Manusia yg bernama nata

229 9 0
                                    

Walkman terpasang di telinga perempuan yg berbadan tinggi.
Hari ini cerah, namun tidak secerah sepatu lusuh nya.

Nama dia nata tidak ada tambahan, singkat dan jarang terpanggil.
Dia tidak suka keramaian, dia jarang berteman bahkan dia jarang untuk berbicara

Memang aneh, kadang dunia terlalu konyol untuk orang seperti nata.
Hanya karna dia masuk kesekolah ini dengan beasiswa.

Banyak org meremehkan dia, hanya karna orang yg tidak seperti mereka, nata tidak suka dengan cara mereka berteman, cara mereka bergaul, sangat tidak sopan. Seharusnya dunia mengutuk mereka yg tidak memiliki pola pikir jernih.

Nata tidak iri, dia hanya ingin agar tidak pernah mencontoh sifat mereka yg terlalu tidak manusia. Bahkan mereka tidak seperti manusia.

Kelas sudah mulai ramai, nata yg tidur itu menggeliat karna bel sudah berbunyi, tidak lama
Masuklah guru yg berawakan tidak tinggi dan sedikit gemuk, bu en namanya mengajar mata pelajaran yg paling nata suka, bahasa indonesia.

Sebagai manusia di dalam kelas ini, dia tidak pernah bosan untuk tidak mempelajari cara berkomunikasi dengan manusia lain, seperti apa yg baik dan benar dan juga sopan.

Meski nata tidak berbicara dengan manusia yg membosankan di kelas ini. Nata tidak begitu kepada orangtua nya. Dan adik kembarnya

Seolah sifat nya berubah dari diam, menyendiri dan hobi mendengarkan musik di kelas.
Semua itu akan hilang jika dirumah.
Nata sangat bersukur memiliki keluarga yg hangat dan yg nata sukai adalah sopan.

Nata rasa itulah manusia yg sebenernya.
Manusia- manusia itu adalah keluarga nya.

Nata tidak pernah mengeluh, mungkin pernah tpi dia sadar karna dia tahu keluarganya tidak pernah mengeluh dengan sebesar apapun masalahnya. Keluarga ku memang hebat.

Nata belum beecerita tentang hobi barunya,
Nata rasa dia mendapatkan hobi ini sejak 2 bulan yg lalu.

Yaitu memikirkan orang yg bernama dimas,
Manusia yg ramah dan periang jika bersama temannya.

Nata rasa sifat mereka cocok, tidak berbeda hanya saja dimas dari kalangan orang kaya dan nata hanya dari kalangan sederhana namun bahagia. Nata tidak tahu dimas masih bahagia dengan manusia manusia yg menjadi keluarga nya, aku tidak tahu, yg aku tahu dia seperti mengeluh dan tidak terlalu bersemangat.

Padahal dia beruntung, punya teman, bahkan dia dicintai semua orang.
Aku sangat iri melihatnya.
Tapi apa guna iri jika hidup seperti ini sudah membuatnya bahagia?

Nata selalu melihat dimas datang kesekolah dengan mobil bewarna hitamnya, banyak yg mengaguminya. Jujur aku mengaguminya.

Banyak hal yg ingin ku tahu tapi itu sulit untuk tercapai. Melihat nya sungguh aku sangat bersukur.

Hal yg paling aku sukai di sekolah ini, bukan hanya saja bangunannya yg indah tapi perpustakaan nya yg luas dan banyak sekali buku yg tersusun rapi, aku sangat senang bila berada di perpustakaan, seolah olah itulah diriku
Berada di kediaman itu lah aku, dengan musik aesthetics yg selalu aku dengarkan.

Kadang aku benci dengan orang yg datang kesini hanya untuk berpacaran atau pun bolos, sangat tidak menghargai perpustakaan. Pasti perpustakaan ini marah setiap melihat orang yg menyalahkan gunakan perpustakaan yang indah ini.

Lagi lagi mereka belum menjadi manusia.

Dan kenalkan manusia yang bernama nata
Menyendiri adalah hobiku, dan tak terlihat itulah kesukaanku.

untuk nataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang