Keadaan Irene sudah lebih baik sejak kemoterapinya berjalan dengan lancar, ia tak lagi merasa kesakitan seperti sebelumnya.
Taehyung yang minggu-minggu kemarin sempat membuat dokter dan perawat khawatir akan keadaannya pun sudah memiliki perkembangan cukup baik. Taehyung sudah hampir satu bulan tak pernah bertemu dengan Irene, ia memutuskan untuk datang ke kamar inap Irene.
Setelah sampai dikamarnya, Taehyung tak menemukan sosok Irene, ia mencoba membuka kamar mandi dengan pintu tertutup, ternyata kosong, kamar mandinya sangat bersih. Irene sama sekali tidak ada di kamarnya, bahkan ia meninggalkan selang infusnya yang ada noda darahnya disana. Taehyung berlari keluar menanyakan keberadaan Irene pada beberapa perawat rumah sakit yang berlalu lalang. Namun, tak satu dari mereka yang tau. Setelah beberapa lama kemudian, kakaknya, Namjoon berlari ke arahnya.
"Taehyung, kau kemana saja? Aku mencarimu sejak tadi." Ucap Namjoon yang sedang mengatur nafasnya terengah-engah.
"Hyung, Irene tidak ada di kamarnya. Aku sudah mencarinya, tapi tidak ada." Kata Taehyung dengan nada khawatir.
"Apa?" Namjoon terkejut akan pernyataan Taehyung.
****
Di lain tempat, Irene memandang berapa indah ciptaan Tuhan, ia menikmati angin yang berhembus, tak lupa dengan sinar mentari yang hangat. Ia tersenyum,
"Kak, bagaimana rasanya disana? Kau selalu menikmati kebahagiaanmu, kenapa kau tak mengajakku? Aku lelah disini." Lirih Irene melangkah satu persatu. Ia mengadahkan kepalanya, mencoba menghilangkan penat.
"Kak, bisa bawa aku bersama denganmu? Ayah dan Mama sudah tak menginginkan aku lagi. Dengan kondisiku yang sekarang, tidak ada lagi yang mau mengurusku. Ini hidup yang tak pernah orang inginkan. Lemah, tak berdaya. Hahaha" Tawanya tak terdengar seperti tawa bahagia, justru tawa laranya. Tertawa pada hidupnya yang tak pernah indah.
Irene, berjalan hingga tepi. Memandang mereka yang berkeliaran dibawah sana. Bersama keluarga, teman bahkan kekasih mereka. Sedangkan dirinya tak ada satupun. Ia tersenyum getir meratapi hidupnya saat ini.
Orang-orang dibawah sana, dengan perawatnya berteriak menyebutkan namanya. Beberapa orang yang lewatpun terlihat kaget akan keberadaan Irene sekarang, tak adakah inisiatif menolongnya daripada berteriak?
"Tidak adakah dari kalian yang naik keatas sini? Kenapa kalian hanya berteriak menyuruhku turun, sedangkan kalian tak menarikku turun? Kalian semua sama saja." Teriak Irene dengan frustasi, air matanya mengalir deras.
****
Di lantai dasar banyak orang yang berteriak bahwa dilantai paling atas ada seseorang mau bunuh diri. Taehyung merasa curiga, perasaannya tidak secerah langit saat ini, ia lari untuk melihat siapa yang diatas, dan kenyataan menampar segalanya, Irene sedang ada diatas. Taehyung berlari menaiki tangga sambil menahan rasa sakitnya.
"Taehyung, kau mau kemana? Kau kesakitan, kembalilah ke kamarmu, biar aku yang mencari Irene." kata Namjoon menghentikan langkah Taehyung.
"Hyung, Irene ada diatas. Dia mau bunuh diri, cepetan kesana hyung!" ucap Taehyung khawatir.
"Apa? Gak mungkin!" Ucap Namjoon tak percaya.
"Cepetan hyung!!" Kata Taehyung yang tiba-tiba mimisan, darah merah cair mulai mengotori baju Taehyung. Menambah kekhawatiran Namjoon saat itu juga.
"Taehyung.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Papillon ✔
FanfictionKisah perjuangan seorang Taehyung pasien tetap dalam beberapa bulan dirumah sakit melawan penyakitnya, bertemu dengan mantan kekasih yang ia cintai. Namun sayang, mantannya, Irene terkena leukimia yang mengharuskan dirinya untuk dirawat dirumah saki...