergaul, aku nggak punya teman apa lagi sahabat.” Azie pun terkejut waktu mendengarkan cerita Ainun , ia tak menyangka jikalau ternyata kepribadian mereka tak jauh berbeda, mereka sama-sama pernah merasakan kesepian disaat tak memiliki sahabat, karena hal ini pula Azie mulai menemukan titik kecocokan antara dirinya dengan Ainun yang semakin menguatkan perasaannya jikalau mereka berdua memang ditakdirkan untuk bertemu, saat itu juga Azie percaya jikalau tuhan sengaja mengirimkan Ainun untuk menemani hari-harinya yang selama ini selalu ia lewati dengan kesendirian dan kesepian.
“Ternyata kita sama ya nun, selama ini aku juga selalu melewati hari dengan kesendirian, aku tak pernah memiliki teman, dan pernah suatu ketika aku merasa putus asa karena ditengah masalah yang aku hadapi bukannya mendapat dukungan dari orang-orang disekitarku melainkan aku malah mendapat sikap yang tidak baik dari mereka. Namun tuhan kini telah menjawab kesedihanku, ia telah mempertemukan kita untuk kemudian saling mendukung dan mengisi kesepian yang selama ini kita berdua rasakan.” Mendengar pernyataan Azie, ainun kini lebih bisa bernapas lega karena setelah ini ia tak akan merasa kesepian lagi, kedepannya sudah ada sesosok sahabat yang siap membantu dan menemaninya di segala kondisi yang akan ia alami. Tak terasa hari pun sudah menjelang sore, tanda jikalau obrolan mereka hari ini harus berakhir disini, dan secepatnya pula Azie harus mengantar Ainun ke halte terdekat sebelum kemudian ia menyaksikan Ainun pulang dengan menaiki angkot sambil mengucapan kalimat “sampai jumpa kembali Azie” yang kemudian ia jawab dengan perasaan bahagia “iya, sampai jumpa kembali Ainun”
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbitnya Sang Senja
RomanceSebuah kisah cinta romantis nan puitis, antara sepasang remaja yang saling mencintai, namun kisah cinta mereka berdua tidak berjalan mulus begitu saja, ada beberapa faktor yang menghalangi hubungan asmara keduanya. Tak hanya tentang kisah cinta kedu...