-----------------------------------------------------------------
HAPPY READING
-----------------------------------------------------------------Warning!!!
Banyak typo tolong pahami saja--------------------
"Hai, Chan. Jadi kan besok siang?" Suara di seberang telpon sana menginterupsi dengan ceria. Berharap sesuatu yang akan keluar dari mulutku.
"Emm. Tentu saja." Aku menjawab seraya menganggukkan kepalaku. Meskipun yang menjadi lawan bicaraku tak melihatnya. Sepertinya hanya reflek saja.
"Yes!! Kalau begitu aku akan mengajak Erna, adikku. Supaya kau tidak sendirian." Lanjutnya.
Seketika senyumku pudar. Mengingat bahwa esok hari aku tidak hanya berdua dengannya.
Aku tersenyum miris. Mengingat aku bukanlah siapa-siapa di hidupnya. Hanya segelintir orang yang numpang lewat di kesehariannya. Aku bukan orang yang istimewa baginya. Aku hanya teman.
Yeah, Just friend.
Aku menyukainya sejak diriku pertama kali menginjakkan kaki di sekolah yang sama dengannya. Dan beruntungnya aku selama 3 tahun berada di sekolah yang sama ini bisa terus berada di dekatnya. Kami satu kelas bahkan juga duduk satu meja. Kami sering bercanda tawa dan menghabiskan waktu bersama. Sebelum pada suatu masa lelaki yang diidam-idamnya selama ini memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Apa yang aku lakukan? Ya, sudah pasti aku hanya diam. Melihat senyum dan kebahagiaannya dari kejauhan. Aku senang karena Dia telah menemukan kebahagiaannya yang baru. Aku senang karena Dia tetap tersenyum dan melepaskan tawanya meski itu bukan karenaku lagi. Namun sebenarnya aku merasa sedikit hampa. Biasanya Dia selalu menghabiskan waktu bersamaku. Namun kini waktunya tepah tersita banyak untuk pujaannya. Dan kegiatan baruku yang aku lakukan saat tak bersamanya adalah hanya termenung. Sembari memasang headphone di telingaku, aku mendengarkan lagu-lagu yang sering aku dengarkan saat bersamanya.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Dan di sinilah aku berada. Bersamanya dan pujaan hatinya. Oh, jangan lupakan adik perempuannya yang Ia ajak untuk menjadi teman bermainku.
Kami sudah berjanji untuk pergi bersama ke wahana bermain. Sebenarnya aku ingin menolak karena tak ingin terlalu menyakiti diri sendiri. Tapi karena rayuan darinyalah, akhirnya aku memutuskan untuk ikut bersama mereka. Mungkin nanti setelah aku pulang, aku akan menangis sejadi-jadinya di dalam kamar karena rasa sakit yang luar biasa ini. Tchh!! Sungguh miris.
"Hey, kau baik-baik saja?" Seseorang menepuk bahuku dan itu adalah Erna. Adik dari wanita yang aku sukai.
"Ya, aku baik-baik saja." Bohongku.
"Ayo, mereka sudah jauh di depan." Erna mendahului langkahku menyusul dua sejoli yang sudah berjalan jauh di depan sana. Sementara aku hanya mengikutinya dari belakang.
Entahlah apa yang aku pikirkan saat ini. Aku merasa ingin pulang saja dari tadi. Pikiranku tak sejalan dengan tubuhku. Berkali-kali aku selalu menunjukkan senyumanku yang sama sekali tidak tersirat sebuah ketulusan di sana. Kita datang ke wahana bermain untuk bersenang-senang, bukan? Tapi tempat ini malah jadi mala petaka bagiku. Melihat dia wanita yang aku sukai sedang melakukan hal-hal romantis bersama pasangannya membuat hatiku sakit. Rasanya kepalaku panas dan mendidih. Sesuatu seperti akan meledak. Aku ingin melarikan diri saja dari sana. Tapi lagi-lagi dia selalu dapat menangkapku. Seolah dia ingin menjebakku dan memenjarakanku di lubang kesakitan ini. Sungguh aku benar-benar tak tahan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray Kids × Bang Chan [ONESHOT]
JugendliteraturKumpulan FanFiction Stray Kids × Bang Chan ONESHOT [ Dark Side About Me ] 16 Februari 2019