Mohon baca sesuai umur..
Yang belum cukup umur dianjurkan untuk tidak membaca cerita ini
Yang homopobia silahkan menutup cerita ini
#############################################################
"aku harap kita memiliki pelumas" Jungkook.
Aku membuka laci dari lemari kecil disisi ranjang, ku gapai pelumas dan kondom dan memberikannya pada Jungkook.
"itu, gunakan" ucap ku
"bisa kah kita tidak menggunakan ini?" ia mengangkat kondom
"tapi.. aku..."
"kau pasti menggunakan ini untuk semua yang datang padamu, tapi jangan gunakan ini pada ku" Jungkook melempar benda itu sembarang. Aku sempat ragu
"aku percaya pada mu" ucapnya mencium bibir ku. Akhirnya aku mengangguk.
Jungkook melumurkan pelumas pada jarinya, lalu perlahan ia memasukan satu jari pada lubang ku. "Mmmhh... "keluh ku, ini sangat tidak nyaman pada awalnya. Jungkook menggerakan jarinya perlahan, otot ku merenggang. Ia memasukna jari lainnya dan bergerak seperti menggunting. Bergerak perlahan, ia memperlakukan ku dengan baik. Aku merasakan ada hal yang berbeda. Sangat sedikit orang yang akan memperlakukan jalang seperti ku dengan baik. Kebanyakan dari mereka hanya akan bertindak kasar dan memperlakukan ku sebagai boneka pemuas nafsunya.
Aku sempat ingin mengeluh saat jari Jungkook hilang dari diri ku, tapi kemudian ia menciumku. "kau siap?" tanyanya. Aku mengangguk. Disejajarkan kejantanannya dengan lubangku. Dengan lembut ia mendorongnya.
"akkhhhh.. " suara ku lirih. Ini sakit dan penuh.
"apa ini menyakitkan?" tanyanya lembut mengusap pipi ku.
Aku mengangguk, "sedikit, tenang saja, aku bisa tahan. Kau bisa melanjutkannya" aku mengecup tangannya.
Jungkook memeluk ku, ia mengeluarkan punyanya dan memasukannya lagi. "sshh...mmpphh..." gumamku. Kali ini ia mencium ku, mengalihkan ku dari rasa sakit. Ia mengecup leherku, meninggalkan lagi bekas merah disana
"Jungkook..... tolong... bergerak..."ucap ku susah payah
Jungkook bergerak, masih dengan ritme lembut. "sshhh....eumhh.." aku menikmatinya. Aku nikmati semua permainannya.
Jungkook bergerak lebih cepat. Dia lingkarkan kakiku ditubuhnya, dan aku melingkarkan tangan ku dilehernya, ku cengram bahunya "ahhhh... ahhhh.... ahhhh..." desahku. Nafas Jungkook terdengar di telinga ku.
"sshh...kau menyukainya?" bisiknya, suaranya membuat bulu kuduk ku berdiri. Ku beri anggukan.
Jungkook menukar posisi kami. Sekarang aku diatasnya. "bergerak lah" perintahnya.
Aku terduduk diatas tubuhnya, punyanya masih berada di dalam diri ku. Aku bergerak naik turun, kedua tangan Jungkook di pinggulku. Menjaga keseimbangan ku.
"Shhh.. yaa.. seperti itu, ahh..." ucapnya, menggerakan pinggulnya sendiri berlawanan dengan gerakanku.
"ahh... ahh... ahh... jungkookhhh.." ku rasakan dirinya menghantam ku lebih dalam.
Puas dengan itu Jungkook menarik ku lagi, kali ini ia mebuka kaki lebar-lebar. Lalu ditanamkannya kembali punyanya dalam diri ku dan kembali bergerak.
"ahhh...ahhh... Jungkookhh fasterrhhh.."pinta ku.
Dengan segera ia mempercepatnya. Ini begitu panas. Berkali kali ia menancapkan punyanya begitu dalam.
"ahhh... Jungkookhhhh..."ucap ku terputus "yessshhhh.. disanahh.. terusshh.. ahhh...ahhh..." Jungkook menghantam prostatku, aku seperti melihat bintang-bintang berkeliling diatas kepala ku.
Jungkook bergerak dengan ritme yang semakin cepat dan keras. Aku pasrah, ku cengkaram seprai dengan keras saat kurasakan akan ada yang datang.
"Jungkookhhh... keluarrhhh aku ingin keluarrhhh...."
"me too babyyhh.. "ucapnya. Punyanya begitu keras didalam ku. Aku sudah tak kuat untuk menahannya lagi.
"junghhh...aahhh...." tubuh ku mengejang.
"aahhhh..." Jungkook dan aku keluar bersama. Kurasakan tembakan cairanya dalam diri ku, sedangkan cairan ku mengenai tubuhnya.
ia menjatuhkan tubuhnya lalu memelukku "terima kasih" ucapnya. Kami berdua mengatur napas, panas, berkeringat dan basah dengan cairan ku.
Ia membelai pipi ku dan mengecup kening ku. Yang bisa kurasakan terakhir adalah hangat tubuhnya, karna dengan segera aku tertidur. Aku tertidur dalam pelukannya.
***
Perlahan ku buka mata ku, entah sudah berapa lama aku tertidur. Ku lihat diri ku sendiri, ku lihat sekeliling. Jungkook, pria itu terlintas di benak ku. mengingat apa yang sebelumnya terjadi. Ku lihat ada beberapa lembar uang diatas meja. Jungkook telah pergi, itu memang hal yang wajar. Aku hanyalah jalang dan Jungkook adalah pelanggan disini.
Ku menghela nafas kasar. Aku memaksa tubuh lemah ku untuk bangun, ku kenakan pakaian ku. Ku ambil uang yang Jungkook berikan pada ku. Aku melihat secarik kertas diatasnya. Jungkook meninggalkan pesan.
"Kim Taehyung" ku baca.
Tunggu, sejak kapan Jungkook tahu nama ku?
"hubungi aku" ku baca lagi, Jungkook meninggal kan nomor teleponya untuk ku.
################################################################
End.
Gimana menurut kalian?
Kalo sehabis ini di buat lanjutanya gimana??
Sempet kepikiran dibuat sequelnya,
Kira-kira gimana?
Mohon maaf atas typo dan berbagai kekurangan yang ada
KAMU SEDANG MEMBACA
IN THE CLUB [KOOKV 21+] ✔️
FanficNiat awal cuma mau bikin oneshoot tapi sepertinya akan rada panjang... "Aku hanya lah seorang jalang" Kim Taehyung "Aku merindukan mu" Jeon Jungkook [KOOKV] Jeon Jungkook top Kim Taehyung bottom