IN THE CLUB pt. 2

11K 416 0
                                    

Mohon baca sesuai umur..

Yang belum cukup umur dianjurkan untuk tidak membaca cerita ini

Yang homopobia silahkan menutup cerita ini 

###################################################################


Aku memakai skiny jeans hitam dan kemeja putih besar dengan 3 kancing teratas terbuka yang nantinya akan memperlihatkan sebagian bahuku untuk menggoda, ditambah dengan sedikit aksesoris anting yang menghiasi salah satu telinga ku dan juga choker hitam di leherku sebagai pelengkap. Setelah meletakan barang-barangku di loker, aku kembali kedalam kerumunan berniat mencari Jimin, awalnya. Tapi sepertinya ia telah pergi atau mendapatkan teman minum. 

Aku menuju bar, melihat Bambam, salah satu bartender yang aku kenal disini.

"hei" sapanya "baru tiba?" ia sibuk mencampurkan beberapa cairan dan es batu kedalam gelas besi dan mengocoknya. Aku menganggukan kepala. "ini minuman mu" katanya lagi, menyerahkan minuman yang biasa ku minum.

"thanks" ku ambil minuman itu, mata ku berkeliling mencari-cari orang yang biasa ku temani minum.

"Taehyung" Bambam, suaranya bersaingan dengan musik yang bergema diseluruh club.

Aku menoleh "apa?"

"ada yang mencari mu sejak tadi" berbisik di telingaku, menujuk meja VIP no.4 yang ada di sudut ruangan. Aku sedikit terkejut.

mengapa ia kembali kesini?

"hei mengapa kau terdiam?, temui dia, dia adalah pelangganmu. Dan sepertinya ia cukup kaya, bukan?" jelasnya, tertawa ringan

"haishh.. kau ini. Baiklah aku akan menemuinya" aku turun dari kursi depan bartender dan berjalan mendekat meja dengan kelas VIP tersebut.

Disana ada seorang pria dengan garis rahang tegas, kulit halus, surai hitam mengkilap dan mata gelap yang memikat, definisi singkatnya 'tampan'. Sejujurnya aku telah jatuh cinta padanya sejak pertama kali bertemu disini. tapi apa yang bisa ku lakukan, aku hanyalah seorang jalang. Menyenangkan bisa melayaninya tapi ini juga yang membuat dada ku sesak. Setiap apa yang ia lakukan membuat ku bahagia dan sedih secara bersaman. Ku pikir ia tak akan kembali sejak terakhir ku melihatnya 3 minggu yang lalu.

Dia mengenakan pakainan yang sama dengan ku, kemeja putih tapi dengan cara pakai yang berbeda tentunya. Jika aku mengenakan kemeja kebesaran yang menggoda, ia mengenakan kemeja seperti pada umumnya hanya saja sedikit berantakan, dasi hitam tergantung di lehernya asal dan lengan baju yang sudah di gulung hingga siku, duduk bersantai disofa, memandang ke sekeliling dan menikmati irama musik yang terus mengema..

sial, mengapa ia begitu panas malam ini?!!

Aku duduki meja dihadapannya.

"malam" sapa ku "ku dengar dari teman ku, kau mencari ku tuan. Benar?" ku melipat kaki diatas kakiku yang lain. Meja ini hanya lebih tinggi beberapa centimeter saja dari sofanya, kini kami bisa melihat wajah satu sama lain dengan jelas.

ia menatap ku dengan mata gelapnya, tak ada satu kata pun yang terucap dari bibirnya.

"hei.., bersantai lah" aku tersenyum "mengapa memandangiku seperti itu? ingin minum dengan ku?" ku usap pipinya lembut,

"pelayan" panggil ku lalu memberi isyarat untuk memberikan kami minuman. Tak lama pelayan itu kembali dan membawa kan kami sebotol wine. Aku menuangkan kedalam dua gelas dan ku berikan satu padanya.

"ayo minum, mengapa kau hanya terdiam" benturan gelas kami nyaris tak terdengar oleh bisingnya music.

"aku merindukan mu" ucapnya berbisik di telingaku, aku terdiam sejenak tak percaya dengan apa yang ku dengar.

"aku juga merindukan mu" ucap ku tersenyum ringan, ku habiskan cairan pekat dalam kelas dan meletakannya diatas meja. "lalu mengapa kau baru datang kesini?" ku usap lagi pipinya dan menelusuri garis tegas rahangnya.

"entah lah aku tak tahu apa yang menahan ku selama ini" ucapnya, ku kecup pipi itu dan kini aku duduk di sampingnya.

"kau tahu aku bekerja disini, datanglah selama kau mau" ucap ku kini menatapnya

arrrrgghh!!! Aku ingin sekali menciumnya!!

Ia mendekatkan wajahnya pada ku, dan bibir kami bersentuhan secara lembut, sangat lembut. Ia mencium ku perlahan, awalnya. Ku pejamkan mata ku, ku nikmati lembut bibirnya. Perlahan ia mulai melumat bibir ku.

"mhh.." erang ku, melepas ciumannya "aku tak bisa bernapas" aku berdiri, membuka kaki ku dan naik diatasnya. Aku peluk dia, ku kecup lehernya, satu tangannya melingkar manis di pinggang ramping ku "sepertinya kau benar-benar merindukan ku tuan"

"berhenti memanggil ku tuan, panggil aku Jungkook" bisiknya dengan suara berat yang membuat seluruh tubuhku merinding, ia mengecup seluruh bagian wajah ku, dan memberikan sedikit tanda merah di leher ku.

"mhh... baiklah Jungkook, ayo kita 'bermain', aku rasa kau sudah tak sabar" ku kecup pipinya sekali lagi dan bangun, ia mengeluarkan beberapa lembar uang dan meletakannya di meja. "pelayan" panggil ku lagi, dan menyuruhnya membersihkan meja. 

##################################

Cieeee ... cieeeee...

Yang nungguin chap setelah ini..  

Gimana menurut kalian?

Mohon maaf atas typo dan berbagai kekurangan yang ada 

IN THE CLUB [KOOKV 21+] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang