Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat mengetahui Sehun akan melakukan diet, Irene menertawakan hal itu heboh. Ia baru saja diberitahu oleh Krystal yang kala itu tidak sengaja bertemu dengannya ketika belajar bersama di rumah Sehun & itu membuat Sehun dongkol. Kenapa sih pake ngasih tau Irene segala? Tau tuh anak pasti ngetawain Sehun abis-abisan apalagi saat tau apa alasan Sehun mau diet.
"Aduh, kram perut gue ya Allah!! Ahahaha..."
Meski ngeluh kram lah, sakit perut lah ya tetep aja ngetawain Sehun. Sehun cuma natap Irene datar.
Akhirnya Irene menghentikan tawanya seraya menyeka airmata yang muncul di sudut matanya. Ternyata ketawa itu capek ya? E tapi lebih capek lagi nungguin doi peka yagaseehhh? Wkwkwk
"Udah puas ketawanya?", tanya Sehun sarkas.
Barisan gigi putih Irene menyapa indera pengelihatan Sehun. Irene tersenyum lebar. "Udah ah gue capek! Tapi, lo seriusan? Badan udah terlanjur segitu bentuknya, susah loh!"
Sehun menelan saliva secara paksa seraya memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh Irene. Ia menatap badannya yang gendutnya udah ngalah-ngalahin gajah habis melahirkan.
"Siapa tadi nama ceweknya?", tanya Irene sembari mengingat-ingat nama gadis yang tadi diberitahu oleh Krystal.
"Seulgi..."
Posisi duduk yang tadinya berhadapan kini jadi berdampingan. Irene merubah posisi duduknya. Sepertinya Ia tertarik ingin tau dengan gadis yang bernama Seulgi itu. "Punya fotonya ga lo? Kalo ngaku suka tapi ga punya fotonya kelewatan lo!", ujar Irene mendekatkan wajahnya.
"Ada."
Bola mata Irene membulat. Ia ingin tertawa lagi melihat Sehun yang sudah merasakan bagaimana jatuh cinta itu. "Sini tunjukkin gue! Gue mau liat!", titah Irene.
Tangan Sehun kemudian merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya. Setelah dapat, Ia membuka menu galeri lalu menㅡscrolluntuk mencari foto Seulgi yang sempat Ia simpan. Setelah berhasil menemukannya, Ia menyodorkan ponselnya pada Irene.
