Chapter IV

32 11 0
                                    

"Nan" ucap Sierra datar menemukan Renan yang sedang melamun disalah satu kursi taman belakang

"Ngapain lo disini?" tanya Renan dingin

"gausah ngambek - ngambekan dah"ucap Sierra duduk disebelah Renan.

"...."

"Sorry. Gue lupa" ucap Sierra singkat

"...."

"kemaren ayah da-"

"dia ga ngapa - ngapain lo kan? Ga mukul lo kan? Ga macem - macem kan? " tanya Renan cemas memotong ucapan Sierra sambil memegang kedua bahunya.

fyi Temannya Sierra tidak ada yang tahu tentang masalah keluarga nya. Kecuali Renan karena melihat langsung perlakuan ayahnya terhadap Sierra.

"Ga santai aja" jawab Sierra Santai

"Ini apa?! " tanya Renan Sewot sambil menekan sudut bibir Sierra yang sobek akibat tamparan kemaren.

"Auu--- Sakit bambang! " kesal Sierra sambil memukul tangan Renan yang menekan lukanya

"Pasti lo ditampar sama dia kan? Ngaku lo?! " tanya Renan marah

"ck. Iya" jawab Sierra malas

"Abang lo kemana emang?!bukan jagain ade nya?! Udah gue bilang berapa kali si Sie, kalo ada dia lo ga usah hirauin. Lo langhmpp" ucap Renan terhenti Ketika Sierra menutup mulutnya dengan tangannya.

"Bacot kulkas! " kesal Sierra lalu membuka bekapannya di mulut Renan

"udah lah gue mau balik " baru berdiri Sierra sudah terduduk kembali karena tarikan Renan ditangannya

"Apaan si nan? " tanya nya malas

"Kalo dia ngelakuin sesuatu ke elo lagi, lo harus cerita sama gua" ucap Renan tiba-tiba melembut.

"ribet deh lo"

"ck. Nih anak kalo dikasih tau nya"

"bacot"Sierra pergi meninggalkan Renan.

****

Kringgg kringgg

"sekian pelajaran hari ini. Kalian boleh pulang" bu Berta sang Guru Killer keluar kelas membuat mereka semua Menghel nafas lega

"gila emang dah tuh guru. Sangar abis" ucap Alya menggebu berjalan menuju parkiran bersama Sierra.

"hmm"

"gue kaya nya udah suka deh sama alfi" Alya tersenyum senyum sendiri

"yakin? "

"iya gue yang banget kalo gue tuh suka sama dia eh bukan bukan gua cinta sama dia "

"hmm, gue cabut" Sierra pamit berjalan menuju gerbang

"Sierra"panggil seseorang

"apa?"

"emm, mau pulang bareng gue ga? "

"ga" sierra pergi menunggu angkot di tepi jalan meninggalkan alfi

"ok. Hati - hati" Alfi berteriak lagu berjalan menuju motornya.

'ada hubungan apa Alfi sama Sierra? ' batin seseorang

"Al"

"Kenapa?"

"gue boleh nebeng ga? " tanya Alya malu - malu

"lo ga bawa mobil? " tanya Alfi

"engga, mobil gue masuk bengkel" ucap Alya

"oh. Yaudah ayo naik"

Mentari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang