Menjelang chapter-chapter terakhir 😊
3 bulan kemudian...
Daritadi Irene ga berhenti ngetukin hak sepatunya risau. Sesekali matanya melirik kearah jam dinding diatas sana. Waktu dia ga banyak tapi meeting yang melibatkan petinggi agensi itu belom ada tanda-tanda buat berakhir. Irene tentu aja ga bisa fokus, semua pembahasan pada meeting itu seolah menguap gitu aja. Mukanya bener-bener ga bisa tenang.
Kapan sih ini kelarnya ya Allah? Please semoga penerbangannya bisa diundur barang sejam 2 jam lagi! Pleaseee ㅡIrene.
🍰🍰🍰
Kedua mata Sehun terus menelusuri orang-orang yang berlalu lalang didepannya. Tepatnya hari ini setelah 6 bulan masa pertukaran pelajar berakhir. Dia beserta rekannya juga dosen pembimbing udah siap balik ke tanah air. Pesawat yang akan dia tumpangi akan take off sekitar 30 menit lagi. Tapi, seseorang yang dia tunggu ga kunjung nampakin batang hidungnya.
"Hun?"
Suara Jackson disamping menginterupsi, "Hmm?"
"Irene kok ga nganterin lo sih?"
"Mungkin masih dijalan...", balas Sehun dengan suara yang hampir ga kedengeran. Jujur, dia sedih kalo seandainya Irene ga muncul secepatnya.
Tanpa harus bertanya lebih lanjut, Jackson menepuk bahu kanan Sehun. Terus beralih mengamati suasana bandara.
Rene, lo dimana sih? ㅡSehun.
Sekarang tersisa beberapa menit buat prepare masuk ke pesawat. Rombongan kampus Sehun udah siap buat jalan masuk. Sebelum ikut jalan, Sehun sempetin buat nengok kebelakang. Sesaat dia ngehela nafas, Irene ga ada. Ya, mungkin Irene ga bisa ninggalin pekerjaannya. Sehun cuma berusaha positif thinking aja. Dia ga mau kekanakan mengingat Irene juga orang yang sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
300 𝙋𝙤𝙪𝙣𝙙𝙨 𝙄𝙣 𝙇𝙤𝙫𝙚
Random[LENGKAP] Ketika Sehun lagi getol-getolnya buat nurunin berat badan demi menarik perhatian Seulgi, Irene pergi. Saat itulah perlahan perasaannya berubah... 🍰 Bahasa Indonesia / Non Baku 🍰 Receh, typo, harsh word ©ainiierv ALL RIGHT RESERVED Start...