EPISODE 3

980 70 11
                                    

KEDATANGAN

***

"Ada apa zaki? apa kau memikirkan sesuatu?" tanya Malik

"oh, tidak aku hanya saja heran dengan semua kejadian ini" jawabnya.

sebenarnya Zaki tahu sosok pria tersebut namun karena zaki tak ingin menambah pikiran sahabatnya ia memutuskan untuk bungkam soal pria yang di tanyakan malik.

"Bagaimana kalau pencariannya kita lanjut besok saja malik?" Ujar zaki memberikan mengalihkan pembicaraann.

"Oh iya rumah yang tadi tempat kita bertemu itu rumah siapa ya?" tambahnya.

"Oh, itu rumah kakek ku cuma sudah lama ga keurus gitu jadinya aku yang urus." Jawab malik

Akhirnya mereka berdua pun kembali kerumah kakek malik tersebut untuk sekedar menginap sambil menunggu matahari bersinar kembali.

***

"Nguekk"
Terdengar suara seseorang yang sedang muntah-muntah.

"Maya? apa itu kamu nak?" teriak bu zainab sambil melangkah ke arah dapur.

Karena posisi bu zainab yang ada di belakang maya ia belum bisa melihat apa yang sedang maya lakukan namun ia hanya melihat maya yang sedang tertunduk di tempat pencucian piring sambil terus memuntahkan sesuatu dari mulutnya.

"Maya kamu kenapa nak?!" tanya zainab kembali. Zainab berusaha mengahampiri maya dengan langkahnya yang pelan karena, memang dirinya sudah umur jadi untuk berjalan saja dia tidak bisa terburu-buru.

Saat Zainab sudah berada di belakang Maya Zainab-pun menepuk pundak maya.

"Maya kamu ga apa-apa kan?" tanya zainab pelan. suasana yang hening dan hanya ada suara desisan angin membuat jantung zainab berdetak kencang tangannyapun bergemetar tatkala saat memegang pundak zainab.

"Ibuuuuu!!!!" teriak keras Maya sambil memperlihatkan mulutnya yang penuh dengan darah sampai mebasahi bajunya. darahnya sangat kental merah kehitam-hitaman.
saat itu juga zainab terkejut, wajahnya memucat tatkala melihat istri dari anaknya tiba-tiba teriak sangat kencang dengan ekspresi wajah yang menyeramkan.

Keringat dingin membasahi wajah zainab. dirinya hanya terdiam kaku keheranan. saat itu tiba-tiba maya mulai melangkah mendekati zainab.

"Herkk, Herkkk,,,," Suara serak dari tenggorokan maya semakin membuat zainab mati langkah.
"IBUU" ucap Maya sambil melangkah satu demi satu kakinya dengan pemperlihatkan postur tubuh layaknya binatang buas yang ingin mencengkram mangsanya.

"Ahhhh" teriak zainab cukup keras. dirinya berusaha berjalan mundur walaupun itu sangat pelan agar menjauh dari maya.

"Ya allah lindungilah aku dengan lindunganmu, jauhkanlah aku dari seitan yang ingin menyelakaiku." Ucapnya dalam hati.

namun doa-doa yang di panjatkan oleh zainab belum juga menyadarkan maya. suara serak yang di lakukan oleh maya semakin keras suasana semakin mencengkam dan benar saja dalam hitungan detik tiba-tiba maya melompat ke arah zainab.

"Arghhh,,,"

"Braggg" (Suara loncatan)

Namun zainab berusaha menghindar dari maya sampai akhirnya ia terjatuh. karena zainab memalingkan tubuhnya ke kiri ia dapat selamat dari serangan maya.

Zainab terbaring lemas di bawah teras dapur yang dingin. keringatnya yang menyucur deras terlihat di sekitar dahi dan lehernya.

"Ahahahaha"
Maya tiba-tiba tertawa.

"MALU, KAMU SEHARUSNYA MALU WAHAI ANAK ADAM. DIRIMU INGIN MELAWANKU PADAHAL KAU TIDAK INGAT DOSA YANG TELAH KAU PERBUAT! APAKAH ALLAH AKAN MENOLONGMU?" tiba-tiba Maya mengeluarkan kata-kata yang begitu menyeramkan. suaranya bukan suara maya. suara itu seperti sesosok laki-laki dan suara itu begitu serak seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya.

"Maya, Istigfar maya" Ucap zainab yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

setelah mengucapkan perkataan tersebut Maya langsung melompat ke arah jendela dan menghancurkan jendela tersebut dengan kepalanya.

"Jedarrrrr" Suara Jendela pecah. beling-beling dari kaca tersebut berhamburan, bekas darah yang begitu kental serta lintah berceceran di mana-mana.

Zainab berusaha membangunkan tubuhnya dan berdiri dengan perlahan. ia pun berjalan ke arah jendela dimana maya tiba-tiba melompat. saat ia melihat keluar dia tidak melihat maya sama sekali. di luar sana sunyi karena mereka tinggal di pedesaan hanya ada pemandangan pohon rimbun di luar sana.

"Maya kemana kamu? Ya allah ada apa ini?" Ucap zainab sambil memandangkan wajahnya ke luar jendela yang pecah tersebut dengan di iringi angin yang cukup besar sepertinya akan terjadi hujan badai lagi malam ini.

Dengan hati yang gundah, zainab bergegas menelpon Zaki untuk memberikan kabar atas kejadian yang baru di alaminya.

BERSAMBUNG...
Vote & Komentarnya!

GERBANG IBLIS [SELESAI √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang