im meme knows who's the top well
Bab 3Pekerjaanku tampak kabur dan berpendar seperti cahaya lampu neon; aku berkeliaran pada sebuah autopilot. Aku bukanlah Bae Jinyoung; aku tidak bisa berpura-pura tidak ada hal aneh yang terjadi antara diriku dan atasanku. Aku tidak bisa memandang ia tanpa mengingat ukuran dan panjangnya, hardness dipahanya dan kekencangan otot punggungnya.
Aku tidak bisa duduk dihadapannya ketika ia duduk dibelakang mejanya, mengamati stroryboard sementara aku mencatat. Dan otot-otot seksku akan menegang.
Sebuah kelembaban akan merayap diantara kedua kakiku dan aku akan memikirkan skenario kecil yang bisa ku lakukan disana, di balik meja itu dengan kakiku melingkari kepalanya. Aku khawatir ia bisa merasakan gairahku, mencium gelagatku ketika aku duduk dihadapannya. Tetapi ia masih begitu tenang seperti biasanya.
Well, tidak setenang itu, semangatnya selalu baik, dan ia cukup baik kepada setiap orang yang ditemuinya. Tetapi tampaknya ia tidak terpengaruh oleh rangakian episode kami atau ketidaknyamananku. Tapi ya, itu adalah aku. Aku harus belajar untuk mengatasinya atau menghentikannya.
Oh, itu sangat menyenangkan, intrik itu, pemenuhan fantasi, tetapi aku tidak terlalu cocok dengan hal tersebut, rangsangan yang melekat, dan ya, rasa bersalah juga.
Serangkaian mandi air dingin dan telepon dari Hyunjin seminggu kemudian membantuku untuk tetap berada dalam pendirianku. Kami pergi makan malam dan malam yang normal, kemudian dilanjutkan dengan seks yang panas di kamar hotelnya dan keesokan paginya ia akan mengantarkanku ke rumah untuk berpakaian dan bekerja. Hyunjin tidak sama seperti Jinyoung, tidak akan mengabaikan malam setelah seks yang panas.
Daehwi mengatakan bahwa Jinyoung tengah mencariku, jadi aku langsung beranjak keruangannya setelah meletakan tas dan dompetku di atas meja kerjaku. Hyunjin tengah duduk di balik meja bundar di bagian belakang ruangan Jinyoung.
Jinyoung berdiri dihadapan botol Dom Pérignon dalam ember es. Ia sedang membuka tutup botol ketika aku berjalan masuk.
"Kita sedang merayakannya," Jinyoung berbicara padaku. "Hyunjin ingin menunggumu," aku mengangguk kecil pada Jinyoung
"Kau senang dengan iklan itu?" tanyaku pada Hyunjin.
Ia berdiri, meraih tanganku dan menarikku untuk berdiri diantara mereka berdua.
"Ia sangat senang karena memberikan kita kesempatan untuk memberikan celah pada garis pakaian dan sepatunya," Jinyoung menarik gabus penutup botol dan menuangkan anggur ke dalam gelas yang sudah menunggu.
"Itu berarti aku harus lebih sering datang," katanya, dan membungkuk untuk membenamkan sebuah ciuman yang akhirnya hilang entah dimana karena aku mengelak dengan dalih mengambil gelas yang disodorkan Jinyoung padaku.
Hyunjin tertawa. "Kita tidak perlu menyembunyikan apapun dari Jinyoung. Dia sudah melihat kita pada waktu terburuk kita."
Jinyoung meneguk anggur dari gelasnya, namun tidak mengatakan apapun. Jinyoung sama sekali tidak terpenharuh dan itu terasa menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taking His Boss [DEEPWINK]
FanfictionPark Jihoon terlibat ke dalam suatu hubungan dengan bos di kantornya-Bae Jinyoung, tapi itu bukan tanpa konsekuensi. Jinyoung tampaknya dapat dengan mudah memisahkan urusan bisnisnya di kantornya, dan berpura-pura tak ada apa pun yang terjadi. Sedan...