SEBENARNYA
“Karena kau memaksa…”
“Baiklah”
Itulah percakapan terakhir Zaki dengan malik sebelum ia menutup handponenya. Zaki terus berfikir, Ia harus mencari cara agar dapat menghilangkan rasa trauma pada dirinya.
“Aaaaaa” Teriak Zaki.
Ia sepertinya masih terbayang-bayang dengan jasad Maya dan ibunya yang mati secara tidak wajar akibat Jin tersebut.
Setelah berteriak histeris zaki kemudian beristigfar, aku tahu apa yang ia rasakan. Tidak mudah baginya untuk cepat melupakan rasa trauma tersebut dalam sekejap. Dari pada ia terus memikirkan hal yang hanya membuatnya stres, ia pun kemudian berwuduh dan melaksanakan sholat sunnah dhuha.
***
“Dimana adikmu malik?” Tanya zaki
“Dia di kamar itu” Tunjuknya.
Zaki berjalan menuju kamar tersebut. Ia sangat keheranan karena pintu dan tulisan-tulisan arab tersebut sama percis saat ia hendak me ruqyah sisil.
“Ada apa?”
“Apa kau yang menempel ini malik?”
“Iya aku yang menempelnya”
“Kenapa kau lakukan ini?”
“Hufff” Terbangun zaki dari tidurnya dengan wajah yang terlihat pucat di sertai dengan nafas yang begitu berat.
“Mimpi apa ini” Tanyanya dalam hati. ia teringat ia ketiduran usai mengerjakan sembahyang dhuha tadi. Kemudian zaki terus beristigfar mengaggungkan nama Allah setelahnya ia berdiri dan mencari hanphonenya. Ia menelpon malik.
“Hallo, assalamualaikum malik?”
“iya, walaikumsallam zak. Ada apa telpon lagi?”
“Sepertinya aku tidak bisa malik… Aku tidak bisa”
“Tidak bisa kenapa? Ayolah bantu sahabat mu ini. Pikiran ku sedang kacau melihat adik ku seperti ini zaki. Hanya kamu yang bisa melakukannya.” Ujar Malik memohon.
“Baiklah, izinkan aku untuk menemui Adam, ustad pendamping yang akan membantu ku untuk menyelesaikan kasus ini. Aku butuh waktu 3 hari sebelum aku mengobati adik mu, malik”
Mendengar perkataan Zaki malik mengiyakannya. Setelah itu malik bergegas membenahi semua barang-barangnya. Ia akan menemui Adam, sahabat lamanya yang sama bertugas sebagai peruqyah. Untuk sampai ke kediaman Adam ia harus menempuh jarak yang lumayan jauh. Karena Rumah adam berada di Desa Bedjo. Sekitar 5 Jam untuk sampai ke sana jika ia menggunakan motor. Zaki pun memutar pedal gasnya dan segera pergi meninggalkan rumah ibunya yang sudah sepi dan tak ada penghuninya.
Jam menunjukan pukul 15:00. ia pastikan akan sampai di desa bedjo sekitar 3 jam lagi. kemudian zaki berhenti sejenak di salah satu musolah untuk menunggu sholat ashar. Sambil menunggu ia kemudian membeli roti dan juga air minum di sebuah warung yang tak jauh dari musolah tempat ia beristirahat. Ia duduk sejenak sambil memakan sebungkus roti gandum. Pikirannya sedikit tenang tatkalah ia mengganjel makanan ke dalam perutnya. Mungkin ini yang menyebabkan aku kurang fokus kali. Pikirnya. Setelah menyantap roti dan meneguk air kemudian ia kembali ke musolah dan mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat sunnah sebelum ashar. Sambil menunggu sholat ashar ia pun sedikit menyenderkan tubuhnya dan berdzikir kepada allah.
“Kamu Ustad Zaki?” Tanya seorang lelaki yang ternyata adalah pengurus musolah tersebut.
Zaki pun mengangguk keheranan. Kenapa dia bisa tahu namaku? Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERBANG IBLIS [SELESAI √]
Horror[TAMAT] Rank 3 dalam #CeritaHoror (BELUM DI REVISI, JADI MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK TYPO DAN PENULISAN KURANG BAIK, TULISAN PERTAMA KU YANG MASIH AMBURADUL) Melakukan Proses Ruqyah (The exorcism) tidaklah mudah. Mereka yang hidup di haruskan mati...