Chapter 6

2.3K 238 6
                                    


"Baekhyun-ssi, ikuti arahan saya. Buka pelan-pelan mata anda-. Iya benar, pelan-palan saja" Baekhyun masih mengikuti apa yang dikatakan dokter Jihyo, dengan perlahan ia menggerakkan kelopak matanya, membuka sedikit demi sedikit kedua mata miliknya.

Redup cahaya putih perlahan mulai memasuki penglihatnnya, hingga bayangan buram adalah apa yang menjadi pemandangan setelah kedua matanya sepenuhnya terbuka. Sunyi, semua orang yang ada diruangan itu hanya diam memandang Baekhyun, berharap sebuah respon baik segera diberikan oleh gadis bermata hazel tersebut.

Termasuk Chanyeol, laki-laki dengan wajah tampan itu berada tepat di hadapan Baekhyun, menggenggam erat satu telapak sang kekasih, menatap harap pada dua mata indah yang telah kembali terbuka.

Baekhyun masih berusaha mengedipkan kedua matanya, hingga perlahan bayangan buram yang sedari tadi membawa ketakutan untuknya telah berganti menjadi satu wajah asing di depannya. Asing, namun mengapa kerinduan begitu membuncah dari dalam dadanya? Asing, namun mengapa jantungnya berdetak begitu kencang saat menatapnya? Asing, namun mengapa darahnya berdesir hebat di dalam sana?

Satu tetes cairan bening telah lolos dari manik indah itu, membawa raut kecemasan begitu ketara dari satu sosok lain.

"Sayang, ada apa? Kau bisa melihatku?" Chanyeol menangkup wajah Baekhyun, sesekali ia membawa pandangnya pada Jihyo, namun dokter wanita itu hanya melempar tatapan bingung yang serupa.

"hiks, Cha-Chanyeol" Bukan memberikan jawaban atas kecemasan sang kekasih, Baekhyun berbalik semakin terisak kemudian membawa tubuhnya untuk menghambur dalam dekap hangat yang telah menjadi favoritnya itu.

"sayang, kumohon katakan sesuatu" Chanyeol berubah panik mendapati tubuh Baekhyun yang semakin bergetar dalam dekapannya.

"hiks, Chanyeol"

"uussh tak apa, tak apa. Kau memilikiku, hum? Ku mohon jangan menangis. Tak apa, aku tetap di sini bersamamu" Ada sesak luar biasa yang menghimpit rongga dadanya saat ia mengatakan itu. Bertanya pada diri sendiri, apakah ia gagal membawa kembali Cahaya untuk kekasihnya?.

Baekhyun membawa pandangannya pada Jihyo dan perawat Daehyun yang berada tepat di belakang punggung Chanyeol, masih dalam pelukan Chanyeol ia mengucapkan terimakasih tanpa suara pada keduanya. Membawa kelegaan luar biasa untuk dokter dan perawat wanita tersebut. Keduanya kemudian pamit undur diri dan dijawab anggukan oleh Baekhyun, bermaksud memberikan waktu berdua bagi sepasang kekasih yang telah membagi dekap hangat itu.

Baekhyun menjadi pihak yang melepas pelukan itu terlebih dahulu, membuat pria yang masih belum menyadari situasi yang sebenarnya itu menatapnya dengan mata memerah berkaca-kaca. "maafkan aku, maaf telah gagal membawa duniamu kembali sayang, maafkan aku karena telah memaksamu untuk mmpphh~"

Chanyeol membelalakkan kedua bola matanya. B-Baekhyun menciumnya? Baekhyun menciumnya terlebih dahulu?.

"Baek- ummph" Ia ingin menyuarakan segala hal yang terlintas dalam benaknya, namun lagi lagi bibirnya kembali di lumat oleh gadis cantik yang memejamkan mata di depannya tersebut.

Chanyeol masih memandang wajah Baekhyun, sebelum kemudian ikut memejamkan mata dan membalas ciuman kekasihnya dengan amat terburu.

"hummph, hh hk" Untuk kemudian isak berat yang teredam oleh ciuman tersebut membawa bulir-bulir air mata bebas mengalir dikedua belah pipi pria tampan bermarga Park tersebut. Chanyeol merasakan kelegaan sekaligus kebahagiaan luar biasa hingga ia tak lagi mampu menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya sejak Baekhyun mulai membuka perlahan matanya tadi.

"K-kau, kau bisa melihat?" Baekhyun mengangguk dengan tetesan air mata miliknya.

"k-kau bisa melihatku?" Masih anggukan berulang yang menjadi jawaban atas pertanyaannya.

Eyes Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang